Sempat Meroket, Harga Tembakau Berangsur Turun

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Sempat mengalami kenaikan harga signifikan, kini harga jual tembakau rajang kering tingkat petani di Kabupaten Probolinggo mulai turun. Padahal kualitas tembakau jauh lebih baik dibandingkan beberapa pekan lalu.

Diketahui, harga jual tembakau pekan lali masih berkisar antara Rp. 42 ribu hingga Rp. 45 ribu per kilogram. Namun saat ini, harga jual tembakau merosot hingga Rp. 35 ribu per kilogram. Sejauh ini, mayoritas petani memasuki masa petik daun tembakau yang ketiga.

“Harga tembakau sudah turun mas, saat ini harga jualnya Rp. 35 ribu, paling mahal hanya sampai Rp. 37 ribu per kilogram,” terang Samhari (42) petani tembakau asal Desa Tanjung Sari, Kecamatan Krejengan, Sabtu (29/9/2018).

Herannya, meski harga tembakau berangsur turun namun tak membuat petani resah. Sebab kisaran harga sejauh ini dianggap masih pantas, terlebih sebelumnya harga tembakau mendekati Rp. 50 ribu per kilogram. Harga itu, cukup untuk mengembalikan modal tanam tembakau dalam tiga kali panen.

“Alhamdulillah, meski turun tapi petani sudah tidak gelisah. Ini karna pada panen awal dan panen kedua, harga jual tembakau mahal. Sekarang walapun harga turun, petani masih untung,” tandasnya.

Terpisah, Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Probolinggo, Mudzakkir, menjelaskan bahwa salah satu penyebab turunnya harga jual tembakau petani adalah karena stoknya yang melimpah. Panen raya tembakau membuat pasokan bahan dasar rokok ini ke pabrikan menumpuk.

“Pasokan tembakau dari para petani ke pabrik penuh, sehingga nilai tawar tembakau yang belum terserap oleh pabrik rokok lemah. Ini yang menjadi salah satupemicu harga tembakau turun, mudah-mudahan harga tembakau tidak anjlok hingga panen raya tembakau selesai,” papar Mudzakkir. (*)

Baca Juga  Diserbu Pedagang Luar Daerah, Harga Cabai Merah Anjlok

 

 

Penulis : Moh Ahsan Faradies

Editor : Efendi Muhammad

Baca Juga

Januari-Mei, 8 Kecelakaan Terjadi di Perlintasan Sebidang Wilayah Daop 9 Jember

Probolinggo,- PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 9 Jember mencatat, sejak Januari hingga Mei 2024 …