Pasca Diterjang Banjir Bandang, Warga Gotong Royong Bangun Jalur Alternatif

Pakuniran,- Warga Dusun Pancor Utara dan Pancor Tengah, Desa Gunggungan Kidul, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo, mulai bergotong royong untuk membangun jembataj alternatif. Warga memindahkan batu sisa-sisa material jembatan yang putus akibat banjir bandang.

Bebatuan yang berada di bawah dan pinggir bekas jembatan penghubung antar dusun yang ambrol itu, rencananya akan digunakan sebagai pondasi pembuatan jembatan atau jalan alternatif. Tujuannya, agar warga yang terisolasi bisa lewat tanpa harus menyeberangi sungai.

“Ya hari ini kita memang sepakat semua warga untuk gotong royong membuat jembatan atau jalan sementara, agar bisa dilewati. Tidak hanya untuk warga, tapi kami upayakan juga bisa dilewati oleh kendaraan,” kata warga di lokasi, Ahmad Ruba’i, Rabu (19/1/2022).

Selain itu, lanjut pria tokoh masyarakat setempat ini, gotong royong pembuatan jalur alternatif itu juga untuk mempermudah akses bagi para guru yang mengajar di dusun terdampak. Diketahui, rata-rata para pengajar berasal dari dusun tetangga.

“Karena jembatan penghubung ini putus jadinya tidak bisa mengajar, sehingga kami inisiatif membuat jalan sementara sambil lalu menunggu kunjungan dari pemerintah. Kalau lembaga tetap aktif hanya saja gurunya ya yang berasal dari dusun sini, kalau yang dari luar libur,” ungkap Ahmad.

Hal senada disampaikan oleh warga lainnya, Mohamad Nasir. Menurutnya, dampak banjir bandang tidak hanya membuat 2 jembatan putus. Dampak lainnya, arus listrik hingga saat ini masih belum normal, warga juga tidak bisa menikmati air bersih dan tidak bisa pergi ke pasar.

“Lumpuh total, semoga cepat dapat respon lah dari pemerintah. Jadi untuk sementara kalau mau bepergian ke luar, sepeda motor warga harus digotong melewati sungai yang jembatannya putus, pulangnya nanti ya digotong lagi,” ungkap Nasir.

Baca Juga  Diparkir di Teras Rumah, Motor Pengasuh Pesantren Al Manshuri Dicuri

Diketahui, banjir bandang menerjang Desa Gunggungan Kidul, Senin (16/1/22) sekitar pukul 15.00 WIB. Bencana ini mengakibatkan seorang petani meninggal dunia pasca terseret arus, 2 jembatan penghubung antar dusun putus, sebuah warung hancur dan 2 tiang listrik roboh. (*)

 

Editor: Efendi Muhammad

Publisher : Albafillah

Baca Juga

Murni Kelalaian Pengendara, Penyelidikan Laka Moge Dihentikan

Probolinggo,- Polres Probolinggo Kota menghentikan penyelidikan kasus kecelakaan motor gede (moge) yang mengakibatkan dua orang …