Demonstran-Polisi Bentrok, 3 Warga Tegalwatu Diringkus

TIRIS,- Unjuk rasa warga Desa Tegalwatu di kantor Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo berakhir dengan bentrok antara massa dan polisi. Akibat bentrokan tersebut, polisi mengamankan tiga warga meskipun kemudian ketiganya dipulangkan.

Bentrokan tersebut terjadi setelah jalan raya di depan Kantor Kecamatan Tiris dan Polsek setempat macet. Kemacetan terjadi karena para pengunjuk rasa tetap bertahan di lokasi tersebut hingga Jumat sore (11/03/2022).

Para demonstran tidak mau pulang ke rumahnya masing-masing. Padahal aparat beberapa kali memerintahkan agar massa membubarkan diri dan pulang.

Awalnya, ratusan warga Desa Tegalwatu sempat membentangkan banner di depan kantor kecamatan atau di tengah-tengah jalan untuk diduduki. Hal itu dilakukan, lantaran pihak kecamatan tidak mengabulkan tuntutan mereka yakni, penghitungan ulang hasil Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Tegalwatu.

Akibatnya, ruas jalan raya di depan Kecamatan Tiris, dari arah utara dan selatan macet. Melihat hal tersebut, aparat meminta kepada koordinator aksi agar massa dibubarkan. Namun seruan itu tidak dihiraukan. Warga serta bersikukuh dilakukan penghitungan ulang, bahkan mengancam akan bermalam di jalan.

Melihat kondisi arus lalu lintas sudah macet, puluhan aparat Polres Probolinggo kemudian keluar dari kantor kecamatan dan langsung menarik banner yang diduduki warga dengan maksud agar arus lalin terkendali. Warga kemudian terlihat melawan perampasan banner.

Dari perlawanan warga tersebut, PANTURA7.com sempat merekam salah satu warga yang berada di atas kendaraan pengangkut soundsystem melawan petugas saat disuruh turun. Bahkan warga tersebut sempat menendang dan melayangkan besi (engkol starter) untuk menghidupkan mesin diesel listrik.

Mendapat perlawanan, petugas langsung sigap mengamankan warga tersebut. Tidak hanya itu, dua warga lainnya turut diamankan lantaran diduga tidak hanya melawan petugas, tapi juga menjadi provokator. Dua warga lalu diamankan ke kantor kecamatan dan satu ke Mapolsek Tiris.

Baca Juga  Gunung Bromo Kembali Semburkan Abu Vulkanik, 5 Desa Terpapar

“Mohon maaf, masih belum bisa memberikan keterangan apa-apa, karena masih fokus ke pengamanan warga dan kondusivitas,” kata Kasatreskrim Polres Probolinggo, AKP Rahmad Ridho Satrio saat ditemui di Mapolsek Tiris, Jumat (11/3/2022).

Sebelum bentrok, Koordinator Aksi, Abdul Wafi sempat meminta massa pulang membubarkan dirinya. Akan tetapi, permintaan tersebut ditolak dan tetap memilih tinggal dan bermalam di depan kantor kecamatan sampai permintaannya dikabulkan pihak kecamatan.

“Di luar dugaan kami, kenapa sampai begini. Untuk warga yang diamankan oleh petugas, nanti akan kami tindaklanjuti karena itu juga tanggung jawab kami yang penting kami amankan dulu massa yang lainnya,” ungkap Wafi usai massa kondusif. (*)


Editor : Ikhsan Mahmudi
Publisher : Albafillah

Baca Juga

Ada Dugaan Penambangan Ilegal, DLH Kab. Pasuruan Datangi Kawasan Pacuan Kuda Kejayan

Pasuruan,- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pasuruan bersama Satpol PP setempat melakukan pemeriksaan dugaan penambangan …