Menu

Mode Gelap
Bakar-bakar Sampah Hanguskan Kandang, 4 Ekor Kambing Mati Terpanggang Kebanjiran Order, Persewaan Baju Karnaval di Pasuruan Raup Puluhan Juta Sempat Pudar, Tradisi Kelereng Balap Kembali Warnai Agustusan di Kedungsupit Probolinggo Terlindas Truk Tebu, Pemotor di Jalur Pantura Pajarakan Tewas Dari Dapur Nenek ke Meja Milenial, Makanan Tradisional yang Menyatukan Zaman Terinspirasi Pejuang Kemerdekaan, Peserta Tajemtra Berusia 70 Tahun ini Tuntaskan Rute 30 KM

Pemerintahan · 22 Agu 2025 15:41 WIB

Gus Haris Ajak BTPN Syariah Kolaborasi Tuntaskan Kemiskinan di Kabupaten Probolinggo


					DISKUSI: Bupati Probolinggo, dr. Mohamad Haris (mengenakan batik merah bata) ditemani jajaran diskusi dengan petinggi BTPN Syariah. (foto: Ali Ya'lu). Perbesar

DISKUSI: Bupati Probolinggo, dr. Mohamad Haris (mengenakan batik merah bata) ditemani jajaran diskusi dengan petinggi BTPN Syariah. (foto: Ali Ya'lu).

Probolinggo,- Bupati Probolinggo, Gus dr. Mohammad Haris memuji sejumlah program yang canangkan BTPN Syariah. Ia menilai, beberapa program bank ini memiliki relevansi dengan visi pemerintah daerah dalam mengurangi angka kemiskinan.

Dijelaskannya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo saat ini memiliki Satgas Pengentasan Kemiskinan. BTPN Syariah bisa menjadi elemen penting untuk satgas melalui kombinasi program dan pemberdayaan masyarakat.

“Satgas ini merupakan rumah besar bagi semua elemen masyarakat yang difasilitasi pemerintah untuk mempercepat pembangunan. Nah dari semua elemen, hanya perbankan yang belum masuk,” kata bupati saat menghadiri Festival Si Tepat di kantor Kecamatan Kraksaan, Kamis (21/8/25).

Oleh karenanya, ia mendorong BTPN Syariah ikut andil dalam Satgas Kemiskinan bentukan pemerintah daerah sehingga tercipta kemandirian dan daya saing segmen ultra mikro, terutama bagi ibu-ibu.

“Dengan pendekatan berbasis pendampingan dan pinjaman ultramikro tanpa agunan, masyarakat didorong untuk naik kelas. Mereka tidak hanya diberi ikan, tetapi juga diajari cara memancing, agar bisa mandiri dalam jangka panjang,” beber Gus Haris, sapaannya.

Gus Haris juga mengapresasi persebaran nasabah BTPN Syariah yang masif di 24 kecamatan se-Kabupaten Probolinggo dengan jumlah lebih dari 41 ribu nasabah dan ratusan karyawan.

“Maka dari itu akan kami kombinasikan (program pemberdayaan BTPN Syariah) dalam Satgas Pengentasan Kemiskinan,” tegasnya.

Corporate & Marketing Communication Head BTPN Syariah, Ainul Yaqin menjelaskan, BTPN Syariah merupakan satu-satunya bank syariah yang fokus memberdayakan masyarakat inklusi dengan memberikan akses keuangan dan menyediakan layanan perbankan yang tepat sesuai kebutuhan masyarakat.

Bank yang identik dengan atribut oranye ini juga memberikan akses pengetahuan melalui program pemberdayaan yang berguna untuk mengembangkan usaha dan mencapai kehidupan yang lebih berarti.

“Dampak sosial BTPN Syariah dalam pengentasan kemiskinan di Indonesia adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat inklusi melalui akses pembiayaan, pendampingan usaha, dan pemberdayaan ekonomi berkelanjutan,” bebernya.

“Dengan menyalurkan dana dari masyarakat sejahtera ke segmen ultra-mikro prasejahtera, BTPN Syariah sebutnya, memberdayakan perempuan melalui pelatihan bisnis dan akses keuangan untuk memulai usaha, sehingga mengurangi kemiskinan ekstrem dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Bahwa ujungnya dalam proses bisnis BTPN Syariah adalah membangun perilaku unggul nasabah segmen ultra mikro, yaitu BDKS; Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu atau Solidaritas. Solidaritas tersebut akan terbangun menjadi daya tahan yang baik untuk menghadapi apapun kondisi komunitas secara bersama-sama,” imbuh Ain, sapaan akrab Ainul Yaqin.

Seperti diketahui, Bupati Probolinggo, Gus dr. Mohammad Haris, dan Wakil Bupati Fahmi AHZ, membentuk tiga satuan tugas (satgas)  yang dirancang untuk menjadi ujung tombak percepatan penanganan masalah di wilayahnya.

Ketiga satgas itu meliputi Satgas Infrastruktur, Satgas Kemiskinan, dan Satgas Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Tak hanya unsur pemerintah, satgas ini juga melibatkan berbagai elemen seperti kelompok profesional, organisasi kemasyarakatan, akademisi hingga perusahaan. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 41 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Dipoles Terpisah dari Revitalisasi Alun-alun, Pujasera Akan Dikonsep ala Drive Thru

23 Agustus 2025 - 11:32 WIB

Alun-alun Bakal Dipercantik, Pemkab Lumajang Jamin Tak Ganggu Aktivitas Warga

23 Agustus 2025 - 09:05 WIB

Cegah Pinjol, Pemkab Lumajang Gandeng OJK Perkuat Literasi Keuangan

22 Agustus 2025 - 18:49 WIB

Revitalisasi Alun-alun Gagal, Pemkot Probolinggo Akan Tender Ulang

21 Agustus 2025 - 18:45 WIB

Era Digital, Pramuka Diminta Jadi Penjaga Kebenaran dan Etika Siber

21 Agustus 2025 - 16:37 WIB

Dulu Dididik Pramuka, Bunda Indah Ingin Anak Lumajang Ikuti Jejaknya

21 Agustus 2025 - 15:55 WIB

3.378 Tenaga Honorer R4 Jember Rajut Asa Jadi ASN PPPK Paruh Waktu, Namun Terkendala hal ini

21 Agustus 2025 - 05:27 WIB

Larang Study Tour ke Luar Daerah, Bunda Indah Minta Sekolah Eksplor Wisata Desa di Lumajang

20 Agustus 2025 - 15:22 WIB

Alun-Alun Lumajang Bakal Direhabilitasi Rp4,5 Miliar Dimulai September

20 Agustus 2025 - 15:10 WIB

Trending di Pemerintahan