Budidaya Burung Berkicau Melejit Ditengah Pandemi

KRAKSAAN-PANTURA7.com, Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang terjadi sepanjang tahun 2020, berdampak pada seluruh sendi kehidupan masyarakat. Dampak terburuk terutama dirasakan oleh para pelaku usaha dan wisata.

Namun, selalu ada hikmah dibalik segala bencana jika jeli melihat peluang, optimis dan gigih dalam bekerja keras. Seperti yang dilakukan oleh Amri, warga Desa Kelurahan Kandangjati Kulon, Kecamatan Kraksaan.

Selama pandemi Covid-19, Amri justru mampu meraup pundi-pundi rupiah yang jumlahnya bisa mencapai Rp 15 juta dalam sebulan. Caranya, hanya dengan bermodal beternak burung yang ia tekuni di rumahnya.

Jangan salah, burung yang dibudidayakan Amri bukan burung biasa melainkan satwa import, yang komunitasnya jarang ditemui di tanah air. Sedikitnya, ada 2 jenis spesies burung yang mendatangkan rejeki bagi pria paruh baya itu.

Kedua burung import itu meliputi Burung Kicau Parkit Australia dan Burung Kicau Sankanur. Untuk mendapatkan uang dari budidaya burung ini, Amri cukup menjual anakan dari kedua burung tersebut.

Dikatakan Amri, ia menjual anakan Parkit Rp 400-500 ribu per ekor, sedangkan indukan dibandrol Rp 750 ribu hingga Rp 1,5 juta. Sementara anakan Sankanur dipatok Rp 1,3 juta per ekor dan indukan dijual seharga Rp 4-5 juta.

“Dalam sepekan, hampir 60 ekor burung anakan kedua jenis itu terjual ke berbagai daerah. Kalau harganya variasi, tergantung jenis dan usia burung. Kalau dewasa lebih mahal,” kata Amri saat ditemui di kandang ternaknya, Minggu (22/11/2020).

Saat ini, lanjut Amri, ada sekitar 50 pasang burung kicau parkit australia dan 10 pasang burung kicau sankanur di kandangnya, serta 60 ekor anakan burung parkit dan 5 anakan burung kicau sankanur.

“Kalau pesan indukan harus dari luar daerah. Awalnya cuma hobi saja, tapi lama kelamaan banyak yang mau beli. Mayoritas pembeli Situbondo, Bondowoso hingga ke Banyuwangi,” ungkap dia.

Baca Juga  Aulia Pokak, dari Konsumsi Pengajian Menjadi Bisnis

Harga jual, sambung Amri, juga bisa dipengaruhi oleh umur, selain oleh suara kicauan burung dan warna bulu. Biasanya, menurut dia, peminat burung lebih memilih membeli burung yang bunyi kicaunya meyakinkan.

“Burung parkit australia saya kawinkan secara silang untuk menghasilkan warna yang berbeda. Kalau sankanur saya kumpulkan di satu kandang, karena jumlahnya tidak begitu banyak,” tutur Amri. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Baca Juga

Alih Status, Dua Ribuan Wanita di Probolinggo jadi Janda

Probolinggo,- Kasus perceraian di Kabupaten Probolinggo masih cukup tinggi. Sepanjang tahun 2023, Pengadilan Agama (PA) …