Gagal Ginjal Akut Renggut 3 Nyawa Anak di Pasuruan

Pasuruan,- Di Kabupaten Pasuruan, tercatat ada 5 kasus gagal ginjal akut anak. Dari 5 kasus itu, 3 diantaranya meninggal dunia, 1 pasien tengah dalam perawatan dan 1 anak dinyatakan sembuh.

Tiga anak yang meninggal dunia yakni inisial FK (11), laki-laki dari wilayah Kecamatan Gondangwetan, MALW (3), laki-laki dari Kecamatan Pandaan dan inisial MAS (1) laki-laki dari Kecamatan Grati.

Sedangkan yang hingga kini masih dalam perawatan di RSUD dr. Soetomo Surabaya adalah inisial DD (1), laki-laki dari Kecamatan Grati dan yang sudah dinyatakan sembuh adalah inisial N (8), perempuan dari Kecamatan Sukorejo.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pasuruan, dr. Ani Latifah mengatakan, kasus kematian 2 balita dan 1 anak berusia 11 tahun di Kabupaten Pasuruan akibat gagal ginjal akut terjadi di sejak Agustus sampai Oktober 2022.

Sebelum dirujuk ke rumah sakit eujukan tertinggi, mereka telah mendapatkan perawatan di RSUD R. Soedarsono Kota Pasuruan, RS Sahabat Sukorejo dan RSUD Grati.

Hanya saja, lantaran keterbatasan alat medis, dalam hal ini ketiadaan alat hemodialisa (cuci darah) anak, maka seluruh pasien langsung dirujuk ke rumah sakit lainnya.

“Termasuk di RSUD Bangil yang memang hanya punya alat hemodialisa dewasa. Kami belum memiliki alat hemodialisa khusus anak, yang bisa dilakukan hanyalah menstabilkan kondisi anak sebelum akhirnya dirujuk,” terang Ani.

Sampai saat ini, dijelaskan Ani, para ahli masih meneliti penyebab utama gagal ginjal akut pada anak. Dalam artian masih belum ada kejelasan, apakah efek campuran sirup yang diminumkan ke anak atau ada infeksi lain pada saat anak mengalami sakit.

“Karena memang sampai saat ini masih diteliti. Penyebab utamanya masih belum ada kejelasan, apakah efek campuran sirup atau infeksi lain ikutan atau mengikut pada saat anak dinyatakan sakit. Kita tunggu rilisnya dari Kemenkes,” jelas Ani.

Baca Juga  Melintas di Waru, Tangan Pengendara Disemprot Hand Sanitizer

Dengan adanya kasus Gagal Ginjal Akut di Kabupaten Pasuruan, Ani menghimbau kepada para orang tua agar bisa menjaga kesehatan anak-anaknya yang masih balita atau remaja dengan pola hidup sehat, makanan bergizi dan tidak mengobati sendiri.

“Jangan diobati sendiri. Tapi segera ke layanan kesehatan kalau anak sakit. Intinya dijaga pola makannya yang sehat dan bergizi, intinya itu,” imbaunya. (*)

Editor: Efendi Muhammad
Publisher: A. Zainullah FT

Baca Juga

Sejak Januari-Maret, Puluhan Warga Kota Probolinggo Terjangkit DBD

Probolinggo,- Selama tiga bulan terakhir, Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes-P2KB) Kota mendata, …