Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri Dari Sejarah Ki Hajar Dewantara, Bupati Lumajang Dorong Revitalisasi Pendidikan untuk Tingkatkan SDM Perjuangan Nenek Satumi, 95 Tahun, Mewujudkan Impian Haji Temuan Ladang Ganja di TNBTS Mencoreng Destinasi Wisata Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur

Pemerintahan · 12 Jul 2023 20:05 WIB

Enggan Bergantung ke Pemerintah, Warga Lumajang Bangun Jembatan Secara Swadaya.


					SWADAYA: Jembatan yang dibangun warga secara swadaya di Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro. (foto: Asmadi) Perbesar

SWADAYA: Jembatan yang dibangun warga secara swadaya di Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro. (foto: Asmadi)

Lumajang,- Warga Dusun Pancet, Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, membuat jembatan alternatif, Rabu (12/7/2023). Jembatan ini terbuat dari bambu yang dibangun secara swadaya.

Jembatan dibangun setelah jembatan Kloposawit, yang menjadikan akses utama selama ini rusak parah akibat diterjang banjir lahar hujan Gunung Semeru, Jumat (7/7/2023) lalu.

Jembatan tersebut merupakan akses paling cepat menuju ke Kota Lumajang. Untuk itulah, warga memilih membangun jembatan alternatif agar akses dan mobilitas warga tetap terjaga.

“Pembangunannya dilakukan secara cepat, kami bersama BPBD Lumajang terus berupaya melakukan yang terbaik, agar perputaran ekonomi warga bisa tetap berjalan tanpa memikirkan jembatan sebelumnya,” kata salah satu relawan yang turut membantu pembangunan jembatan, Febri.

Febri menjelaskan, bahan utama bambu didapat dari pekarangan warga setempat. Tak hanya bambu, bahan lain seperti kawan dan kayu, juga berasal dari warga.

“Kemudian dikumpulkan, setelah dirasa cukup, dibuatlah jembatan, sampai akhirnya jadi seperti sekarang ini,” papar dia.

Namun, sambungnya, jika hujan dengan intesnsitas tinggi terjadi, maka jembatan akan ditutup untuk sementara waktu.

“Sebab, kami takut ada banjir lahar hujan Gunung Semeru, makanya kalau hujan pasti kami tutup jembatan ini,” jelasnya.

Sementara itu, Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan, jembatan adalah salah satu infrastruktur untuk memperlancar mobilitas dan memangkas waktu tempuh antar wilayah.

Warga yang sebelumnya harus memutar jauh karena terpisah oleh kondisi geografis, seperti lereng, bukit, jurang, ataupun sungai, bisa lebih mudah mencapai tempat tujuan dengan adanya jembatan.

“Jembatan dapat mempermudah mobilitas masyarakat untuk aktivitas perekonomian, sehingga jika terjadi kerusakan, maka dibutuhkan penanganan atau perbaikan secara prioritas,” ungkapnya.

Sementara terkait jembatan penghubung Kabupaten Lumajang – Malang, imbuh Cak Thoriq, akan secepatnya ditangani oleh Kementrian PUPR. Selebihnya, akan dikerjakan oleh Pemkab Lumajang yang bekerja sama dengan BNPB dan Pemprov Jatim. (*)

Editor: Mohamad S
Publisher: Zainul Hasan

Artikel ini telah dibaca 24 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri

2 Mei 2025 - 16:57 WIB

Dari Sejarah Ki Hajar Dewantara, Bupati Lumajang Dorong Revitalisasi Pendidikan untuk Tingkatkan SDM

2 Mei 2025 - 16:04 WIB

Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK

1 Mei 2025 - 20:07 WIB

Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur

1 Mei 2025 - 19:37 WIB

Komisi A DPRD Lumajang Apresiasi Kinerja Damkar, Dorong Peningkatan Sarana dan Prasarana

30 April 2025 - 10:21 WIB

DPRD Lumajang Gelar Uji Publik Raperda Fasilitasi Pengembangan Pesantren

30 April 2025 - 09:17 WIB

Hanya Dijatah Anggaran Rp 150 juta Setahun, MUI Probolinggo Protes

30 April 2025 - 03:53 WIB

Tujuh Formasi CPNS di Lumajang Belum Terisi, Pemkab Lumajang Tetap Fokus Kualitas Pelayanan

28 April 2025 - 17:51 WIB

Dinsos Lumajang Habiskan Dana Rp5,113 Miliar untuk Pemenuhan Pelayanan Minimum

28 April 2025 - 13:30 WIB

Trending di Pemerintahan