ARTIS DADAKAN: Kabid Kominfo mengenakan Kenakan baju adat dayak saat upacara adat Pemkab Probolinggo (Foto: Moh. Ahsan Faradisi).

Kenakan Baju Adat Dayak, Kabid Kominfo Jadi Artis Dadakan

Kraksaan,- Ada hal menarik yang mengundang perhatian saat upacara memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) dan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Alun-alun Kota Kraksaan, Jumat (20/5/2022) pagi tadi.

Hal tersebut, lantaran pakaian atau seragam adat yang dikenakan Kepala Bidang (Kabid) Informasi dan Komunikasi (Infokom) pada Dinas Kominfo Kabupaten Probolinggo, Wahyu Hidayat dinilai paling unik. Sontak saja, setelah upacara, banyak peserta upacara mendatanginya.

Bagaimana tidak, pakaian adat Suku Dayak, Kalimantan yang dipakai pria 54 tahun itu mempunyai daya tarik sendiri. Apalagi ditambah postur tubuh dan paras lucunya, sehingga ketika dilihat dari dekat ataupun jarak jauh sekalipun langsung mengundang gelak tawa.

Hal tersebut sontak membuat peserta upacara lainnya, mulai dari kalangan pegawai Pemkab Probolinggo hingga siswa-siswi yang ikut datang dan meminta swafoto. Tidak hanya peserta saja, bahkan pihak Forkopimda sekalipun meminta foto bersama Wahyu Hidayat.

“Serasa jadi artis dadakan sekarang,” kata pria kelahiran Gresik, 7 Juli 1968 itu sambil tawa terbahak-bahak saat diwawancarai di Pendopo Alun-alun Kota Kraksaan.

Menurut pria kini menetap di Kota Probolinggo itu, inisiatif mengenakan pakaian adat Dayak itu, terpikirkan dua hari sebelum pelaksanaan upacara. Untuk mendapatkan pakaian tersebut, Wahyu mengaku, sewa ke sebuah tempat penyewaan busana di Kecamatan Bantaran.

“Kalau untuk make up dan lain sebagainya itu karena dibantu rekan-rekan di Kominfo, kalau untuk pakaiannya itu sewa. Dandan layaknya Suku Dayak itu membutuhkan waktu sekitar 15 menit. Artis dadakan, selesai acara langsung banyak yang minta foto bareng,” ungkap Wahyu.

Tujuannya mengenakan pakaian Suku Dayak, menurut Wahyu, sebagai bentuk semangat agar generasi masa depan Kabupaten Probolinggo tetap bangga dengan pakaian adat di nusantara.

Baca Juga  Perajin Gerabah Alaskandang Melawan Perkembangan Zaman

“Panas memang iya, semua merasakan sumuk, tapi yang terpenting kan semangatnya. Tidak tahu juga ya kenapa kok gak dapat hadiah atau masuk juara, padahal banyak loh yang ngajakin saya foto, tapi malah peserta lainnya yang dapat,” ujar ayah dua anak ini dengan nada canda. (*)

Editor : Ikhsan Mahmudi
Publisher : Zainul Hasan R.

Baca Juga

Maaf! Tidak Ada WFH di Pemkot Probolinggo, ASN Wajib Ngantor

Probolinggo,- Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo memutuskan untuk tidak menerapkan kebijakan Work From Home (WFH). Seluruh …