Menu

Mode Gelap
Pusat Kuliner GOR A. Yani Dibuka, Dishub Siapkan Skema Parkir untuk Dongkrak PAD Kado HUT Kemerdekaan, Bandara Notohadinegoro Jember Akan Kembali Layani Penerbangan Dikira Hilang, Nelayan di Pasuruan Ditemukan Selamat di Perairan Madura Musim Kemarau, BPBD Pasuruan Suplai Air dan Tambah Tandon Baru Tindaklanjuti Keluhan Warga, DPRD Lumajang Panggil Perusahaan dan Cek Perizinan Sebanyak 46 PMI Bermasalah, Pemkab Lumajang Latih via Jalur Resmi

Budaya · 9 Jul 2017 14:47 WIB

Eksotika Bromo, Saat Seni Tari Nusantara Menyatu Dengan Keindahan Alam Tengger


					Eksotika Bromo digelar sejak Jum'at hinggga Sabtu (8/7/17) di Kaldera Bromo jelang Upacara Yadnya Kasada. Perbesar

Eksotika Bromo digelar sejak Jum'at hinggga Sabtu (8/7/17) di Kaldera Bromo jelang Upacara Yadnya Kasada.

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Sebuah festival seni tari bertajuk Eksotika Bromo digelar di area lautan pasir Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, sejak Jumat hingga Sabtu (7/9/2017). Ajang ini digelar oleh Kelompok Sadar Wisata (pokdarwis) masyarakat Tengger, khususnya masyakarat Desa Jetak Kecamatan Sukapura.

 

Tak hanya menampilkan sendratari hikayat Suku Tengger, parade seni tari ini juga menyuguhkan sejumlah seni tari nusantara, diantaranya adalah tarian Jaranan Slining dari Lumajang, Daul Sakera asal Pamekasan Madura, Tari Jegog Agung asal Jembrana Bali, hingga Tari Pepe Bainea Ri Gowa dari Sulawesi Selatan.

Bagi masyarakat Suku Tengger, tari Topeng Gunungsari Tengger dan sendratari kolosal Kidung Tengger menjadi tari andalan. Seni tari yang memerlukan sedikitnya 70 peserta ini, menjadi wahana untuk mengenalkan hikayat Tengger, terutama tentang leluhur mereka Nyi Roro Anteng Dan Joko Seger.

“Tarian Topeng Gunungsari maupun sendatrasri kolosal Tengger ini tidak mudah, diperlukan penjiwaan yang dalam agar bisa membawa penonton hanyut dalam cerita Suku Tengger,” ucap Hafsari, salah satu penari kolosal sendratari hikayat Suku Tengger kepada PANTURA7.com di lokasi, Sabtu (8/7/17).

 

Gadis asal Desa Ngadisari Kecamatan Sukapura ini menambahkan, ia dan rekannya harus berlatih sebulann lebih agar bisa menguasai materi “Kita latihan kekuatan fisik dan kelenturan tubuh, lelah memang tapi inilah kekayaan kita” tuturnya.

 

Kekayaan alam Bromo yang bersanding dengan karya tari nusantara, membius ribuan wisatawan yang memadati kaldera bromo. Cuaca dingin menusuk tulang, tak jadi kendala bagi wisatawan menghadiri fertival ttari yang pertama kali digelar ini.

 

“Setiap daerah mempunyai keunikan tersendiri, namun kali ini beda, eksotika bromo mantap” ujar Ayu Shita, wisatawan sekaligus bintang tamu sesaat usai membacakan puisi Kidung Tengger.

 

Aktris yang tengah naik daun ini menjelaskan, eksotika bromo sebagai rangkaian Upacara Yadnya Kasada membawa dua manfaat sekaligus. “Selain untuk kepentingan wisata, juga membantu pelestarian seni tari tradisional yang terus tergerus zaman,” tutup dara cantik ini. (em/ela).

Artikel ini telah dibaca 155 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Dorong Wisatawan Kenali Budaya Tengger, Bupati Gus Haris Siapkan Kalender Even di Bromo

9 Agustus 2025 - 20:51 WIB

Hari Raya Karo, 3 Desa Lereng Bromo Probolinggo Gelar Ritual Tari Sodoran

9 Agustus 2025 - 18:19 WIB

Ada Fenomena Embun Upas di Bromo, TNBTS Waspadai Potensi Kebakaran Hutan

29 Juli 2025 - 08:43 WIB

Wisatawan Mancanegara Ramaikan Tradisi Jolen di Lereng Gunung Semeru

28 Juli 2025 - 19:28 WIB

Tradisi Ujung dan Ujub, Upaya Menolak Bala di Desa Kandangan

28 Juli 2025 - 18:00 WIB

Dari Tumpeng hingga Sayuran, Warga Berebut Isi Jolen Penuh Kegembiraan

28 Juli 2025 - 14:24 WIB

Seperti Tidur di Atas Salju, Cerita Pendaki yang Menyaksikan Ranu Kumbolo Membeku

27 Juli 2025 - 14:38 WIB

Ada Nilai Filosofis Calon Arang dalam Pementasan Seni Menyuarakan Dharma

21 Juli 2025 - 09:26 WIB

Tradisi Tak Lekang Waktu, Bhakti Penganyar Jadi Jembatan Budaya Bali dan Jawa

18 Juli 2025 - 15:00 WIB

Trending di Budaya