TERDAKWA: MHM (16) saat dibawa ke ruang persidangan di PN Bangil. (foto: Moh. Rois) 

Terdakwa Santri yang Bakar Juniornya Dituntut 5 Tahun Penjara

Pasuruan,- Sidang kasus santri bakar santri di Pasuruan memasuki tahap tuntutan di Pengadilan Negeri (PN) Bangil, Kabupaten Pasuruan, Selasa (31/1/2023) siang.

Dalam sidang yang digelar tertutup ini, pelaku inisial MHM (16) dituntut lima tahun penjara. Selain itu, ia dihukum tiga bulan pelatihan kerja di Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Pasuruan.

“MHM dituntut tentang kekerasan anak hingga mengakibatkan orang meninggal dunia sebagaimana diatur dalam Pasla 80 ayat 3 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 45 tahun 2014,” kata Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Pasuruan, Yusuf Akbar.

Dijelaskan Akbar, alasan pemberatan ada tiga point. Yakni terdakwa tidak mendukung program perlindungan anak, perbuatan dilakukan secara sadis, dan juga mengakibatkan anak meninggal dunia.

Sementara alasan yang meringankan yakni terdakwa berperilaku sopan, kooperatif dan juga sudah meminta maaf kepada keluarga korban.

“Rabu besok akan dilakukan sidang pembelaan atau pledoi terhadap terdakwa,” jelas Yusuf.

Diketahui, insiden santri junior yang diduga dibakar seniornya ini terjadi, Sabtu (31/12/2022) malam lalu. Akibatnya, IMF meninggal dunia saat dirawat di Rumah Sakit Sidoarjo, Kamis (19/1/2023).

Sebelum proses persidangan, kasus tersebut dilakukan upaya diversi. Namun upaya itu gagal karena pihak keluarga korban, menolak untuk berdamai.(*) 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Zainul Hasan R

Baca Juga  Kaum Difabel 'Dianaktirikan' saat Pemilu, Bagaimana Tahun 2024?

Baca Juga

Terlibat Penipuan Beras, Janda Muda di Pasuruan Dikeler Polisi

Pasuruan,- Wahyuni (37), warga Desa Kayoman, Kecamatan Purwosari, Pasuruan, diringkus polisi, Jumat (5/4/2024) pagi. Wanita …