Protes Penyaluran BLT DD, Warga Desa Randujalak Geruduk Kantor Kecamatan

BESUK-PANTURA7.com, Belasan warga Desa Randujalak, Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo, melurug kantor kecamatan setempat, Selasa (2/6/2020) pagi. Aksi massa itu dipicu penyaluran Bantuan Tunai Langsung (BLT) Dana Desa (DD), yang dinilai tebang pilih.

“Kami ke kantor kecamatan untuk mengajukan bantuan dari dana desa itu, karena saya mulai dari dulu tidak dapat bantuan apa-apa, ditambah lagi karena saya terdampak korona. Sepengatahuan saya, bantuan ini bukan untuk orang kaya atau miskin, tapi untuk yang terkena imbas corona,” kata salah satu warga yang meminta namanya tidak disebutkan.

Menanggapi hal ini, Camat Besuk, Puja Kurniawan mengatakan, pihaknya sudah menemui dan menampung aspirasi warga. Ia berjanji, secepatnya protes warga tersebut ia sampaikan kepada pemerintah desa terkait.

“Untuk penerimaan BLT DD di Desa Randujalak, sudah (mencapai angka) maksimal sebanyak 169 KK (Kepala keluarga). Tapi tadi saya sudah sarankan, warga agar mengumpulkan KTP dan KK-nya,” terang Puja.

Setelah KTP dan KK seluruhnya terkumpul, lanjut Puja, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak desa. Barangkali, kata dia, ada bantuan sosial lainnya selain BLT yang bisa disalurkan kepada warga yang belum menerima bantuan.

“Kalau memang layak, ya (harusnya) menerima. Tapi kalau misalkan kaya tetapi ngakunya terdampak, ya saya minta maaf. Untuk BLT DD ini, Desa Randujalak sudah lebih satu kali musdesnya,” papar Puja.

Kepala Desa (Kades) Randu Jalak, Anis Nurhainis menyebut, aksi geruduk kantor kecamatan yang dilakukan warganya bertujuan untuk meminta kejelasan pendataan BLT DD. Selain itu, lanjutnya, warga meminta mereka yang tidak tersentuh bantuan, bisa menjadi penerima BLT DD.

“Banyak yang meminta (jadi penerima) BLT, tapi alhamdulilah sudah selesai. Pemerintah desa sudah sesuai musyawarah, jadi yang laporan ke kantor kecamatan itu, dari hasil musyawarah, mereka termasuk mampu,” ujarnya.

Baca Juga  Pikap Muat Cabai Terguling di Tikungan Jalan Pahlawan

Namun dengan adanya permasalahan tersebut, Kades Anis tak memungkiri, keterlibatan seseorang yang memiliki kepentingan, sehingga warganya terprovokasi.

“Karena semua desa pasti sama. Hanya saja ada provokatornya dan warga jadi korban. Lagipula PMD, sudah tau semua yang ke kantor kecamatan. Dalam hal ini saya juga sudah memberikan catatan semua, mulai dari proses awal sampai selesai,” ujar Anis. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Baca Juga

Pusat Oleh-oleh Ketapang Kota Probolinggo Kini Tidak Seramai Dulu, Mengapa?

Probolinggo,- Kota Probolinggo memiliki pusat oleh-oleh di jalur Pantura Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kademangan, yang selalu …