PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Untuk mengantisipasi adanya konflik horisontal pasca Pemilu 2019, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Probolinggo menggelar deklarasi damai.
Deklarasi damai di areal Monumen Garuda, alun-alun Kota Probolinggo, Rabu (1/5/2019) sore itu, melibatkan Pemkot Probolinggo, Polresta, TNI, parpol dan calegnya, MUI, Bawaslu , KPU, hingga FKUB beserta tokoh lintas agama.
Kapolres Probolinggo Kota AKBP Alfian Nurrizal memastikan, deklarasi damai bagian dari upaya menyatukan kembali perbedaan kepentingan politik khususnya di Kota Probolonggo. Termasuk mencegah mobilisasi massa seperti seperti ‘people power’.
“Bersama tokoh agama, tokoh masyarakat dan tim cyber troop, kami mengimbau kepada masyarakat untuk tidak terlibat dalam tindakan yang mampu memecah belah kesatuan bangsa kita. Kami arahkan agar lebih memilih kegiatan yang bermanfaat untuk umat. Tapi tidak untuk memecah belah persatuan,” ucap Alfian.
Hal senada disampaikan Walikota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin. Dikatakan agar para caleg kembali bersatu. Baik yang lolos atau terpilih maupun yang tidak. Hal ini guna mempermudah proses pembanguan Kota Probolinggo ke depan.
Ada sejumlah poin penting dalam deklarasi tersebut di antaranya, menjalin kerjasama dan semangat gotong royong. Juga menghormati perbedaan dan keberagaman dan menghormati semangat kebersaaman di tengah perbedaan.
Poin deklarasi lainnya, menolak segala bentuk hoax, hatre speech, provokasi, diskriminasi dan SARA. Terakhir, bersama menerima dan menghormati hasil Pemilu 2019 serentak. (*)
Penulis: Rahmad Soleh
Editor: Ikhsan Mahmudi