Menu

Mode Gelap
Kapolres Probolinggo Tinjau Lokasi Terdampak Gempa di Tiris, Salurkan Bantuan Top Up Barcode Subsidi Wajib Lewat Bank Jatim, Penambang Pasir Lumajang Kini Harus Legal Top Up Barcode Subsidi Harus Lewat Verifikasi Izin Tambang, BPRD Terapkan Skema Baru Polisi Ringkus Tiga Terduga Pembunuh Korban yang Ditemukan di Sungai Pasuruan Menatap Masa Depan Lumajang Melalui Lensa Anak Muda Peduli Gempa Tiris, Bupati Gus Haris Tinjau Langsung dan Salurkan Bantuan

Ekonomi · 26 Okt 2017 05:24 WIB

Harga Jual Anjlok, Petani Bawang Merah Menjerit


					Sejumlah petani bawang merah di Desa Tamansari Kecamatan Dringu, panen bawang merah, beberapa hari lalu. Perbesar

Sejumlah petani bawang merah di Desa Tamansari Kecamatan Dringu, panen bawang merah, beberapa hari lalu.

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Sejumlah petani bawang merah di Kabupaten Probolingo, mengeluh karena harga jual komoditas bumbu dapur itu anjlok. Padahal saat ini, mayoritas tanaman bawang merah petani memasuki masa panen.

Mohamad Untung, Petani asal Desa Tamansari, Kecamatan Dringu menuturkan, penurunan harga bawang merah terjadi sejak tiga pekan terakhir. Jika sebelumnya harga bawang merah diatas Rp 20.000 per kilogram, saat ini justru dibawah Rp. 15.000 per kilogram.

“Harganya saat ini Rp 13.000 per kilogram, itu untuk yang kualitas super mas. Kalau yang biasa mentok Rp 13.000 bahkan bisa dibawahnya. Hancur harganya sekarang mas,” keluh Untung saat ditemui di sawahnya, Kamis (26/10/2017).

Kisaran harga jual itu, kata Untung, mengurangi penghasilan petani. Bahkan petani terancam merugi jika harga jual bawang merah terus merosot hingga dibawah Rp 10.000 per kilogram. “Ya rugi petani kalau sampai dibawah Rp 10.000, hasil panen gak sebanding dengan biaya tanam,” tandasnya.

Menurut Hamin Tohari, salah satu petani lainnya, anjloknya harga jual bawang merah bisa diakibatkan oleh beberapa faktor. Faktor pertama adalah banyaknya daerah yang juga tengah panen raya. Selain di Kabupaten Probolinggo, panen bawang mereka juga dilakukan petani di Kabupaten Nganjuk dan Brebes.

“Faktor kedua, bisa jadi karena permainan harga oleh pedagang mas. Saya heran harga bawang merah murah, padahal tanaman bawang banyak rusak kering akibat kemarau. Mestinya harga bawang merah kan mahal,” ujarnya. (em/ela).

 

Artikel ini telah dibaca 25 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Dorong UMKM Probolinggo Naik Kelas, Gus Hilman Ajak BRIN Berikan Bimtek

17 Juli 2025 - 17:12 WIB

Genjot Produksi Susu, Kementan Tebar 1.080 Sapi Perah Bunting ke 5 Wilayah di Jatim

15 Juli 2025 - 19:20 WIB

Piodalan di Pura Mandhara Giri Semeru Agung Gerakkan Ekonomi Warga Senduro

13 Juli 2025 - 14:49 WIB

Kunjungi Jember, Wamentan Dorong Peningkatan Produksi Padi

11 Juli 2025 - 20:41 WIB

Piwadalan di Pura Senduro Lumajang Jadi Simpul Tumbuhnya Ekonomi Inklusif

11 Juli 2025 - 14:20 WIB

Serangan Wereng Meluas, 11 Kecamatan di Lumajang Terancam Gagal Panen

10 Juli 2025 - 09:39 WIB

Stok Beras di Pasar Tanjung Jember Menipis, Pedagang Hanya Andalkan Stok Sisa

9 Juli 2025 - 20:29 WIB

Tak Mampu Tekan HPP, Penggilingan Padi di Pasuruan Pilih Hentikan Produksi

3 Juli 2025 - 18:55 WIB

Pasar Maron Probolinggo Siap Tingkatkan Daya Saing, Jual Produk Olahraga Jadi Daya Tarik Baru

3 Juli 2025 - 15:12 WIB

Trending di Ekonomi