Menu

Mode Gelap
Mediasi Buntu, Paguyuban Pedagang Oleh-oleh Haji Keukeh Berjualan di Sekitar Masjid Alun-alun Tinjau Pembangunan Jembatan Penghubung Condong – Brabe, Gus Haris Upayakan Akses Permanen Kesetrum Saat Kegiatan Sekolah, Siswa SMPN 3 Kota Pasuruan Tewas Tiga Direktur BUMD Lumajang Mundur, Bupati Siapkan Seleksi Visioner dan Audit PD Semeru Kesiapan Maksimal Lumajang Jaga Kesehatan Masyarakat di Tengah Tren Positif Covid-19 Nasional Sepasang Kekasih Kena Begal di Jalan Barito Kota Probolinggo, Motor Raib

Ekonomi · 8 Mei 2025 23:01 WIB

Pertumbuhan Ekonomi di Jember Relatif Sehat, PHK Massal Berkurang


					Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kab. Jember, Suprihandoko. (foto: M. Abd. Rozaq Mubarok).
Perbesar

Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kab. Jember, Suprihandoko. (foto: M. Abd. Rozaq Mubarok).

Jember,- Kondisi ekonomi global dan kebijakan efisiensi anggaran dari pemerintah pusat, membuat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di sejumlah daerah marak terjadi. Namun di Kabupaten Jember, fenomena ini bisa teratasi.

Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Jember, Suprihandoko, mengklaim bahwa dunia perburuhan di Jember masih relatif stabil.

“Situasi ketenagakerjaan di wilayah kami tetap stabil,” ujar Suprihandoko, Kamis, (8/4/25).

Salah satu alasannya, Jember tidak terlalu bergantung pada pabrik-pabrik besar, seperti industri garmen, yang dapat melakukan PHK massal jika kondisi keuangannya labil.

Tidak hanya itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember juga rajin menjalin hubungan baik antara perusahaan dan pekerja. Mereka sering ‘duduk bareng’ guna mencari solusi bersama jika ada masalah.

“Kami mengedepankan pendekatan harmonis dalam hubungan industrial. Dengan demikian, setiap potensi PHK dapat diantisipasi lebih awal melalui solusi bersama,” jelas Suprihandoko.

Menariknya, ada beberapa perusahaan di Jember yang justru tengah mencari karyawan baru. Hal ini menunjukkan jika iklim ekonomi di Jember masih relatif sehat.

Pemkab Jember juga punya program pelatihan gratis untuk para pekerja. Tujuannya supaya pekerja punya keterampilan yang dibutuhkan perusahaan.

“Jika perusahaan menghadapi kendala membayar karyawan karena keterampilan yang belum memadai, kami siap memberikan pelatihan dengan dukungan anggaran daerah,” tambah Suprihandoko.

Dengan skill pekerja yang memadai dan hubungan yang baik antara perusahaan dan pekerja, Suprihandoko optimis wilayahnya bisa terus menjaga stabilitas lapangan kerja dan membuat warganya sejahtera.

“Komitmen kami adalah mempersiapkan sumber daya manusia yang siap menyambut peluang investasi,” tutup Suprihandoko. (*)

 


Editor : Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 302 kali

Baca Lainnya

Perputaran Uang Pemotongan Hewan Kurban di Probolinggo Capai Rp 30 Miliar

14 Juni 2025 - 14:23 WIB

Menteri Kebudayaan dan Bupati Probolinggo Dikukuhkan Jadi Warga Kehormatan Suku Tengger

11 Juni 2025 - 08:27 WIB

Mentan Amran Serukan Peran Bulog dan Pemerintah dalam Stabilkan Produksi Padi Nasional

10 Juni 2025 - 15:48 WIB

150 Ton Tebu per Hektar, Target Ambisius atau Terlalu Idealis

10 Juni 2025 - 12:45 WIB

PHRI Lumajang Nilai Kebijakan Mendagri Buka Peluang Besar Pertumbuhan Hotel dan Restoran

8 Juni 2025 - 08:58 WIB

Gus Hilman Dukung Program 5 Ribu Doktor Kemendiktisaintek, Syaratnya Transparan dan Akuntabel

4 Juni 2025 - 08:30 WIB

Terjadi Deflasi, Harga Cabai di Jember Turun Drastis

4 Juni 2025 - 01:41 WIB

Menteri Perdagangan Lepas Ekspor Strategis dari Pasuruan ke China.

3 Juni 2025 - 20:30 WIB

Presiden Prabowo Hibahkan Sapi Kurban bagi Warga Kota Probolinggo, Bobotnya Hampir 1 Ton

3 Juni 2025 - 17:44 WIB

Trending di Nasional