Balita 2,5 Tahun Tersiram Air Panas, Tak Mampu Berobat ke RS

MARON-PANTURA7.com, Malang nian nasib Aulia, balita asal Desa Brabe, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo. Sejak dua hari ini, ia hanya bisa tergolek lemah sembari menahan sakit akibat luka lepuh di beberapa bagian tubuhnya.

Luka itu didapat bocah berusia 2,5 tahun itu pasca tersiram air panas di rumahnya, pada Rabu (12/8/2020) sekitar pukul 9.30 WIB. Namun sayang, kendala ekonomi membuatnya gagal mendapatkan pengobatan selayaknya.

Kerabat korban, Bad Kamal menceritakan, nahas itu dialami putri pasangan suami istri (Pasutri) Mujianto dan Rohmaini, saat ia menghampiri ibunya yang saat itu sedang memasak di dapur.

Aulia hendak meminta sang ibu agar digorengkan telur sebagai lauk pelengkap makannya. Ia lalu bergelayut mendekati ibunya. Tanpa sadar, tubuhnya menubruk sebuah ember berisi air mendidih sisa memasak nasi.

Air panas itu lalu tumpah dan mengenai sebagian badannya. Dua lutut dan bagian perut Aulia pun melepuh akibat mengalami luka bakar, sehingga dia menangis histeris.

“Setelah tersiram air panas, Aulia ĺangsung dilarikan ke Puskesmas Maron. Tapi setelah perawatnya mengetahui luka-luka Aulia parah, ia menyarankan Aulia agar dirujuk ke RSUD Waluyo Jati,” kata Bad Kamal, Kamis (13/8/2020).

Saran tim medis Puskesmas Maron agar putrinya segera dirujuk ke RSUD Waluyo Jati, membuat Rohmaini ciut. Sebab, untuk makan sehari-hari saja Rohmaini kekurangan apalagi buat biaya berobat Aulia ke rumah sakit.

“Akhirnya Aulia dibawa pulang, karena keluarga tidak punya biaya, tidak punya KIS (Kartu Indonesia Sehat) juga. ibu Aulia ini juga sudah lama pisah rumah dengan suaminya,” papar Bad.

Prihatin dengan nasib Aulia, Bad dan sejumlah tetangga lalu memposting kondisi Aulia di media sosial facebook (FB). “Berharap ada uluran tangan dari dermawan untuk membantu biaya pengobatannya,” Alumnus Ponpes Zainul Hasan Genggong ini menjelaskan.

Baca Juga  Bupati Tantri Mutasi 77 Pejabat, 2 Dinas Kosong

Sejak kemarin, hasil donasi untuk Aulia sudah terkumpul uang tunai sebanyak Rp. 400 ribu. Sebagian uangnya, telah digunakan untuk membeli salep dan obat-obatan berdasarkan resep dari bidan desa setempat.

“Hari ini Aulia dan ibunya sudah mau dibawa ke RSUD Waluyo Jati. Untuk biayanya, kita fikirkan belakangan yang terpenting Aulia bisa mendapatkan perawatan sesegera mungkin, kasihan dia sering nangis merasa kepanasan,” tandas Bad. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Baca Juga

Beras Impor 8.200 Ton Tiba di Probolinggo, Dibongkar di Pelabuhan

Probolinggo,- Ribuan ton beras impor tiba di Dermaga II Terminal Umum, Pelabuhan Delta Artha Bahari …