Menu

Mode Gelap
KPK Mulai Gerah! Bakal Jemput Paksa 21 Tersangka Korupsi Dana Hibah Jatim Pesawat Latih Jatuh di Bogor, Tewaskan Eks Kadispen TNI AU Toyota Fortuner Terjun ke Sungai di Jalur Wisata Bromo, 2 Orang Luka-luka Masuki Musim Hujan, Polisi Imbau Pengendara Waspada Longsor di Piket Nol Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06 Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek

Peristiwa · 19 Jan 2022 10:45 WIB

Pasca Diterjang Banjir Bandang, Warga Gotong Royong Bangun Jalur Alternatif


					Pasca Diterjang Banjir Bandang, Warga Gotong Royong Bangun Jalur Alternatif Perbesar

Pakuniran,- Warga Dusun Pancor Utara dan Pancor Tengah, Desa Gunggungan Kidul, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo, mulai bergotong royong untuk membangun jembataj alternatif. Warga memindahkan batu sisa-sisa material jembatan yang putus akibat banjir bandang.

Bebatuan yang berada di bawah dan pinggir bekas jembatan penghubung antar dusun yang ambrol itu, rencananya akan digunakan sebagai pondasi pembuatan jembatan atau jalan alternatif. Tujuannya, agar warga yang terisolasi bisa lewat tanpa harus menyeberangi sungai.

“Ya hari ini kita memang sepakat semua warga untuk gotong royong membuat jembatan atau jalan sementara, agar bisa dilewati. Tidak hanya untuk warga, tapi kami upayakan juga bisa dilewati oleh kendaraan,” kata warga di lokasi, Ahmad Ruba’i, Rabu (19/1/2022).

Selain itu, lanjut pria tokoh masyarakat setempat ini, gotong royong pembuatan jalur alternatif itu juga untuk mempermudah akses bagi para guru yang mengajar di dusun terdampak. Diketahui, rata-rata para pengajar berasal dari dusun tetangga.

“Karena jembatan penghubung ini putus jadinya tidak bisa mengajar, sehingga kami inisiatif membuat jalan sementara sambil lalu menunggu kunjungan dari pemerintah. Kalau lembaga tetap aktif hanya saja gurunya ya yang berasal dari dusun sini, kalau yang dari luar libur,” ungkap Ahmad.

Hal senada disampaikan oleh warga lainnya, Mohamad Nasir. Menurutnya, dampak banjir bandang tidak hanya membuat 2 jembatan putus. Dampak lainnya, arus listrik hingga saat ini masih belum normal, warga juga tidak bisa menikmati air bersih dan tidak bisa pergi ke pasar.

“Lumpuh total, semoga cepat dapat respon lah dari pemerintah. Jadi untuk sementara kalau mau bepergian ke luar, sepeda motor warga harus digotong melewati sungai yang jembatannya putus, pulangnya nanti ya digotong lagi,” ungkap Nasir.

Diketahui, banjir bandang menerjang Desa Gunggungan Kidul, Senin (16/1/22) sekitar pukul 15.00 WIB. Bencana ini mengakibatkan seorang petani meninggal dunia pasca terseret arus, 2 jembatan penghubung antar dusun putus, sebuah warung hancur dan 2 tiang listrik roboh. (*)

 

Editor: Efendi Muhammad

Publisher : Albafillah

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Toyota Fortuner Terjun ke Sungai di Jalur Wisata Bromo, 2 Orang Luka-luka

3 Agustus 2025 - 15:31 WIB

Di Kota Probolinggo, Bayi Perempuan Ditemukan di Teras Rumah, Dilengkapi Surat Wasiat

2 Agustus 2025 - 10:33 WIB

Kecelakaan Maut di Tol Gempas, Satu Orang Tewas Seketika

1 Agustus 2025 - 08:28 WIB

Menderita TBC Menahun, Petani Pasuruan Diduga Akhiri Hidup dengan Pisau Dapur

31 Juli 2025 - 19:19 WIB

Longsor Disertai Pohon Tumbang Tutup Total Jalur Lumajang-Malang

31 Juli 2025 - 15:07 WIB

Gudang Nelayan di Mayangan Ludes Terbakar, Sempat Bikin Panik

30 Juli 2025 - 14:00 WIB

Anak-Anak Sumberlangsep Lumajang Tak Bisa Sekolah Akibat Banjir Lahar Dingin Semeru

29 Juli 2025 - 19:35 WIB

Tanpa Identitas dan Pakaian, Pria Ini Ditemukan Tewas di Pantai Selatan Lumajang

28 Juli 2025 - 20:06 WIB

Warga Pilang Kota Probolinggo Ditemukan Tewas Setelah Berhari-hari Mengurung Diri di Kamar

28 Juli 2025 - 18:40 WIB

Trending di Peristiwa