Menu

Mode Gelap
Dikira Hilang, Nelayan di Pasuruan Ditemukan Selamat di Perairan Madura Musim Kemarau, BPBD Pasuruan Suplai Air dan Tambah Tandon Baru Tindaklanjuti Keluhan Warga, DPRD Lumajang Panggil Perusahaan dan Cek Perizinan Sebanyak 46 PMI Bermasalah, Pemkab Lumajang Latih via Jalur Resmi Lebih dari Separuh Penghuni Lapas Lumajang Diusulkan Terima Remisi HUT Kemerdekaan Lumajang Terapkan Retribusi TKA, Dorong Penguatan PAD dari Sektor Ketenagakerjaan

Regional · 12 Agu 2025 19:35 WIB

Imbas Curanmor, 9 Kampus Sepakat Tarik Mahasiswa KKN Kolaboratif 2025 dari Lumajang


					RILIS: LP2M UNEJ menggelar rilis pers soal pemulangan mahasiswa KKN dari wilayah Lumajang, Selasa (12/8/25) siang. (Foto: M. Abd. Rozaq Mubarok) Perbesar

RILIS: LP2M UNEJ menggelar rilis pers soal pemulangan mahasiswa KKN dari wilayah Lumajang, Selasa (12/8/25) siang. (Foto: M. Abd. Rozaq Mubarok)

Jember,– Universitas Jember (UNEJ) bersama delapan perguruan tinggi lainnya memutuskan menarik seluruh mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif 2025 dari wilayah Kabupaten Lumajang.

Langkah ini diambil menyusul rangkaian kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang menimpa peserta KKN di wilayah tersebut.

Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UNEJ, Yuli Witono menyebut, bahwa keputusan ini diambil setelah melalui proses pertimbangan yang panjang nan matang.

Diketahui, dua kali peristiwa curanmor menimpa mahasiswa yang tengah mengikuti program KKN di wilayah Kabupaten Lumajang.

Insiden pertama terjadi pada tanggal 6 Agustus 2025, ketika dua motor milik mahasiswa hilang di posko Balai Desa Alun-alun, Kecamatan Ranuyoso. Meski telah dilaporkan ke polisi, pihak kampus belum langsung mengambil langkah penarikan.

Namun, situasi berubah ketika peristiwa serupa kembali terulang di Desa Tempeh Tengah, Kecamatan Tempeh, pada tanggal 8 Agustus 2025.

“Desakan dari mahasiswa dan dosen pembimbing lapangan membuat kami harus bertindak cepat karena kondisi semakin rawan,” ujar Yuli dalam konferensi pers di Kantor LP2M UNEJ, Selasa (12/8/25).

Sebagai koordinator penanggung jawab program KKN Kolaboratif 2025, UNEJ berkoordinasi dengan kampus lain, termasuk Universitas Lumajang, UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember, Universitas Islam Jember, STKIP PGRI Lumajang, Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Pembangunan, Universitas PGRI Argopuro Jember, dan Politeknik Kesehatan Jember.

Hasilnya, seluruh perguruan tinggi sepakat melakukan penarikan mahasiswa KKN di Kabupaten Lumajang secara serentak.

Yuli menegaskan, keputusan ini bukan hal mudah. Tetapi memang harus diambil demi keselamatan dan keamanan mahasiswa.

Ia juga meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang serta aparat penegak hukum setempat memberikan perhatian serius terhadap masalah keamanan di daerahnya.

“Kami akan terus memantau perkembangan kasus hingga selesai dan melakukan evaluasi internal bersama seluruh perguruan tinggi yang terlibat,” pungkasnya. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 24 kali

Baca Lainnya

Lebih dari Separuh Penghuni Lapas Lumajang Diusulkan Terima Remisi HUT Kemerdekaan

13 Agustus 2025 - 15:11 WIB

Marak Pencurian Motor Mahasiswa, UIN KHAS Jember Evaluasi Penempatan KKN di Lumajang

11 Agustus 2025 - 19:38 WIB

Berusia Satu Abad Lebih, Dua Terowongan KA di Jember–Banyuwangi Akan Dibangun Ulang

11 Agustus 2025 - 18:47 WIB

Momentum HUT RI ke-80, KAI Tawarkan Harga Tiket Hanya 80 Persen

11 Agustus 2025 - 15:46 WIB

Ribuan Goweser Ikuti Gowes Ansor Jatim di Pasuruan

10 Agustus 2025 - 18:15 WIB

Marak Pencurian, 8 Kampus Tarik Mahasiswa KKN Kolaboratif dari Lumajang

8 Agustus 2025 - 17:56 WIB

Rentetan Pencurian Motor, Unej Hentikan KKN di 102 Desa di Lumajang

8 Agustus 2025 - 17:34 WIB

Polisi Bantah Ada Izin Sound Horeg di Karnaval Karanglo Lumajang

8 Agustus 2025 - 15:50 WIB

Akses Gumitir Ditutup, KA Pandanwangi Tambah 6 Stasiun

7 Agustus 2025 - 19:16 WIB

Trending di Regional