Sulit Cari Buruh Tanam, Pria di Pasuruan Ciptakan Mesin Tanam Padi

GONDANGWETAN, Sulitnya mencari buruh tanam padi, membawa Muhammad Zainul Alim (34) warga Dusun Wonosalam RT 04 RW 05, Desa Wonosari, Kecamatan Gondangwetan, Kabupaten Pasuruan, bereksperimen membuat mesin tanam padi. Siap sangka, kreativitas coba-coba ini ternyata berbuah manis.

Mesin tanam padi mulai dibuat sekitar tiga tahun yang lalu. Namun karena masih banyak perbaikan dan penyempurnaan, mesin bisa digunakan baru setahun terakhir ini.

Untuk membuat mesin tanam padi, Zainul Alim harus merogoh kocek dalam-dalam. Sebab, ia harus melewati 20 percobaan hingga akhirnya mesin padi yang diciptakan sesuai harapan.

“Tapi Alhamdulillah sekarang saya sudah berhasil membuat mesin tanam padi ini. Dalam setahun ini sudah bisa menanam padi 15 hektar,” kata Zainul Alim kepada PANTURA7.com, (22/12/2021).

Sebelum membuat mesin tanam padi, pada tahun 2015, ia sudah membeli mesin penanam padi buatan pabrik. Langkah itu ditempuh untuk menyiasati sulitnya mencari tenaga buruh tanam.

Namun mesin yang dibelinya itu menurutnya tidak cocok digunakan di lahan wilayah Pasuruan, karena bobot mesin terlalu berat. Selain itu, jika ada kerusakan biaya perbaikannnya mahal.

Kemudian, pria yang dulu pernah membuat traktor menggunakan remot kontrol ini mempelajari cara kerja mesin tanam padi yang dibelinya itu. Akhirnya, ia membuat mesin tanam padi sendiri yang beratnya lebih ringan sehingga bisa gunakan untuk semua medan.

“Mesin saya pakai mesin pemangkas rumput, dan bahan lainnya seperti besinya sangat ringan, sehingga bisa buat disegala medan, pengunungan juga bisa, karena berat mesin buatan saya ini hanya 30 kg, diangkat dua orang bisa. Sedangkan mesin pabrikan beratnya 300 kg, diangkat 5 orang tidak kuat,” katanya.

Tujuan membuat mesin tanam padi, dijelaskan Zainul Alim, untuk memberikan solusi bagi petani karena minimnya buruh tani. Selain itu, agar petani bisa tanam serentak, menimalisir penyakit dan menekan biaya. Sebagaimana diketahui, serangan penyakit pada padi, kerap membuat masa tanam padi tidak serentak.

Baca Juga  Curi Motor, Mahasiswa Diringkus Polisi saat Asyik Ngopi

“Saya sempat keliling ke daerah lain di luar Pasuruan, di sana tidak ada penyakit pada padi. Ternyata para petani di sana menanamnya secara berbarengan sehingga minim penyakit. Dengan alat ini saya kepingin kedepan petani di Pasuruan bisa menanam serentak,” jelasnya.

Rencananya, mesin tanam padi itu tidak hanya untuk kepentingan pribadi melainkan juga untuk komersil. Tentu harganya tidak semahal buatan pabrik yang mencapai Rp 60 juta. Mesin tanam padi karya Zainul Alim hanya dibanderol ini Rp 20 juta per unit.

Nanti, setiap pembeli akan diberi pelatihan membuat persemaian atau pembibitan padi modern tanpa cangkul dan sebagainya. Bibit nantinya bisa langsung digulung, sehingga lebih praktis dan mudah. Setelah itu, pembeli akan dibekali pelatihan cara menggunakan mesin tanam padi.

“Sekarang ini saya sudah membuat 10 mesin. Sebenarnya sudah banyak pesanan tapi setelah launching akan saya kirim, Insya-Allah tahun depan saya launching,” janjinya.

Karya Zainul Alim, ternyata juga diakui kapasitasnya oleh sejumlah kalangan. Terbukti, mesin tanam padi karyanya jadi juara dalam Festival Inovasi Tekhnologi Pertanian yang digelar Pengurus Wilayah Nadhlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, beberapa waktu lalu. (*)

Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Albafillah

Baca Juga

Ada Pabrik Baru di Pasuruan, Siap Ciptakan Ribuan Lapangan Kerja

Pasuruan,– Kabar gembira datang dari Jawa Timur. Hari ini, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy …