PANTURA7.com | Beritanya Nyata! Beritanya Nyata
Related Articles
PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Probolinggo, menciduk 4 pekerja seks komersial (PSK) dan seorang mucikari saat menggelar operasi penyakit masyarakat (pekat) di lokalisasi Klerkeran, Desa Klampokan, Kecamatan Besuk, Senin (22/1/2018) sore.
Namun tak mudah bagi petugas penegak perda itu mengamankan para PSK. Petugas harus kejar-kejaran hingga ke sawah, karena target razia melarikan diri saat mengetahui petugas datang ke warung reang-remang huniannya.
Mereka yang tertangkap masing-masing MR (35), warga Desa Seneng, Kecamatan Krucil; YL (30), warga Desa Ranuagung, Kecamatan Tiris; SN (35), asal Desa Bermi, Kecamatan Krucil; dan BR (27), warga Desa Gondosuli, Kecamatan Pakuniran.
Selain itu, seorang mucikari berinisial DA, warga Desa Klampokan, Kecamatan Besuk, juga berhasil diamankan. Razia pekat ini dilakukan untuk mempersempit ruang gerak praktik prostitusi di wilayah Kabupaten Probolinggo, memasuki awal tahun 2018.
“Tadi anggota sempat terlibat kejar-kejaran dengan mereka. Untuk selanjutnya, mereka akan kami serahkan ke Dinas Sosial untuk pembinaan lebih lanjut,” terang Koordinator TRC Satpol PP, Budi Utomo kepada wartawan.
Sebelum merazia lokalisasi Klerkeran, petugas juga menyisir lokalisasi Sukroan di Desa Asembagus, Kecamatan Kraksaan. Dua rumah dan sejumlah bilik yang biasa digunakan untuk berbuat mesum diperiksa, “Namun hasilnya nihil,” imbuh Budi.
Sementara, YL, salah satu PSK saat dibawa petugas mengaku ia baru kali ini terjun ke dunia prostitusi. Aktifitas ini ia lakukan secara terpaksa karena kesulitan ekonomi, pasca menjadi janda. Padahal wanita berparas ayu ini, mempunyai anak dan orang tua untuk dinafkahi.
“Baru cerai mas, terus diajak kerja oleh seorang teman. Sebenarnya takut kerja kayak ini, tapi saya terpaksa, keluarga di desa juga gak tahu kerjaan saya,” keluh janda satu anak ini. (din/arf).
