Menu

Mode Gelap
Bapemperda DPRD Lumajang Tetapkan 9 Raperda Masuk Prioritas 2026 Baru Bebas, Dua Residivis Curanmor di Pasuruan Kembali Ditangkap Meresahkan! Debt Collector Rampas Motor Warga di Kraksaan Gunakan Pisau Dana Pusat Dipangkas, Ketua DPRD: Pemkab Jember Harus Efisien dan Kreatif Bonus Prestasi Porprov Jatim Belum Cair, Atlet Tagih Janji Pemkot Probolinggo Job Market Fair di Lumajang Buka 1.522 Lowongan Kerja

Gaya Hidup · 17 Agu 2018 05:47 WIB

Warga Kraksaan Gelar Upacara HUT RI di TPU, Kenapa ?


					Warga Kraksaan Gelar Upacara HUT RI di TPU, Kenapa ? Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Upacara Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) yang ke-73, Senin (17/8/2018) digelar warga Kelurahan Kraksaan Wetan, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, dengan cara berbeda.

Bukannya menggelar upacara di lapangan atau alun-alun, warga justru menghelat upacara HUT RI di Tempat Pemakaman Umum (TPU) setempat. Tak hanya itu, warga di jalan Kampung Melayu RT/02 RT/02 ini mengenakan pakaian kemerdekaan selama prosesi upacara berlangsung.

Ketua RW/02 yang bertindak sebagai Inspektur upacara, Husnul Khotimah (43) mengatakan, upacara bendera di TPU merupakan aspirasi dari warga sekitar. Warga berswadaya untuk menggelar upacara bendera unik karena ingin menujukkan semangat nasionalisme secara berbeda.

“Ini murni keinginan warga, waga disini kompak untuk menggelar upacara bendera disini. Selain mengingat jasa pejuang, kami juga ingin mengingat jasa keluarga kami yang sudah meninggal dan dikuburkan disini,” kata Husnul Khotimah kepada PANTURA7.com.

Prosesi upacara ditengah kuburan yang dilakukan warga Kampung Melayu, Jum’at (17/8/2018).

Menurut Husnul, terdapat sekitar 400 warga yang terlibat dalam upacara bendera ini, baik sebagai peserta ataupun sekedar menonton saja. “ Mereka mempunyai latar belakang pekerjaan yang berbeda-beda, mulai dari petani, guru hingga tukang becak,” ujarnya.

Salah satu peserta upacara, Sofyan (67) mengaku bahwa upacara bendera ditengah kuburan umum, tak mengurangi khidmat. Justru ia lebih menghayati prosesi sakral ini dibandingkan jika digelar di lapangan seperti biasanya.

“Bagi saya, ini lebih khidmat. Saya sudah berulangkali ikut upacara agustusan tetapi tak sekhidmat sekarang ini. Saya bisa mengenang jasa para pahlawan setelah melihat kuburan, terbayang saat mereka gugur di medan pertempuran,” papar Sofyan.

Dalam upacara ini, pempimpin upacara membacakan UUD1945, teks proklamasi dan mengheningkap cipta. Selesai upacara, peserta tidak langsung beranjak namun menggelar tahlil dan doa bersama untuk para pahlawan kemerdekaan. (*)

 

 

 

Penulis : Mohammad Rochim

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 22 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Bonus Prestasi Porprov Jatim Belum Cair, Atlet Tagih Janji Pemkot Probolinggo

8 Oktober 2025 - 18:00 WIB

Job Market Fair di Lumajang Buka 1.522 Lowongan Kerja

8 Oktober 2025 - 13:22 WIB

Cegah Penyelundupan, Lapas Probolinggo Terapkan Pemeriksaan Berlapis

7 Oktober 2025 - 04:03 WIB

Sebanyak 204 Bangunan Ponpes di Lumajang Belum Kantongi Izin PBG

6 Oktober 2025 - 17:08 WIB

Bupati Lumajang dan TNI Serahkan Bantuan Kepada Mbok Imuk Warga Kecamatan Guculialit

6 Oktober 2025 - 13:13 WIB

Waspada! ini 5 Ciri Rokok Ilegal yang Perlu Diketahui Masyarakat

6 Oktober 2025 - 09:59 WIB

Pemuda Lumajang Ubah Limbah Makanan MBG Jadi Eco Enzyme, Pupuk, dan Pakan Magot

5 Oktober 2025 - 15:10 WIB

Gerakan Sosial, NU Santuni Anak Penderita Sindromproteus di Besuk Probolinggo

5 Oktober 2025 - 14:42 WIB

Pemdes Tempeh Tengah Ajak Warga Bantu Santri Keracunan HCL

5 Oktober 2025 - 13:47 WIB

Trending di Sosial