Menu

Mode Gelap
Mengintip Keseruan Menjajal Lereng Bromo dengan Mobil Remote Control Offroad Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk, Timpa Seratusan Santri Membanggakan! 3 Atlet Wushu Kabupaten Probolinggo Borong Medali Kejurprov Jatim 2025 Hilang Sejak Kamis, Lansia Asal Jambearum Lumajang Ditemukan Meninggal di Kebun Desa Pagowan Kapal Pencari Tiram Terbalik Dihantam Ombak, Dua Nelayan di Kota Pasuruan Tewas Kantor Jurnalis TV Lumajang Dibobol Maling, Sebuah Motor Amblas

Sosial · 5 Agu 2025 17:02 WIB

Dinkes Lumajang Edukasi Bahaya Sound Horeg, Bukan Sekadar Berisik, Bisa Mematikan


					Kepala Dinkes P2KB Lumajang, dr. Rosyidah, menanggapi insiden meninggalnya seorang warga saat menyaksikan karnaval di Kecamatan Pasirian. (Foto: Asmadi) Perbesar

Kepala Dinkes P2KB Lumajang, dr. Rosyidah, menanggapi insiden meninggalnya seorang warga saat menyaksikan karnaval di Kecamatan Pasirian. (Foto: Asmadi)

Lumajang, – Sound horeg yang selama ini identik dengan kemeriahan karnaval dan hiburan jalanan, ternyata menyimpan ancaman serius bagi kesehatan.

Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Lumajang mengingatkan, bahwa paparan suara ekstrem dari sound horeg, jika berlangsung lama dan dalam jarak dekat, bukan hanya merusak pendengaran, tapi juga bisa memicu henti jantung mendadak.

Peringatan itu disampaikan Kepala Dinkes P2KB Lumajang, dr. Rosyidah. Hal itu untuk menanggapi insiden meninggalnya seorang warga saat menyaksikan karnaval di Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Sabtu malam (2/8/25).

Menurutnya, masyarakat perlu diedukasi bahwa suara bising dalam kategori tertentu bukan sekadar gangguan kenyamanan, tetapi dapat menjadi ancaman medis serius.

“Sound horeg itu bukan hanya berisik. Suara dengan tekanan tinggi yang diputar dalam waktu lama bisa menyebabkan trauma akustik dan dalam beberapa kasus bisa memicu henti jantung, terutama pada orang dengan kondisi medis tertentu,” katanya.

Menurutnya, getaran yang dihasilkan dari kebisingan ekstrem dapat memengaruhi sistem saraf dan sirkulasi darah. “Orang dengan hipertensi, gangguan irama jantung, atau riwayat penyakit pembuluh darah lebih berisiko mengalami efek fatal,” jelasnya.

Dinkes juga menyoroti kerentanan kelompok usia tertentu terhadap efek kebisingan tinggi. Anak-anak dan lansia disebut memiliki toleransi yang lebih rendah terhadap suara ekstrem.

“Telinga anak-anak belum sepenuhnya berkembang. Mereka jauh lebih sensitif terhadap frekuensi tinggi. Sementara lansia, terutama yang punya riwayat penyakit jantung, bisa lebih mudah mengalami stres, kardiovaskular karena getaran keras,” tambah Rosyidah.

Pihaknya menyarankan, agar panitia kegiatan yang menggunakan sound horeg memperhatikan radius aman, durasi paparan, dan posisi perangkat terhadap penonton. Idealnya, masyarakat juga diedukasi untuk menghindari berdiri terlalu dekat dengan sumber suara dan menggunakan pelindung telinga jika diperlukan.

Atas insiden yang menewaskan Anik Mutmainah (38) saat merekam pertunjukan sound horeg, Dinkes Lumajang juga mendorong Pemerintah Kabupaten untuk segera menyusun standar teknis dan batasan volume bagi penggunaan sound system dalam kegiatan publik.

“Selama ini belum ada pengaturan teknis yang spesifik soal batas maksimal desibel dalam acara karnaval atau hajatan. Ini yang perlu segera dibuat agar kejadian serupa tidak terulang,” pungkasnya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 76 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Mobil Polisi di Pasuruan Jadi Pengangkut Air Bersih untuk Warga Kekeringan

27 September 2025 - 14:18 WIB

Digerogoti Penyakit Langka, Bocah 3 Tahun di Probolinggo ini Butuh Bantuan

27 September 2025 - 07:47 WIB

Gempa Guncang Timur Laut Banyuwangi, KAI Daop 9 Jember Sebut Tidak Ada Kerusakan

25 September 2025 - 20:09 WIB

BPS Sebut Angka Kemiskinan Jember Turun jadi 8,67 Persen

25 September 2025 - 19:32 WIB

Dulu Penerima PKH, Kini Juragan Kerupuk, Kisah Lukman dari Lorong Sempit Desa Semeru

25 September 2025 - 16:20 WIB

Kala Khofifah Turun Ke Sungai Legundi Probolinggo, Bersihkan Sampah Bersama Warga

20 September 2025 - 19:45 WIB

Warga 4 Desa Bergotong Royong Bangun Akses Baru di Senduro Lumajang

20 September 2025 - 13:28 WIB

Jembatan Beton Rp3,5 Miliar Gantikan Jembatan Bambu yang Ambruk

20 September 2025 - 12:49 WIB

Pemkab Lumajang Tanggung Biaya Perawatan Korban Kecelakaan, Bupati Langsung Kunjungi RS

19 September 2025 - 18:53 WIB

Trending di Pemerintahan