Kisah Himami Hafsawati, Santri Genggong yang Kini Berdakwah di Papua

Probolinggo,- Hidup jauh dari orang tua memang berat. Selain harus bisa hidup mandiri, ia harus mampu menahan rasa rindu yang sangat mendalam kepada keluarganya. Inilah yang dirasakan Himami Hafsawati saat ini.

Himami Hafsawati merupakan salah satu santri Pondok Salafiyah Zainul Hasanain Pesantren Zainul Hasan (PZH) Genggong Probolinggo, sejak 2014-2021. Sambil nyantri, ia melanjutkan pendidikan S-1 di Universitas Zainul Hasan (UNZAH) Genggong dan lulus tahun 2021.

Setelah lulus dari UNZAH Genggong, ia melanjutkan pendidikan untuk kursus bahasa di Kampung Inggris Pare Kediri. Tujuan utamanya adalah belajar bahasa Inggris sebagai jembatan melanjutkan kuliah S-2 di luar negeri.

Namun, di pertengahan jalan ia mendapatkan kabar tentang pendaftaran da’i berkhidmat dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat yang akan dikirimkan ke daerah 3T Papua selama satu tahun.

Seketika, ia teringat cita-cita almarhum ayahnya, KH. Abdurrahman Rusydi. “Bahwa beliau sangat ingin saya menjadi Daiyah, beliau sangat ingin saya melayani ummah,” cerita Himami.

Berbekal cita-cita mendiang sang ayah dan modal ilmu pengetahuan yang bisa dibilang ala kadarnya, Himami lantas membulatkan diri untuk mendaftar di program tersebut.

Adapun mekanisme pendaftarannya, dimulai dari seleksi berkas, mengirimkan video pidato, membaca Al Qur’an dan kitab kuning ke email komisi dakwah MUI Pusat.

“Seminggu setelahnya, saya dihubungi untuk wawancara pertama melalui zoom yang berisi kesiapan menjadi da’i-da’iyah di Papua dengan segala latar belakangnya,” jelasnya.

Tak disangka, Himami lolos dalam wawancara kedua tentang kebangsaan dan Islam washotiyah, tajwid, serta Al Quran dan maknanya. Keesokan harinya, ada panggilan untuk wawancara via zoom lagi dari MUI Pusat.

Ternyata di rapat online tersebut, hanya ada 8 peserta dan telah dinyatakan lolos dalam program da’i-da’iyah yang berhak berkhidmat ke bumi cendrawasih.

Baca Juga  Hendak Diberi Pakan, Sapi Betina Bunting Dicuri

“Alhamdulillah, hanya saya yang berasal dari Jawa Timur. Lainnya, dua orang dari Medan, kemudian masing-masing dari Jambi, Subang, Cilacap, Demak, dan Lombok” tutur dara asal Desa Kaliboto Lor, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Lumajang ini.

Pada tanggal 13 Oktober 2022 ia terbang dari Jakarta setelah mengikuti pembekalan menuju Papua Barat, tepatnya di Kabupaten Kaimana.

Adapun 8 peserta lainnya disebar ke Kabupaten Sorong, Sorong Selatan, Bintuni, Teluk Wondama, Raja Ampat, dan Manokwari.

“Sesampainya di Kabupaten Kaimana, alhamdulillah saya di sambut hangat oleh ketua dan dan beberapa pengurus MUI Kabupaten Kaimana” terangnya.

Menurut Himami, salah satu tujuan ikut program ini adalah untuk mengamalkan ilmu kepada masyarakat luas, terlebih kepada warga 3T di Provinsi Papua Barat.

“Saya juga ingin jihad fi sabilillah seperti Rasulullah. Jika zaman Rasulullah berjihad dengan perang. Namun sekarang jihad dengan mensyiarkan agama Islam melalui majelis-majelis ta’lim. Sehingga kualitas hidup peradaban semakin meningkat dimanapun kita berada” tambahnya.

Pencapaian Himami tentu bukan karena faktor keberuntungan. Sebab sejak di pesantren, ia beberapa kali berhasil menorehkan capaian memuaskan, khususnya dalam bidang dai-daiyah.

Ia pernah juara 1 Lomba Dai Cilik tingkat kabupaten Lumajang 2009, Juara 1 Lomba Porseni Pidato Bahasa Indonesia tingkat Kabupaten Lumajang 2009, Juara 1 Lomba MSQ Se Kabupaten Probolinggo, Juara 3 Lomba Pidato Virtual tingkat Jawa timur, Finalis Duta ISNU Jawa timur, dan Wisudawati Terbaik 1 Fakultas Syariah 2021 UNZAH.

Ia pun juga pernah aktif di berbagai organisasi, seperti Himpunan Mahasiswa Jurusan Permandingan Madzhab, Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Syariah UNZAH, ketua lembaga pengembangan dakwah PZH Genggong, dan ketua keamanan Pondok Zainul Hasanain 2019-2022.

“Jangan pernah takut untuk berpindah dari zona nyaman. Selagi masih muda dan banyak tenaga. Carilah ilmu kapanpun dan dimanapun. Teruslah maju dan bergerak lebih dalam urusan agama. Karena insyaallah jika kita sudah paham agama, dunia akan mengikutinya,” beber Himami. (*)

Baca Juga  Peduli Sesama, GP Ansor Pulau Mandangin Bagikan Santunan

Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Zainul Hasan R

Baca Juga

Demi Hadiri Haul Kiai Hasan Genggong, Pemuda ini Rela Jalan Kaki Puluhan Kilometer

Probolinggo,- Pesantren Zainul Hasan (PZH) Gengggong Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, menggelar haul KH. Muhammad Hasan Genggong …