Menu

Mode Gelap
Pemkab Jember Terima 158 Program RTLH, Gubernur Khofifah Tinjau Pengerjaan Pemkot Probolinggo Segera Galakkan Siskamling Guna Cegah Gangguan Keamanan Aktivitas Paralayang di Kawasan Bromo Viral, TNBTS Tegaskan Dilarang, Hormati Kesucian Adat Tengger Jelang Konfercab NU Kraksaan, JIN: Regenerasi Pengurus jadi Kunci, Kembalikan Marwah NU Berkah Even MTQ Jawa Timur 2025, Hunian Hotel di Jember Melonjak Belasan Tahun Berlatih Tilawah, Istiqamah dan Doa Guru Jadi Bekal Herman di Panggung MTQ Jawa Timur 2025

Politik Dan Pemerintahan · 27 Jul 2018 04:24 WIB

Warga Sebut Pembongkaran Nisan Bintaos Didasari Kecemburuan Sosial


					Warga Sebut Pembongkaran Nisan Bintaos Didasari Kecemburuan Sosial Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Pembongkaran sepasang nisan raksasa milik Nur Slamet alias Bintaos (42) di Desa Ganting Wetan, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo menyisakan polemik. Sejumlah warga justru menyesalkan pembongkaran nisan, karena keberadaannya dianggap bermanfaat bagi warga sekitar.

Salah satu warga setempat, Arifin (38) mengaku heran nisan raksasa setinggi 11 meter dengan lebar 2 meter dirobohkan. Padahal selama ini, keberadaan nisan itu tak mengganggu warga, sebaliknya memberi manfaat karena mendatangkan keuntungan ekonomi bagi warga sekitar.

“Ini saya heran kok dirobohkan, toh dibuat pakai uang pribadi dan tidak mengganggu. Justru warga bisa jualan karena banyak pengunjung disini,” kata Arifin kepada PANTURA7.com, Jum’at (27/7/2018).

Arifin menyebut bahwa perobohan nisan yang dibuat untuk makam persiapan Bintaos didasari oleh iri dan kecemburuan sosial. “Itu karena iri saja, kalau takut syirik kan tergantung orangnya. Lagian nisan itu hasil seni kok, seperti di Bali,” ujarnya.

Warga lain, Rohimah mengatakan bahwa ia sebenarnya tidak setuju nisan itu dibongkar. Sebab menurutnya, bisa dijadikan wisata gratis dan bagus untuk latar foto. Selama sebulan ini, imbuh Rohimah, ia dan keluarga sering kunjungi nisan untuk sekedar berselfie ria.

“Gak setuju sebenarnya, tapi ya mau gimana lagi, kan sudah roboh,” sesal ibu muda asal Desa Jatiadi, Kecamatan Gending ini.

Nisan raksasa Bintaos dibongkar oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) atas rekomendasi Badan Koordinasi Pengawasan Aliran dan Kepercayaan (Bakorpakem) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Probolinggo, Kamis (26/7/2018). Pembongkaran dilakukan karena nisan dianggap meresahkan masyarakat.

“Ya harus dibongkar karena menyalahi syariat agama. Bintaos sendiri sudah menyadari itu dan memberikan ijin untuk dibongkar, supaya tidak menyebabkan kesyirikan,” urai Ketua Bakorpakem Kabupaten Probolinggo, Nadda Lubis di lokasi. (*).

Penulis : Mohamad Rochim
Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 22 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Berkah Even MTQ Jawa Timur 2025, Hunian Hotel di Jember Melonjak

13 September 2025 - 08:48 WIB

Belasan Tahun Berlatih Tilawah, Istiqamah dan Doa Guru Jadi Bekal Herman di Panggung MTQ Jawa Timur 2025

13 September 2025 - 07:29 WIB

Dinkes Jember Siapkan 175 Tim Medis untuk Sukseskan MTQ XXXI Jawa Timur 2025

12 September 2025 - 19:11 WIB

Jelang Konfercab NU Kraksaan, Desakan Reformasi Pengurus Terjerat Pusaran Korupsi Bermunculan

12 September 2025 - 16:58 WIB

Mengenal Gus Hafid dari Ponpes Nurul Qodim, Kiai Muda Sejuta Potensi Harapan Nahdliyin

11 September 2025 - 19:44 WIB

Jelang MTQ XXX Jawa Timur, Jember Optimistis Lolos Tiga Besar

11 September 2025 - 18:02 WIB

Jelang Konfercab, Nadhliyin Dorong Kiai Romli dan Nun Hafidz Nakhodai NU Kraksaan

3 September 2025 - 11:57 WIB

Festival Da’i Muda LDNU Kraksaan Tuntas, Sukses Cetak 6 Kader Dakwah Terbaik

31 Agustus 2025 - 08:46 WIB

Bersarung dan Berkopiah Merah Putih, Santri Lumajang Upacara Hari Kemerdekaan

17 Agustus 2025 - 12:17 WIB

Trending di Religi & Pesantren