Hadapi Revolusi Industri 4.0, ASN Dituntut Melek Teknologi

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Revolusi Industri 4.0 yang saat ini akan mewarnai kehidupan, menuntut aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkot Probolinggo bersiap-siap. Mereka dituntut untuk meningkatkan kompetensi dalam hal pengetahuan, keterampilan, dan perilakunya.

Hal ini disampaikan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Merdeka Malang, Dr Sukardi saat sosialisasi tentang pengembangan kompetensi ASN dilingkungan Pemkot Probolinggo tahun 2018. Kegiatan itu digelar Badan Kepegawaian dan Sumberdaya Manusia (BKPSDM) di Puri Manggala Bhakti, Kantor Walikota Probolinggo, Senin (19/11/2018).

Dikatakan sektor pelayanan publik merupakan salah satu unsur penting atau fundamental bagi Indonesia khususnya dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0 yang ditandai dengan penggunaan teknologi informasi secara besar-besaran.

“Dua kunci penting yakni inovasi dan kolaborasi yang diusung Pemerintah Kota Probolinggo sangat identik dengan tujuan yang hendak dicapai di era Revolusi Industri 4.0. Siapapun pemimpinnya, jajaran ASN, harus patuh dengan visi dan misi yang diusung pemimpinnya,” kata Sukardi.

Lanjutnya, dengan visi yang sangat menantang dan sangat kontekstual sesuai dengan tuntutan Revolusi Industri 4.0 ini, ASN harus punya semangat inovatif dan mampu mengembangkan diri. Untuk menjawab tantangan Revolusi Industri 4.0 di kalangan ASN, setiap ASN harus memiliki pola pikir melayani, bukan dilayani.

Tanpa semangat melayani, kata Sukardi, tidak akan ada kreativitas dan inovasi. Terlebih, masyarakat kini sudah mulai terbiasa dengan pelayanan yang serba praktis. “Pelayanan pemerintah tidak boleh kalah. Demi pelayanan yang cepat efisien, dan responsif, diperlukan ASN yang profesional, melek teknologi, dan punya semangat pelayanan yang tinggi,” ujarnya.

Tak hanya itu, Sukardi juga menyoroti pengembangan kompetensi ASN yang belum berjalan optimal. Selama ini, pengembangan kompetensi ASN lebih banyak dilakukan untuk memenuhi syarat peraturan perundang-undangan.

Baca Juga  Gugah Kesadaran Pemuda Anti Rokok

Padahal lanjut Sukardi, ASN harus mengikuti pendidikan dan latihan pimpinan atau untuk menjadi pegawai, harus mengikuti pra jabatan. Tetapi, kesadaran ASN untuk mampu mengembangkan diri guna menghasilkan kinerja tinggi dan gagasan inovatif masih lemah.

Salah satu perwakilan ASN , Roby (35) mengatakan , Pemkot Probolinggo telah mengimplementasikan inovasi dan pemanfaatan teknologi informasi dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik untuk menghadapi Revolusi Industri 4.0.

“Konkretnya sudah dimulai dengan proses tata kelola, pelayanan yang cepat lewat teknologi informasi, laporan pemerintah daerah yang transparan dan akuntabel lewat komputerisasi, termasuk pelayanan publik secara online,” ucap pegawai Dishub ini.

Ia mengakui, perubahan mindset merupakan inti reformasi birokrasi. Oleh sebab itu, pihaknya selalu mendorong seluruh ASN untuk mengubah mindset menjadi pelayan masyarakat. (*)

 

Penulis: Rahmad Soleh

Editor: Ikhsan Mahmudi

Baca Juga

Tunaikan Ibadah Haji, 24 ASN Kota Probolinggo Ajukan Cuti

Probolinggo,- Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kota Probolinggo tahun ini memberangkatkan 201 calon jemaah haji (CJH). …