Menu

Mode Gelap
Tertibkan Truk ODOL, Dishub Kabupaten Probolinggo Segera Pasang Portal Jalan di Tongas KONI Desak Pemkot Probolinggo Segera Cairkan Bonus Atlet Peraih Medali PON Pemkab Lumajang Siapkan Rp36 Juta untuk Asuransi Pertanian 1.000 Hektare Ancaman di Balik Genangan Air: Leptospirosis Mengintai Warga Lumajang Jelang Pindah, AKBP Wisnu Pimpin Upacara Kenaikan Pangkat Puluhan Anggota Polres Probolinggo Ibu Rumah Tangga di Jember Disekap Suami, Korban Disiksa dan Kaki Dirantai

Ekonomi · 8 Mei 2025 23:01 WIB

Pertumbuhan Ekonomi di Jember Relatif Sehat, PHK Massal Berkurang


					Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kab. Jember, Suprihandoko. (foto: M. Abd. Rozaq Mubarok).
Perbesar

Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kab. Jember, Suprihandoko. (foto: M. Abd. Rozaq Mubarok).

Jember,- Kondisi ekonomi global dan kebijakan efisiensi anggaran dari pemerintah pusat, membuat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di sejumlah daerah marak terjadi. Namun di Kabupaten Jember, fenomena ini bisa teratasi.

Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Jember, Suprihandoko, mengklaim bahwa dunia perburuhan di Jember masih relatif stabil.

“Situasi ketenagakerjaan di wilayah kami tetap stabil,” ujar Suprihandoko, Kamis, (8/4/25).

Salah satu alasannya, Jember tidak terlalu bergantung pada pabrik-pabrik besar, seperti industri garmen, yang dapat melakukan PHK massal jika kondisi keuangannya labil.

Tidak hanya itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember juga rajin menjalin hubungan baik antara perusahaan dan pekerja. Mereka sering ‘duduk bareng’ guna mencari solusi bersama jika ada masalah.

“Kami mengedepankan pendekatan harmonis dalam hubungan industrial. Dengan demikian, setiap potensi PHK dapat diantisipasi lebih awal melalui solusi bersama,” jelas Suprihandoko.

Menariknya, ada beberapa perusahaan di Jember yang justru tengah mencari karyawan baru. Hal ini menunjukkan jika iklim ekonomi di Jember masih relatif sehat.

Pemkab Jember juga punya program pelatihan gratis untuk para pekerja. Tujuannya supaya pekerja punya keterampilan yang dibutuhkan perusahaan.

“Jika perusahaan menghadapi kendala membayar karyawan karena keterampilan yang belum memadai, kami siap memberikan pelatihan dengan dukungan anggaran daerah,” tambah Suprihandoko.

Dengan skill pekerja yang memadai dan hubungan yang baik antara perusahaan dan pekerja, Suprihandoko optimis wilayahnya bisa terus menjaga stabilitas lapangan kerja dan membuat warganya sejahtera.

“Komitmen kami adalah mempersiapkan sumber daya manusia yang siap menyambut peluang investasi,” tutup Suprihandoko. (*)

 


Editor : Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 305 kali

Baca Lainnya

Pupuk Teknologi Biochar Hasil Inovasi Pemuda Lumajang Raih Penghargaan Nasional

30 Juni 2025 - 06:06 WIB

Target Luas Tanam Tembakau di Probolinggo Naik, Diprediksi Tembus 17 Ribu Ton

29 Juni 2025 - 17:19 WIB

Otsuka Group Luncurkan Program ‘Mental Ease at Workplaces’, Apa itu?

26 Juni 2025 - 17:05 WIB

Senator Ning Lia Dukung Program Kuliah Gratis Pemkab Probolinggo, Dorong Perlakuan Khusus bagi Difabel

22 Juni 2025 - 16:09 WIB

Serapan Tembakau tak Maksimal, HKTI Probolinggo Temui Bupati Gus Haris

17 Juni 2025 - 22:59 WIB

Perputaran Uang Pemotongan Hewan Kurban di Probolinggo Capai Rp 30 Miliar

14 Juni 2025 - 14:23 WIB

Menteri Kebudayaan dan Bupati Probolinggo Dikukuhkan Jadi Warga Kehormatan Suku Tengger

11 Juni 2025 - 08:27 WIB

Mentan Amran Serukan Peran Bulog dan Pemerintah dalam Stabilkan Produksi Padi Nasional

10 Juni 2025 - 15:48 WIB

150 Ton Tebu per Hektar, Target Ambisius atau Terlalu Idealis

10 Juni 2025 - 12:45 WIB

Trending di Nasional