Dipanggil DPRD, Gudang Akhirnya Bersedia Beli Tembakau Petani

PAJARAKAN-PANTURA7.com, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Probolinggo, memanggil pengelola gudang pabrik rokok yang beroperasi di wilayah Kabupaten Probolinggo, Rabu (2/9/2020).

Pemanggilan gudang produsen rokok itu, untuk mengetahui alasan mereka tidak buka gudang yang mengakibatkan tembakau hasil panen petani tidak membeli.

Sejatinya, dewan memanggil 6 perwakilan gudang. Meliputi PT. Gudang Garam, PT. Noroyono, PT. Sadana, PT. Japan Tobaco INT, PT. Bantoel dan PT. Djarum. Namun 3 manajemen gudang, yakni PT, Noroyono, PT. Japan Tobaco dan PT. Bantoel memilih mangkir.

Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo, Andi Suryanto Wibowo mengatakan, dari 3 perwakilan gudang yang hadir di ruang Banggar Banmus, 2 diantaranya sudah siap untuk membeli hasil panen tembakau petani, pekan ini juga.

“Gudang Garam, besok (Kamis) masih akan menggelar rapid test. Jadi dibukanya gudang akan dimulai pada Jumat (4/9/2020). Kalau gudang dari PT. Djarum, besok sudah buka,” kata Andi kepada wartawan.

Sementara 1 perwakilan gudang lainnya yang hadir, lanjut Andi, yakni PT. Sadana (Sampoerna), bersikukuh tahun ini tetap tidak akan membeli tembakau dari petani. Alasannya, karena mengacu pada instruksi atasan.

“Meski tadi menyatakan tidak akan membeli tahun ini sesuai dengan instruksi atasannya, kami tetap merekomendasikan untuk memikirkan ulang dan tetap diupayakan untuk buka, karena petani sangat membutuhkan,” jelas Andi.

Boy Jonatan selaku supervisor dari PT. Gudang Garam mengatakan, setelah pihaknya melakukan rapid tes, maka gudang akan dibuka. Selain itu, pihaknya sanggup untuk tidak mengambil tembakau dari luar Probolinggo jika stok tembakau petani lokal masih ada.

“Prosedur kami memang seperti ini, harus rapid test, baik karyawan maupun pengepulnya (blandang). Kami juga tidak akan mengambil tembakau dari luar kalau tembakau petani di Kabupaten Probolinggo masih ada,” janjinya.

Baca Juga  DCS Ditetapkan, KPU: Masih Bisa Diganti atau Pindah Parpol

Diketahui, petani tembakau di Kabupaten Probolinggo resah akibat tembakaunya tak terbeli setelah banyak gudang atau pabrik tak dibuka. Akibat keresahan, itu, pada Senin (31/9/2020) lalu, petani di Desa Petunjungan, Kecamatan Paiton, membakar tembakaunya sebagai bentuk protes. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Baca Juga

Truk Bermuatan Pampers di Lumajang Jatuh ke Jurang

Lumajang,- Diduga sopir mengantuk, truk bermuatan pampers terjun ke jurang sedalaman 10 meter di Jalan …