PANTURA7.com | Beritanya Nyata! Beritanya Nyata
Related Articles
PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Hari ini merupakan tahun ketiga keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU) dan seluruh rakyat Indonesia memperingati Hari Santri Nasional (HSN). Ada yang menarik dalam peringatan HSN di Pesantren Riyadlus Sholihin, Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, Senin (22/10/2018) yakni diwarnai tiga bahasa.
Pada upacara memperingati HSN di Pesantren Ketapang, semua peserta upacara melaksanakan mengenakan sarung dan berkopiah. Rangkaian upacara dimulai dengan laporan peserta upacara kepada komandan upacara dan dilanjutkan inpektur upacara memasuki lapangan upacara. Inspektur upacara dipimpin oleh Habib Hadi Zainal Abidin, pengasuh pesantren sekaligus Walikota Probolinggo terpilih.
Upacara di pesantren di Jalan Soekarno-Hatta itu berlangsung khidmat diikuti ratusan santri baik laki-laki dan perempuan. Upacara HSN juga diisi dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars Yaa Lal Wathan karya KH Wahab Hasbullah. Kedua lagu ini dinyayikan penuh semangat oleh para santri dengan khidmat.
Juga dibacakan Pembukaan Undang-Undang 1945 dan Pancasila. Selain itu juga dibacakan ikrar jihad, resolusi jihad dan ikrar santri yang sudah digelorokan para ulama ”tempo doeloe” saat berjihad membela tanah air. Namun bedanya dalam upacara tersebut diungkapkan dalam tiga bahasa yakni Indonesia, Arab dan Inggris.
Habib Hadi menuturkan, peringatan HSN tahun ini mengangkat isu perdamaian sebagai respon atas kondisi bangsa Indonesia yang sedang menghadapi berbagai persoalan.
“Hari Santri tahun ini merupakan momentum untuk mempertegas peran santri sebagai pionir perdamaian yang berorientasi pada spirit moderasi Islam tak hanya di Indonesia namun juga internasional,” ujarnya.
Santri, kata Habib Hadi, juga ambil bagian dalam perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia. Oleh karenanya ia berharap santri menjadi lambang perjuangan dalam menegakkan kebenaran. (*)
Penulis: Rahmad Soleh
Editor: Ikhsan Mahmudi
