Menu

Mode Gelap
Dituding Sebarkan Ujaran Kebencian disertai Intimidasi, Warga Probolinggo Dipolisikan Kecelakaan Beruntun di Semambung, Dump Truck Seruduk Motor di Lampu Merah Menikmati Gurihnya Ketan Kratok, Jajanan khas Kota Probolinggo Meski Dilarang Bupati, SMPN 1 Winongan Rencanakan Study Tour ke Bali, Kadisdikbud Akan Beri Sanksi Jika Tidak Patuh Banser Siap Berantas Miras di Probolinggo, Tunggu Perintah Kiai Harjakabpro ke-279, Ada Selametan Bumi di Alun-alun Kraksaan

Pemerintahan · 7 Jun 2021 19:51 WIB

Sumber Mata Air Umbulan Bakal Ditutup, Lapak Pedagang Dibongkar


					Sumber Mata Air Umbulan Bakal Ditutup, Lapak Pedagang Dibongkar Perbesar

WINONGAN – Sebanyak 15 lapak pedagang di Sumber Mata Air Umbulan, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan, dibongkar, Senin (7/6/2021) siang. Pembongkaran dilakukan karena pedagang akan direlokasi ke wisata yang baru, yaitu Umbulan Park.

Camat Winongan, Basmi mengatakan, lapak pedangan dongkar denngan tujuan mensterilkan lokasi sumber mata air Umbulan, agar terjaga kebesihannya. Pertimbangannya, karena sumber mata air Umbulan dimanfaatkan oleh 5 kabupaten dan kota di Jawa Timur.

“Ini kalau airnya sudah bersih, saat dibawa ke lima kabupaten dan kota, maka airnya layak untuk dikonsumsi,” kata Basmi.

Awalnya, pedagang menolak relokasi dengan alasan sudah lama menempati kawasan itu. Namun setelah melalui mediasi alot, para pedagang akhirnya bersedia pindah jualan ke tempat wisata baru, Umbulan Park.

“Nanti pedagang kita bantu untuk membangun (lapak)nya,” janji Basmi.

Kepala Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Wilayah Sungai (WS) Welang Pekalen Pasuruan, Novie Andrianie menjelaskan, pedagang yang direlokasi sementara merupakan pedagang yang jualan di kawasan dalam pemandian.

Sebab menurutnya, air yang berada di dekat lapak pedagang itu merupakan air baku Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan.

“Seharusnya semua, karena masih ada kesulitan negoisasi dengan pedagang, jadi yang direlokasi pedagang yang di dalam dulu,” papar Novi.

Stan yang disiapkan untuk pedagang di wisata baru, sambung Novi, jumlahnya sekitar 46 stan. Jumlah itu sudah surplus jika dibandingkan dengan jumlah total pedagang di Sumber Mata Air Umbulan, yang hanya 42 pedagang.

Rencananya, lanjut Novi, setelah steril Sumber Mata Air Umbulan akan dijadikan wisata edukasi. Namun sebelum SOP (Standart Operational Prosedur) wisata edukasi keluar, kawasan itu akan ditutup sementara.

“Ini kan kita masih berbenah dulu, sambi nunggu SOP wisata edukasinya seperti apa. Karena kan wisata yang baru itu juga harus siap,” jelasnya.

Wisata Umbulan Park, papar Novi, merupakan destinasi yang dibangun pemerintah pusat bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Selanjutnya, pengelolaannya akan diserahkan ke Pemerintah Kabupaten Pasuruan.

“Pemerintah Kabupaten Pasuruan melalui asisten satu menunjuk Camat Winongan yang menjadi koordinator keamanannya. Jadi yang tadinya tidak bertuan sekarang bertuan,” tandas Novi. (*)

Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Albafillah

Artikel ini telah dibaca 26 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Lumajang Berpotensi Jadi Motor Swasembada Pangan Nasional, Bisa Gagal karena Buruknya Pengelolaan Dana Desa

9 Mei 2025 - 15:50 WIB

Bupati Lumajang Tekankan Inklusi Sosial dan Transformasi Birokrasi dalam Pembangunan Jangka Menengah

6 Mei 2025 - 16:27 WIB

Pariwisata Lumajang : Janji Regulasi Lama, Realita Masih Berantakan

5 Mei 2025 - 17:25 WIB

Bunda Indah Kenalkan Tagline ‘Ikhlas Melayani Rakyat’ sebagai Budaya Kinerja ASN Lumajang

5 Mei 2025 - 17:04 WIB

Seringnya Kasus Kekerasan Seksual di Lumajang, Indikasi Sistem Perlindungan Anak Gagal

5 Mei 2025 - 16:38 WIB

Digitalisasi Pesantren, Solusi Untuk Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Lumajang

5 Mei 2025 - 13:27 WIB

Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri

2 Mei 2025 - 16:57 WIB

Dari Sejarah Ki Hajar Dewantara, Bupati Lumajang Dorong Revitalisasi Pendidikan untuk Tingkatkan SDM

2 Mei 2025 - 16:04 WIB

Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK

1 Mei 2025 - 20:07 WIB

Trending di Pemerintahan