Pocong-Pejuang Kompak Upacara Bendera di Kuburan

PROBOLINGGO-PANTURA7.com,  Puncak Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) yang ke-74, Sabtu (17/8) digelar warga Kelurahan Kraksaan Wetan, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo dengan cara unik.

Bukannya menggelar upacara di lapangan atau halaman lapang, warga sekitar justru menggelar upacara HUT RI di lokasi yang justru angker untuk dikunjungi, yakni di kawasan Tempat Pemakaman Umum (TPU) setempat.

Tak hanya lokasi yang berbeda, kostum yang digunakan peserta upacara di jalan Kampung Melayu RT/02 RT/0W itu juga tak biasa. Mulai dari kostum pejuang kemerdekaan, TNI, Polri hingga pakaian ala kuntilanak dan pocong.

Ketua RW/02, Khusnul Khotimah mengatakan, perayaan upacara HUT RI ke 74 ini memang sengaja dilakukan di TPU, agar masyarakat bisa mengingat jasa para pahlawan kemerdekaan dan leluhur yang telah gugur. Upacara ini, jelas dia, merupakan yang kedua kali setelah tahun 2018 lalu.

“Kkita mencetuskan ide melakukan upacara di kuburan untuk mengingat kembali jasa para pahlawan yang sudah mendahului kita. Perjuangan pahlawan sangat berat demi merebut kemerdekaan negeri ini,” ujar Khusnul.

Pocong-Kuntilanak saat mengikuti Upacara HUT RI di Kuburan Kampung Melayu, Kelurahan Kraksaan Wetan. (Foto : Moh Ahsan Faradies).

Dikatakan Khusnul, upacara di kuburan juga dapat menggugah kesadaran warga agar ingat bahwa kuburan adalah tempat peristirahatan terakhir manusia. Khusnul juga menampik bahwa giat itu dapat mengurangi rasa hormat terhadap ‘rumah’ terakhir warga yang telah meninggal.

“Tak hanya para pahlawan, kita semua juga bakal kembali ke kuburan. Maka dari itu, agar lebih mengena kepada warga, kita jadikan kuburan sebagai tempat upacara. Jadi itu tujuannya,” tutur dia.

Sementara, Buyamin (42), peserta upacara yang mengenakan kostum kuntilanak mengaku ia cukup kesulitan memakai pakaian yang menyerupai gamis itu. Apalagi, ia harus memakai make-up sangar dan mengerikan dengan rambut acak-acakan.

Baca Juga  Rahma Sarita Dorong Guru PAUD 'Melek' Zaman

“Karena tempat upacaranya di makam, jadi kostumnya harus unik. Saya pakai kostum ini kalau terkena sinar matahari, panasnya lumayan. Tetapi demi kesuksesan acara, tidak apa-apa, saya rela,” tutur Buyamin seusai upacara.

Upacara unik ini, kian meriah setelah puluhan warga sekitar, berdatangan menyaksikan prosesi detik-detik pengibaran bendera dan pembacaan teks proklamasi. Rencananya, kegiatan serupa akan kembali digelar pada HUT RI ke 75, pada 17 Agustus 2020. (*)

 

 

Penulis : Moh Ahsan Faradies

Editor : Efendi Muhammad

Baca Juga

Bibibi, Tradisi Membagikan Makanan Jelang Lebaran yang Tak Lekang Waktu

Probolinggo,- Ada tradisi unik yang dilaksanakan menjelang Hari Raya Idul Fitri yakni, Bibibi. Tradisi membagikan …