Pulang Kondangan, 1 Keluarga Disasak Truk

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Nasib tragis dialami Rohman (28), warga Sumber Wetan kecamatan Kedopok kota Probolinggo. Ia bersama anak dan istrinya, terlibat kecelakaan maut hingga menewaskan satu dari dua anaknya, Selasa (24/04/2018).

Mereka terlibat kecelakaan, di jalan raya Jorongan, kecamatan Leces kabupaten Probolinggo. Ironisnya, laka maut itu terjadi pasca mereka pulang dari kondangan kerabat yang tengah menggelar hajatan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun PANTURA7.com dilokasi kejadian, kecelakaan bermula ketika Rohman berboncengan dengan istri dan 2 anaknya, yakni Mega (25), Nana (5), dan Nia (2), mengendarai motor Honda Beat hitam ber nopol N 4359 SFN, melaju dari arah selatan menuju utara.

Saat sampai di TKP (tempat kejadian peristiwa, red), korban berusaha menyalip truk didepannya. Namun diduga kurang konsentrasi, motor korban kemudian tersenggol Pick up ber nopol N 8035 NC, dikemudikan Abduk Malik yang melaju dari arah berlawanan.

Nahas, motor korban akhirnya oleng ke kiri lalu roboh, dan langsung dihantam Dump truk bernopol N 9799 UR, dikemudikan Mistari yang melaju dari arah selatan. Miris, korban bernama Nana, langsung terlindas ban Dump truk sehingga tewas seketika.

Sedangkan Rohman dan Nia mengalami luka luka serius dan langsung dibawa ke RSUD Moch Saleh kota Probolinggo, untuk mendapatkan perawatan. Sementara korban Mega, hanya mengalami luka ringan.

Dari keterangan Tosan, sepupu korban. Diduga petaka itu terjadi karena Rohman kecapean dan mengantuk usai piket sebagai karyawan BFI, sehingga tidak konsentrasi mengendarai motornya. “Mungkin Rohman ngantuk tapi dipaksakan sebab semalam ia piket malam kerja di BFI,” papar Tosan.

Sementara itu, Kanit Laka Lantas Polres Probolinggo, Ipda I Nyoman Harayasa mengatakan, pihaknya tengah melakukan penyelidikan atas kejadian yang menewaskan satu korban itu. Pihaknya juga telah mengamankan sopir truk berikut barang bukti kendaraan.

Baca Juga  Diduga Teroris, Rumah Warga Sumbertaman Digrebek

“Korban meninggal sempat enggan dibawa kerumah sakit karena kurang paham, padahal itu mempermudah proses jasa raharja. Kami pun inisiatif membujuk, dan akhirnya mau dibawa ke kamar mayat untuk diotopsi. Sekarang masih kita dalami kejadian ini,” kata Ipda Nyoman. (*)

 

 

 

Penulis : Rahmad Soleh

Editor : Achmad Kifly

Baca Juga

Magma Gunung Semeru Kian Mendidih, Terjadi 10 Kali Gempa Letusan dalam 6 Jam

Lumajang,- Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, hari ini Rabu (8/5/24), mengalami empat kali erupsi dan …