Menu

Mode Gelap
Operasi Patuh Semeru Digelar, ini 8 Pelanggaran yang Jadi Target Kepolisian Hari Pertama Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo, Dipantau Langsung Gubernur Khofifah Tiga Korban Perahu Terbalik di Lekok Masih Hilang, Pencarian Dilanjutkan Besok Dua Maling Motor yang Ditembak Polisi di Gending Divonis 11 Bulan dan 1 Tahun 6 Bulan Janda di Pasuruan Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Rumahnya Pedang Pora Sambut Kedatangan AKBP M. Wahyudin Latif di Polres Probolinggo

Sosial · 6 Jun 2025 14:46 WIB

Rawan Kecelakaan, Wisatawan Dilarang Kendarai Motor Matik saat Kunjungi Bromo


					RAWAN: Pemasangan banner imbauan larangan menggunakan motor matik saat berkunjung ke kawasan wisata Gunung Bromo. (foto: istimewa) Perbesar

RAWAN: Pemasangan banner imbauan larangan menggunakan motor matik saat berkunjung ke kawasan wisata Gunung Bromo. (foto: istimewa)

Probolinggo,- Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Probolinggo memasang sejumlah banner imbauan bagi pengunjung agar tidak menggunakan motor matik di lereng Bromo, baik untuk naik ataupun turun.

Banner imbauan ini diantaranya bertuliskan ‘Dihimbau Untuk Tidak Menggunakan Motor Matik Di Jalan Menurun Curam Demi Keselamatan Anda’. Banner ditempatkan dibeberapa titik, seperti depan kantor Desa Ngadisari dan Pintu masuk Cemorolawang.

“Jadi pemasangan imbauan ini merupakan hasil dari Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (FLLAJ), agar warga maupun pengunjung wisata Gunung Bromo tidak menggunakan motor matik lagi,” kata Kepala Dishub Kabupaten Probolinggo, Edy Suryanto Kamis malam (5/6/25).

Edy menjelaskan, motor matik tidak dirancang untuk menghadapi medan menanjak dan turunan ektrim seperti di kawasan Bromo, khususnya via jalur  Sukapura Probolinggo.

Sebab menurut Edy, sistem pengereman dan traksi roda motor matik kurang stabil saat di turunan panjang dan tikungan tajam. Sehingga dapat membahayakan pengendaranya,” tuturnya.

Pemasangan banner imbauan sengaja dilakukan Kamis malam karena mulai Jum’at (6/6/25) hingga Minggu (8/6/25), sudah memasuki libur akhir pekan juga bersamaan dengan tradisi Yadnya Kasada.

“Kami harap dengan upaya ini ada kesadaran dari pengunjung yang akan ke Bromo dengan tidak menggunakan motor matik sehingg dapat menekan angka kecelakaan akibat motor yang mengalami rem blong,” imbuh Edy.

Diketahui sebelumnya, kecelakaan terjadi di jalan turunan Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo,  Minggu malam (1/6/25).

Dua pengendara motor asal Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, tewas usai motor yang dikendarainya mengalami rem blong saat melintas dari arah Bromo menuju Sukapura. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher : Keyra


Artikel ini telah dibaca 41 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Operasi Patuh Semeru Digelar, ini 8 Pelanggaran yang Jadi Target Kepolisian

14 Juli 2025 - 21:19 WIB

Marak Begal, Curanwan, dan Curanmor: Gus Darwis: NU Lumajang Siap Turun ke Gelanggang

14 Juli 2025 - 11:31 WIB

Soal Sound Horeg, PCNU Lumajang Mengacu pada Keputusan Ulama

14 Juli 2025 - 11:11 WIB

Ada Festival Cerutu di Jember, Diwarnai Gerojokan Bansos bagi 40 Ribu Buruh Tani

13 Juli 2025 - 18:55 WIB

Bupati Ikuti Fatwa MUI Soal Sound Horeg: Tidak Dilarang, Tapi Harus Dikendalikan

13 Juli 2025 - 15:30 WIB

Menteri P2MI Kunjungi BLKLN Pasuruan, Tekankan Pentingnya Skill dan Prosedur Resmi

12 Juli 2025 - 08:22 WIB

Pemilik Warung GOR A. Yani Bongkar Bangunan Sendiri, Pindah ke Tenda

10 Juli 2025 - 20:37 WIB

Luruskan Pemberitaan, DPRD Kabupaten Pasuruan Bantah Rudi Hartono Dipanggil KPK

10 Juli 2025 - 14:38 WIB

MUI Jember Ungkap Sisi Buruk Sound Horeg: Volume Melebihi Batas, Warga Mengungsi

9 Juli 2025 - 14:27 WIB

Trending di Sosial