Menu

Mode Gelap
Jadi Tuan Rumah Pesta Miras yang Tewaskan 2 Orang, Kades Temenggungan Ngaku Tidak Tahu Kasus PMK di Probolinggo, 51 Ekor Sapi Terpapar, 2 Mati, 9 Sembuh Kunjungan Industri Dinilai Penting Bagi Siswa SMK, ini Beberapa Alasannya Singa Betina TWSL Kota Probolinggo Bunting, Kandang Mulai Disterilkan Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri Dari Sejarah Ki Hajar Dewantara, Bupati Lumajang Dorong Revitalisasi Pendidikan untuk Tingkatkan SDM

Pemerintahan · 19 Feb 2025 17:33 WIB

Transisi Pemerintahan di Jember tanpa Pejabat Sekda, Dewan Buka Suara


					TANPA SEKDA: Suasana apel pagi di kantor Bupati Jember. (foto: M. Abdul Rozak Mubarok).
Perbesar

TANPA SEKDA: Suasana apel pagi di kantor Bupati Jember. (foto: M. Abdul Rozak Mubarok).

Jember,– Kekosongan jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember terjadi setelah masa jabatan Pj Sekda, Arief Tyahyono, berakhir pada Jumat, (14/2/25).

Ketua DPRD Kabupaten Jember, Ahmad Halim menekankan, pentingnya menunggu pelantikan Bupati Jember terpilih, sebelum Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur, mengambil langkah lebih lanjut.

“Memang kami mendapatkan informasi bahwa pejabat Sekda SK-nya sudah berakhir. Kami sarankan kepada Pemprov (Jatim) untuk menunggu bupati terpilih sebelum mengambil keputusan,” ungkap Halim, Rabu, (19/2/25).

Ia menjelaskan bahwa Plt. Bupati Jember telah mengajukan nama Pelaksana Harian (Plh) dengan inisial E. Namun ia juga menekankan pentingnya legitimasi dari bupati terpilih yang akan dilantik, Kamis, (20/2/25) besok.

Halim menyebut, kekosongan ini diperkirakan akan berlangsung selama empat hari. “Walaupun ada transisi, kami percaya bahwa pemerintahan dapat berjalan normal,” katanya.

Soal efisiensi anggaran, Halim mengaku bahwa pihaknya telah berkomunikasi dengan Bupati Jember terpilih, untuk membahas pengelolaan anggaran.

“Ada beberapa dokumen penting yang harus ditandatangani pasca pelantikan. Kami telah mempersiapkan semuanya agar roda pemerintahan tetap bergerak,” ujarnya.

Wakil rakyat asal Fraksi Partai Gerindra itu menegaskan bahwa pelayanan publik, kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur tidak boleh terpangkas hanya karena kekosongan jabatan Sekda.

“Keinginan dari Bupati Jember terpilih adalah memastikan pelayanan publik tetap berjalan tanpa gangguan,” beber Halim.

Halim memprediksi, kemungkinan bakal ada penggabungan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk efisiensi, termasuk sektor kebudayaan dan pariwisata.

“Penggabungan ini bertujuan untuk menyamakan struktur OPD dengan kementerian di pusat,” imbuhnya. (*)

 


Editor : Mohammad S

Publisher : Keyra


Artikel ini telah dibaca 146 kali

Baca Lainnya

Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri

2 Mei 2025 - 16:57 WIB

Dari Sejarah Ki Hajar Dewantara, Bupati Lumajang Dorong Revitalisasi Pendidikan untuk Tingkatkan SDM

2 Mei 2025 - 16:04 WIB

Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK

1 Mei 2025 - 20:07 WIB

Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur

1 Mei 2025 - 19:37 WIB

Komisi A DPRD Lumajang Apresiasi Kinerja Damkar, Dorong Peningkatan Sarana dan Prasarana

30 April 2025 - 10:21 WIB

DPRD Lumajang Gelar Uji Publik Raperda Fasilitasi Pengembangan Pesantren

30 April 2025 - 09:17 WIB

Hanya Dijatah Anggaran Rp 150 juta Setahun, MUI Probolinggo Protes

30 April 2025 - 03:53 WIB

Tujuh Formasi CPNS di Lumajang Belum Terisi, Pemkab Lumajang Tetap Fokus Kualitas Pelayanan

28 April 2025 - 17:51 WIB

Dinsos Lumajang Habiskan Dana Rp5,113 Miliar untuk Pemenuhan Pelayanan Minimum

28 April 2025 - 13:30 WIB

Trending di Pemerintahan