Menu

Mode Gelap
Bonus Prestasi Porprov Jatim Belum Cair, Atlet Tagih Janji Pemkot Probolinggo Job Market Fair di Lumajang Buka 1.522 Lowongan Kerja Progres Penetapan PPPK Lumajang Capai 75 Persen, BKD Pastikan Proses Sesuai Regulasi Kebakaran Tumpukan Kayu Hebohkan Warga Jl. Lumajang Kota Probolinggo Di Stadion Gelora Merdeka Kraksaan, Warga Mengetuk Pintu Langit dengan Syahdu Sholawat Pemerintah Bakal Bangun Ulang Gedung Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Siapkan Dana dari APBN

Ekonomi · 7 Sep 2018 13:14 WIB

Kualitas Kian Bagus, Harga Garam Masih Bobrok


					Kualitas Kian Bagus, Harga Garam Masih Bobrok Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Kelayakan harga jual rupanya masih belum dirasakan oleh para petani garam di wilayah Kabupaten Probolinggo. Bahkan beberapa petambak garam sempat mengeluh bulan Agustus kemarin, lantaran terjadinya pengembalian garam (Return, red) yang dilakukan oleh pabrik garam.

Karena pengembalian itulah, beberapa petambak resah berimbas pada harga jual yang turun drastis. Sempat ditaksir oleh beberapa petambak, bahwa harga jual garam akan meningkat kembali, pada bulan September.

Namun prediksi itu malah tidak sesuai harapan. Pasalnya, hingga kini harga garam masih belum menunjukkan perubahan. Padahal cuaca dalam panen garam kali ini sangat mendukung untuk para petambak garam menghasilkan garam kualitas super.

“Harganya masih dikisaran seribu per kilogramnya. Padahal kualitasnya sangat bagus, pengirimanpun juga tidak terkendala apa-apa, tapi masih belum bisa membuat harga garam mahal,” ujar Ketua Kelompok Petambak Garam Kalibuntu Sejahtera, Suparyono, Jum’at (7/9/2018).

Suparyono menambahkan, dalam panen garam kali ini petambak mencoba mengirimkan garam ke pabrik lain dengan maksud mencari harga jual yang lebih layak dan menghindari return. Mulanya garam petambak dikirim ke pabrik garam di Pasuruan, tapi kali ini dikirim ke pabrik garam di wilayah Jember.

“Sebelumnya, para petambak di sini terkena imbas returan garam pabrik Pasuruan yang dilakukan oleh pabrik garam di Madura, makanya kami langsung mengalihkan ke Jember dan Banyuwangi,” imbuh Suparyono.

Terpisah, Sniwi (50) petambak garam asal Desa Randutatah, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, juga menyayangkan belum normalnya harga garam sampai saat ini. Padahal petambak sudah memasuki puncak panen.

“Jika kualitasnya semakin bagus, biasanya harganya kian mahal. Tapi tidak dengan garam, meskipun kualitasnya super bagus, namun harganya tidak ikutan bagus, sangat murah,” tutur Sniwi. (*)

 

 

Penulis : Moh Ahsan Faradies

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Bonus Prestasi Porprov Jatim Belum Cair, Atlet Tagih Janji Pemkot Probolinggo

8 Oktober 2025 - 18:00 WIB

Job Market Fair di Lumajang Buka 1.522 Lowongan Kerja

8 Oktober 2025 - 13:22 WIB

Raup Untung Rp8 Juta Sekali Panen, Petani Semangka di Lumajang Sukses Budidayakan Semangka Inul

7 Oktober 2025 - 15:44 WIB

Cegah Penyelundupan, Lapas Probolinggo Terapkan Pemeriksaan Berlapis

7 Oktober 2025 - 04:03 WIB

Sebanyak 204 Bangunan Ponpes di Lumajang Belum Kantongi Izin PBG

6 Oktober 2025 - 17:08 WIB

Bupati Lumajang dan TNI Serahkan Bantuan Kepada Mbok Imuk Warga Kecamatan Guculialit

6 Oktober 2025 - 13:13 WIB

Waspada! ini 5 Ciri Rokok Ilegal yang Perlu Diketahui Masyarakat

6 Oktober 2025 - 09:59 WIB

Pemuda Lumajang Ubah Limbah Makanan MBG Jadi Eco Enzyme, Pupuk, dan Pakan Magot

5 Oktober 2025 - 15:10 WIB

Gerakan Sosial, NU Santuni Anak Penderita Sindromproteus di Besuk Probolinggo

5 Oktober 2025 - 14:42 WIB

Trending di Sosial