PANTURA7.com | Beritanya Nyata! Beritanya Nyata
Related Articles
PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Salah satu pekerjaan yang mendapat berkah besar setiap kali Bulan Ramadan tiba adalah pedagang bunga atau kembang. Sebab, permintaan kembang meningkat seiring dengan tradisi nyekar makam leluhur oleh masyarakat.
Berkah itu dirasakan betul oleh Katris (54) warga Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo. Ia bersama pedagang lain di Pasar Baru, merasakan betul berkah mendekati bulan puasa, dimana dagangan laris manis diburu pembeli.
Penghasilan mereka saat ini pun, meningkat tajam selama sepekan ini dibanding hari-hari biasanya. Pada hari biasa, omset pedagang maksimal hanya mampu membawa pulang Rp 100.000 per hari.
“Ini kan waktu yang ditunggu-tunggu para pedagang. Dalam sehari, saat inu bisa sampai Rp 500 ribu,” kata Katris saat ditemui PANTURA7.com, Minggu (5/5/2019).
Peningkatan pendapatan itu tidak terlepas dari banyaknya pembeli yang datang silih berganti membeli bungan untuk keperluan ‘nyekar’ makam leluhur. Tingginya permintaan membuat harga jual kembang juga meroket.
“Biasanya setiap bungkus kembang campuran yang terdiri dari mawar, melati, kenanga, pandan, dijual seharga Rp 2 ribu. Kini naik sebungkusnya Rp 5 ribu,” ungkap dia.
Kenaikan harga itu menurutnya merupakan hal yang lumrah sebagai hukum pasar. Semakin banyak yang mencari barang semakin mahal harganya. “Yang beli banyak menjelang Ramadan, apalagi stok bunga juga terbatas,” tandasnya.
Berkah Ramadan juga dirasakan pedagang bunga dadakan, Malina (40) misalnya. Warga Kelurahan Jati, Kecamatan Mayangan ini mengaku menjual bunga khusus menjelang Ramadan saja, mengingat banyaknya warga yang mencari bunga.
“Saya jual bunga mulai kemarin, karena memang pembeli pasti meningkat. Alhamdulillah dari kemarin pembeli banyak untuk keutuhan nyekar khususnya,” kata Malina.
Dalam sehari, ia bisa meraup omset dari menjual bunganya sampai Rp 500 ribu rupiah. Ia nenjual dari pagi sampai sore hari di areal Pasar Baru. “Selain bulan ramadan, ya tidak jual,” terang dia. (*)
Penulis : Rahmad Soleh
Editor : Efendi Muhammad
