Nikah Dini Masih Marak, Mahasiswa Diminta Aktif ‘Terjun’ ke Masyarakat

Kraksaan,- Pernikahan dini masih kerap terjadi di masyarakat Indonesia, tak terkecuali di wilayah Kabupaten Probolinggo. Padahal, pernikahan dini membawa serangkaian masalah apabila tidak bisa diatasi.

Menyikap masih maraknya pernikahan dini, Universitas Islam Zainul Hasan (UNZAH) Genggong Probolinggo pun gencar menggelar sosialisasi pencegahan dini. Terlebih, perguruan tinggi ini memiliki Program Studi (Prodi) Hukum Keluarga Islam (HKI).

Dekan Fakultas Syari’ah UNZAH Genggong, Imam Syafi’i mengatakan, kepekaan mahasiswa terhadap fenomena nikah dini ini sangat dibutuhkan. Oleh karenanya, pihaknya pun menggelar workshop ‘Kepenghuluan’ yang digelar Rabu (23/3/22) di aula kampus setempat.

“Dengan bekal yang didapat dari workshop tersebut, mahasiswa diharapkan benar benar mengamalkan ilmu yang telah didapat,” kata Imam.

Penyuluh Kantor Urusan Agama (KUA) Tongas, Lutfi Hidayat yang menjadi pemantik workshop menyebut, pernikahan pernikahan anak usia dini rentan terjadi perceraian.

Karena, lanjut dia, secara karakter anak remaja masih belum siap. Sedangkan hal tersebut bertentangan dengan cara pandang dan kebiasaan yang kadung tertqnam dalam masyarakat.

“Secara psikolog, anak remaja masih belum siap, itu jelas. Kemudian dibenturkan dengan fenomena yang kerap terjadi di pedesaan dan pegunungan,” papar Lutfi.

Menurutnya, pandangan masyarakat terhadap pernikahan dini sekilas tidak begitu bermasalah. Namun pada kenyataanya, fenomena itu justru bisa berakibat fatal.

“Jika ditolak dispensasi nikahnya, maka akan nikah siri, ketika kemudian sudah memiliki anak, anaknya tidak bisa dimasukkan kedalam KK (Kartu Keluarga). Sedangkan sekarang, mau apa-apa harus dibekali dengan identitas, kasihan anaknya ketika sudah dewasa mau buat identitasnya sendiri bingung, karena identitasnya sendiri masih belum terdaftar,” urainya.

Harapannya, Lutfi melanjutkan, pasca workshop ini mahasiswa bisa melakukan sosialisasi ke beberapa sekolah dan masyarakat secara langsung.

Baca Juga  Antisipasi Tumbang, BPBD Pasang Stiker dan Spanduk di Pohon di Pusat Keramaian

“Agar nantinya siswa yang mempunyai mindset (setelah lulus langsung nikah) bisa terbuka lagi pikirannya. Itu salah satu peran seorang mahasiswa untuk saling menyadarkan pemuda dan bangsa umumnya,” ia mengakhiri. (*)

 

Editor: Efendi Muhammad

Publisher: A. Zainullah FT

Baca Juga

Kelayapan di Warkop, 27 Pelajar di Kota Pasuruan Digulung Satpol PP

Pasuruan,- Puluhan pelajar terjaring razia Satuan Polisi (Satpol PP) Kota Pasuruan, Senin (29/1/2024) pagi. Para …