Lumajang,- Kasubid Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Yudi Cahyono mengatakan, terdapat 5 kecamatan di wilayahnya yang rawan alami krisis air bersih pada musim kemarau tahun ini.
“Kecamatan yang berpotensi krisi air bersih meliputi Kecamatan Ranuyoso, Klakah, Randuagung, Gucialit, dan Kedungjajang. Di lima kecamatan itu, ada 14 desa yang akan terdampak jika krisis air bersih benar-benar terjadi,” jelas Yudi, Sabtu (3/9/22).
Yudi melanjutkan, jumlah kawasan rawan krisis air bersih itu merupakan hasil pemetaan sementara berdasarkan kajian petugas serta mengacu pasa siklus yang terjadi setiap tahunnya.
Meski demikian, pihaknya belum bisa memastikan krisis air bersih akan segera melanda kawasan itu atau tidak. Sebab, sebagian wilayah dataran tinggi di Kabupaten Lumajang masih sering diguyur hujan dengan intensitas sedang.
“Untuk semantara kajian BPBD Lumajang ada lima kecamatan. Namun tidak bisa memastikan, karena di dataran tinggi masih sering hujan. Sedangkan kalau kita lihat pada tahun yang lalu, ada tujuh kecamatan yang mengalami krisis air bersih,” imbuh dia.
Hingga saat ini, menurut Yudi, pihaknya masih terus melakukan kajian dan pemetaan ulang untuk memastikan wilayah mana saja yang akan mengalami krisis air bersih.
Tujuannya, agar, BPBD bisa mengajukan Belanja Tidak Terduga (BTT) kepada Pemkab Lumajang. Dana itu nantinya akan digunakan untuk kebutuhan bantuan air bersih kepada wilayah yang benar-benar krisis air bersih
“Kami targetkan pada bulan ini (memberikan bantuan air bersih). Sebab, di bulan September biasaya debit air mengecil, jadi kita targetkan di area-area yang memang membutuhkan air bersih,” ujarnya.
Sekedar informasi, hujan dengan intensitas sedang saat ini masih kerap mengguyur dataran tinggi di wilayah Kabupaten Lumajang. Seperti Kecamatan Candipuro, Pronojiwo, Gucialit, dan Senduro. (*)
Editor: Efendi Muhamad
Publisher: Zainullah FT