Menu

Mode Gelap
Grebek Gunungan Meriahkan Peringatan Maulid di Talangsari Jember Pembacokan di Jalur Wisata Bromo, Korban Disebut-sebut jadi Biang Keretakan Rumah Tangga Pelaku Petani Tebu Lumajang Akhirnya Sumringah, Tumpukan Gula di Gudang Terjual Rp.79,7 Miliar Akademisi Sebut Istilah Penonaktifan Anggota DPR Tak Dikenal dalam UU MD3 Bocah 5 Tahun di Pasuruan Diserang Kera Liar, Alami Luka Serius Tersandung Kasus Pengadaan Laptop, Eks Mendikbudristek Nadiem Makarim jadi Tersangka

Pemerintahan · 5 Jul 2021 18:42 WIB

PPKM Darurat, 3 Taman Utama di Kota Kraksaan Dipagari


					PPKM Darurat, 3 Taman Utama di Kota Kraksaan Dipagari Perbesar

KRAKSAAN,- Tiga taman utama di Kota Kraksaan, Kabupaten Probolinggo yang paling dikunjungi warga ditutup Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat sejak, Senin (5/7/2021). Tujuannya, agar tidak lagi didapati kerumunan massa.

Tiga taman itu, Alun-alun Kota Kraksaan, Taman Sumberlele (SL) Park di Desa Sumberlele, dan Taman Rondoninggo, Kelurahan Semampir. Penutupan dilakukan setelah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Covid-19.

Kepala DLH Kabupaten Probolinggo, Dwijoko Nurjayadi mengatakan, sebelum diberlakukannya PPKM Darurat sudah tidak jadi rahasia umum lagi di tiga taman tersebut kerapkali dijumpai kerumunan massa. Bahkan terkadang dijumpai banyak warga melanggar protokol kesehatan (prokes).

“Oleh karena itu, sesuai instruksi Ibu Bupati Probolinggo, sejak PPKM Darurat diterapkan, awalnya kami tutup dua akses jalan utama dari jalur pantura di Alun-alun Kota Kraksaan sejak Sabtu kemarin, agar tidak ada kendaraan maupun warga yang lewat,” kata Dwijoko.

Setelah suasana sekitar Alun-alun Kota Kraksaan mulai sepi, lanjut Dwijoko, barulah kemudian pihaknya memasang pagar dari gedek bambu sebagian memutari alun-alun. Pemagaran itu sebagai tanda jika selama proses PPKM Darurat tidak boleh dkunjungi.

“Sebagian dari bambu, baik di alun-alun (Kota Kraksaan), Taman SL Park dan taman Rondoninggo, sisanya untuk menutup semua akses masuk kami pakai pagar besi dan pemberitahuan agar sementara tidak ada kunjungan dulu,” ungkap Dwijoko.

Agar terjamin, sambung dia, pihaknya nanti juga akan berkoordinasi baik dengan Satuan Polisi (Satpol) Pamong Praja (PP), Dinas Perhubungan (Dishub) dan kepolisian serta TNI untuk pengawasan para pengunjung dengan beroperasi di waktu tertentu.

“Kalau tidak begitu kami khawatir ada yang nekat masuk, apalagi suasananya sepi. Nantinya takut juga kalau dibuat kesempatan, seperti pacaran atau mabuk-mabukan,” tutur mantan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Probolinggo ini. (*)

Editor : Ikhsan Mahmudi
Publisher : Albafillah

Artikel ini telah dibaca 31 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Akademisi Sebut Istilah Penonaktifan Anggota DPR Tak Dikenal dalam UU MD3

5 September 2025 - 19:02 WIB

Bangun Simbiosis Mutualisme, Pemkab Lumajang Berikan Diskon 50 Persen Pajak Hotel dan Restoran

5 September 2025 - 16:04 WIB

Dapat Hibah, Kejari Kabupaten Probolinggo Kini Miliki Rupbasan

3 September 2025 - 16:23 WIB

Pemkab Lumajang Aktifkan Seluruh CCTV di Berbagai Wilayah Pedesaan

3 September 2025 - 15:39 WIB

Pemkab Jember Resmikan Layanan PMI, Dorong Proses Administrasi Lebih Efektif

1 September 2025 - 20:05 WIB

Bupati Pasuruan Ajak Semua Pihak Wujudkan Pasuruan Aman dan Kondusif

1 September 2025 - 17:15 WIB

Bupati Lumajang: Mahasiswa Tetap Belajar, Pekerja Jangan Terprovokasi

1 September 2025 - 16:11 WIB

Bupati Lumajang dan Ketua DPRD Kompak Jaga Harga Pangan Lewat GPM

31 Agustus 2025 - 19:27 WIB

Bunda Indah Jamin Perbaikan Infrastruktur Sekolah Prioritas Pemkab Lumajang

31 Agustus 2025 - 15:30 WIB

Trending di Pemerintahan