Menu

Mode Gelap
Dor! Polisi Lumpuhkan Dua Terduga Maling Motor di Gending Probolinggo Belasan Motor Diamankan dalam Razia Malam Polres Pasuruan Kota Cuaca Ekstrim, Warga Jember di Kawasan Rawan Bencana Diminta Waspada Antisipasi Kejahatan di Area Perbankan, Polres Probolinggo Kota Pertebal Pengamanan Kabar Gembira! Ojol di Jember Bakal Terima Bonus Hari Raya Ramp Check, Banyak Bus di Kota Probolinggo Harus Diperbaiki Sebelum Layani Angkutan Mudik

Regional · 15 Feb 2025 15:07 WIB

Kreatifitas Difabel Pertuni Probolinggo, Rajut Kain Perca jadi Keset Bernilai Jual Tinggi


					KREATIF: Anggota Pertuni Probolingggo saat proses pembuatan keset berbahan dasar kain perca. (foto: Hafiz Rozani). Perbesar

KREATIF: Anggota Pertuni Probolingggo saat proses pembuatan keset berbahan dasar kain perca. (foto: Hafiz Rozani).

Probolinggo,- Keterbatasan fisik tak membuat para difabel yang tergabung dalam Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) Probolinggo, patah arang.

Sebaliknya, mereka mampu mengembangkan kreatifitas yang menghasilkan komoditas. Salah satunya, dengan membuat keset kaki yang memiliki nilai jual tinggi.

Pembuatan keset kaki ini dilakukan di kantor sekretariat Pertuni Probolinggo, di Jalan Kolonel Sugiono, Kelurahan Tisnonegaran, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo.

Saat ditemui PANTURA7.com, Sabtu (15/2/25) pagi, anggota Pertuni yang berjumlah 6 orang, tengah asyik membuat keset dengan didampingi oleh seorang relawan.

Enam orang ini memiliki tugas masing-masing. Ada yang memotong bahan baku yang mayoritas kain perca hingga menyambung kain yang sudah dipotong.

Selanjutnya, kain disusun ke besi sepanjang 50 cm hingga menjadi keset. Tahap akhir, yakni memotong kelebihan kain tiap sisi keset yang tidak presisi, sebelum dipacking dan ditempeli stiker.

Salah satu anggota Pertuni Probolinggo, Fida Afisyiatul Febiana mengaku, ia butuh waktu 3 bulan untuk belajar. Kesulitan yang ditemui, yakni saat proses merangkai keset pada besi.

“Setelah besi-besi ini terangkai kain, enak tinggal merangkai kainnya. Tangan terjepit hingga terkena gunting sudah pernah saya rasakan,” kata perempuan 18 tahun ini.

Fida mengatakan, untuk membuat 1 keset, ia membutuhkan waktu 4 jam. Proses merangkai besi yang memakan waktu lama.

Selain keinginan nya sendiri, membuat keset juga berawal dari pelatihan. Selain itu, menurut Fida, juga kemauan belajar untuk meningkatkan keterampilan yang ia tekuni.

“Meski saya tidak bisa melihat hasil pekerjaan yang saya buat, namun dengan kemauan dan kemampuan, saya bisa merasakan bahwa saya mampu membuat keset ini,” imbuhnya.

Keset yang sudah diproduksi selama 4 bulan ini, dijual secara online dan offline. Satu lembar keset dijual seharga Rp 30 ribu.

Kendala utama dalam pembuatan produk daur ulang ini adalah bahan baku. Kain perca mulai susah didapatkan, meski dari pabrik garmen sekalipun.

Pendamping difabel Pertuni Probolinggo, Unzilatul Rohmah menyebut, pendampingan yang ia lakukan berlangsung sejak awal pembuatan seperti pemilihan bahan baku hingga penjualan.

“Alhamdulillah selama mendampingi mereka membuat keset tidak ada kendala, karena mereka ini sudah mandiri, paling hanya mengarahkan saja jika ada yang kurang pas,” beber Unzilatul. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 38 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kabar Gembira! Ojol di Jember Bakal Terima Bonus Hari Raya

22 Maret 2025 - 12:38 WIB

Mudik Gratis di Probolinggo Ditiadakan, Begini Alasannya

19 Maret 2025 - 16:00 WIB

THR di Lumajang Belum Cair, Sekda: Nunggu Keputusan Mendagri

18 Maret 2025 - 01:13 WIB

Mengunjungi Kedai Ramen Khas Jepang di Kota Probolinggo, Suguhkan Kelezatan Mie saat Berbuka Puasa

16 Maret 2025 - 16:47 WIB

Penjaga Terowongan, Sosok Penting di Balik Keselamatan Perjalanan Kereta Api

13 Maret 2025 - 18:54 WIB

Manfaat Berpuasa Sangat Baik bagi Kesehatan Tubuh

12 Maret 2025 - 12:55 WIB

Ramadhan Jadi Alasan Turunnya Pendapatan Pajak di Lumajang

11 Maret 2025 - 18:29 WIB

Dishub Jember Usulkan Revisi Perda Pajak Parkir untuk Tingkatkan Pendapatan Daerah

10 Maret 2025 - 19:49 WIB

Sambil Ngabuburit, Pembalap Cilik Asah Skill di GOR Matrip Kota Probolinggo

10 Maret 2025 - 14:25 WIB

Trending di Regional