Belajar di Tenda, Siswa-Siswi SDN Gunggungan Lor: Gerah

PAKUNIRAN-PANTURA7.com, Hampir sepekan ini siswa-siswi di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Gunggungan Lor No 23, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo, mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) di tenda darurat. Hal ini terjadi karena ruang kelas atapnya ambrol dan sebagian kelas rawan ambruk.

Meski proses KBM tetap berjalan, namun siswa-siswi SDN Gunggungan Lor ingin secepatnya kembali belajar di dalam kelas. Sebab bejalar di tenda darurat membuat mereka merasa kepanasan

“Gerah, panas terus-terusan di tenda. Kalau hujan, suruh pulang sama pak guru,” kata Ahmad Davi (11), siswa Kelas IV SDN Gunggungan Lor, Jum’at (10/1/2020).

Davi dan 22 siswa-siswi SDN Gunggungan Lor lainnya, mengikuti KBM sebagaimana biasanya. Mereka masuk kelas sejak pukul 7.00 Wib dan pulang sesuai dengan peraturan yang dibuat sekolah sebelumnya.

“Masuk ke kelas seperti sebelum belajar di tenda. Pelajaran yang diikuti juga sama dengan sebelumnya,” tutur Davi.

Kepala SDN Gunggungan Lor, Adri mengatkan, semua anak didiknya dari kelas 1 sampai kelas 6, belajar diluar karena rang kelas yang selama ini digunakan untuk kegiatan KBM membayakan bagi keselamatan mereka.

“Ada dua ruang kelas yang atapnya sudah ambruk, jadi tidak memungkinkan jika digunakan sebagai tempat belajar. Ruang kelas lainnya, pondasinya patah dan tembok retak-retak, sebagai antisipasi maka KBM kami pindahkan keluar kelas,” Adri memaparkan.

Tenda darurat yang didirikan, jelad Adri, merupakan tenda pengungsian milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo.

“Kita laporkan kondisi kelas disini sehingga BPBD membuat tenda untuk kegiatan belajar,” jelasnya.

Adri menyebut, selain faktor alam berupa hujan deras yang disertai angin kencang pekan lalu, hal lain yang membuat sekolahnya ambruk dan tak layak huni adalah faktor usia.

Baca Juga  Banjir Terjang 2 Kecamatan di Pasuruan, Pemukiman Terendam Lumpur 

“Sekolah dibangun pada tahun 1982, dan setelahnya hanya direhab ringan. Jadi wajar atap ambrol dan rawan roboh karena kayu-kayu sudah lapuk, terlebih terkena hujan angin,” tandasnya. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Baca Juga

Diikuti Ratusan Pelajar se-Jawa Timur, Excellent Festival of SMA Unggulan Haf-Sa Berlangsung Meriah

Probolinggo,- Gelaran Excellent Festival of SMA Unggulan Haf-Sa (Exfesh) di lingkungan Pesantren Zainul Hasan (PZH) …