Menu

Mode Gelap
Antisipasi Rabies, Pemkab Probolinggo Segera Buka Vaksinasi Hewan Peliharaan Gratis SDN Banjarsengon 02 Jember Terapkan Kelas Digital, Siswa Absen Pakai Barcode Mobil Polisi di Pasuruan Jadi Pengangkut Air Bersih untuk Warga Kekeringan Warga Mentor Probolinggo Dicokok Polisi Gara-gara Kepemilikan Bondet Digerogoti Penyakit Langka, Bocah 3 Tahun di Probolinggo ini Butuh Bantuan PKB Sesalkan Wabup Jember Surati KPK, Desak Bupati-Wabup Duduk Bersama

Ekonomi · 13 Agu 2020 17:45 WIB

Balita 2,5 Tahun Tersiram Air Panas, Tak Mampu Berobat ke RS


					Balita 2,5 Tahun Tersiram Air Panas, Tak Mampu Berobat ke RS Perbesar

MARON-PANTURA7.com, Malang nian nasib Aulia, balita asal Desa Brabe, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo. Sejak dua hari ini, ia hanya bisa tergolek lemah sembari menahan sakit akibat luka lepuh di beberapa bagian tubuhnya.

Luka itu didapat bocah berusia 2,5 tahun itu pasca tersiram air panas di rumahnya, pada Rabu (12/8/2020) sekitar pukul 9.30 WIB. Namun sayang, kendala ekonomi membuatnya gagal mendapatkan pengobatan selayaknya.

Kerabat korban, Bad Kamal menceritakan, nahas itu dialami putri pasangan suami istri (Pasutri) Mujianto dan Rohmaini, saat ia menghampiri ibunya yang saat itu sedang memasak di dapur.

Aulia hendak meminta sang ibu agar digorengkan telur sebagai lauk pelengkap makannya. Ia lalu bergelayut mendekati ibunya. Tanpa sadar, tubuhnya menubruk sebuah ember berisi air mendidih sisa memasak nasi.

Air panas itu lalu tumpah dan mengenai sebagian badannya. Dua lutut dan bagian perut Aulia pun melepuh akibat mengalami luka bakar, sehingga dia menangis histeris.

“Setelah tersiram air panas, Aulia ĺangsung dilarikan ke Puskesmas Maron. Tapi setelah perawatnya mengetahui luka-luka Aulia parah, ia menyarankan Aulia agar dirujuk ke RSUD Waluyo Jati,” kata Bad Kamal, Kamis (13/8/2020).

Saran tim medis Puskesmas Maron agar putrinya segera dirujuk ke RSUD Waluyo Jati, membuat Rohmaini ciut. Sebab, untuk makan sehari-hari saja Rohmaini kekurangan apalagi buat biaya berobat Aulia ke rumah sakit.

“Akhirnya Aulia dibawa pulang, karena keluarga tidak punya biaya, tidak punya KIS (Kartu Indonesia Sehat) juga. ibu Aulia ini juga sudah lama pisah rumah dengan suaminya,” papar Bad.

Prihatin dengan nasib Aulia, Bad dan sejumlah tetangga lalu memposting kondisi Aulia di media sosial facebook (FB). “Berharap ada uluran tangan dari dermawan untuk membantu biaya pengobatannya,” Alumnus Ponpes Zainul Hasan Genggong ini menjelaskan.

Sejak kemarin, hasil donasi untuk Aulia sudah terkumpul uang tunai sebanyak Rp. 400 ribu. Sebagian uangnya, telah digunakan untuk membeli salep dan obat-obatan berdasarkan resep dari bidan desa setempat.

“Hari ini Aulia dan ibunya sudah mau dibawa ke RSUD Waluyo Jati. Untuk biayanya, kita fikirkan belakangan yang terpenting Aulia bisa mendapatkan perawatan sesegera mungkin, kasihan dia sering nangis merasa kepanasan,” tandas Bad. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 112 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Aroma dan Warna Unggulan, Tembakau Lumajang Jadi Incaran Pabrikan Premium

22 September 2025 - 10:33 WIB

Kreatif! Warga Kota Probolinggo Sulap Sayuran jadi Es Krim Favorit Bocil

20 September 2025 - 12:08 WIB

Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing

18 September 2025 - 17:22 WIB

Cold Storage dan D’Ozone, Senjata Baru Lumajang Jaga Mutu dan Harga

18 September 2025 - 16:33 WIB

Pasokan Berkurang, Harga Daging Ayam Potong di Probolinggo Tembus Rp40 Ribu/Kg

18 September 2025 - 14:58 WIB

Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli

17 September 2025 - 20:39 WIB

Berkah MTQ XXXI Jatim, Ekonomi UMKM di Jember Ikut Tumbuh

17 September 2025 - 19:24 WIB

Kue Pasar Jadi Konsumsi MTQ XXXI Jatim, Pedagang Tradisional Jember Kebanjiran Pesanan

15 September 2025 - 14:57 WIB

Serapan Gula Petani tak Maksimal, Wagub Emil Tinjau PG Gending Probolinggo

9 September 2025 - 23:54 WIB

Trending di Ekonomi