Menu

Mode Gelap
Sebulan Jelang Idul Adha, Harga Sapi Mulai Meroket Honda HRV Sasak Beat di Jember, Satu Penumpang Luka Parah Kisah Haru Siti Aminah, Balita 3 Tahun di Lumajang, Berjuang Melawan Penyakit Berat Bupati Lumajang Tegaskan Lindungi Hak Buruh dan Siap Beri Sanksi Tegas untuk Perusahaan Nakal Amphitheater Ranu Pani Miliaran Rupiah Tak Bermanfaat bagi Lumajang Babul Arifandhie Pimpin PWI Probolinggo Raya, Usung Visi Jos Mantab!

Pendidikan · 10 Mar 2024 19:24 WIB

Kreatif! SMA Zainul Hasan Genggong 1 Kampanyekan ‘Stop Bullying’ lewat Lomba Mading 3D


					ASAH KREATIVITAS: Dewan juri saat menilai Mading 3D karya santri SMA Zainul Hasan 1 Genggong. Insert: Pembersihan hadiah kepada para pemenang lomba. (foto: istimewa). Perbesar

ASAH KREATIVITAS: Dewan juri saat menilai Mading 3D karya santri SMA Zainul Hasan 1 Genggong. Insert: Pembersihan hadiah kepada para pemenang lomba. (foto: istimewa).

Pajarakan,- Bullying masih menjadi permasalahan yang serius bagi anak Indonesia. Bullying adalah tindakan penindasan yang sering kali dilakukan secara berkelompok.

Belakangan, isu bullying kembali hangat seiring maraknya tindakan kekerasan di sekolah. Seperti yang menimpa siswa SD di Temanggung Jawa Tengah hingga tewasnya santri pondok pesantren di Kediri, Jawa Timur.

Menyikapi hal itu, ragam cara pun dilakukan agar praktik bullying dapat dihindari, terutama di lingkungan pendidikan. Contohnya, seperti yang dilakukan SMA Zainul Hasan (Zaha) 1 Genggong Pajarakan Probolinggo.

Sekolah yang berada di naungan Pesantren Zainul Hasan (PZH) Genggong itu, menggelar lomba mading 3 Dimensi Anti Bullying dengan tema ‘Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)’, di halaman sekolah, Sabtu (9/03/2024).

Koordinator P5, Nur Aise mengatakan, lomba mading antar kelas ini diadakan untuk kampanyekan praktik anti bullying di SMA Zaha sekaligus mengasah kreatifitas siswa melalui karya Mading 3D.

“Alhamdulillah, lomba ini berjalan lancar meskipun mendung tapi tidak mengurangi antusias para santri dalam mengikuti lomba ini. Jumlah peserta delapan kelompok dari delapan kelas, masing-masing empat putri dan empat putra,” kata Aise.

Salah satu Dewan Juri, Sholeh Adnan menyebut, secara umum karya para peserta sudah cukup bagus. Dengan menggunakan bahan daur ulang, santri SMA Zaha 1 mampu menuangkan konsep dan ide anti kekerasan anak lewat gambar.

“Karya-karyanya sudah cukup bagus, tinggal pematangan saja, terutama santri putri. Presentasi peserta juga sudah baik, gugup dan grogi itu biasa, namanya juga masih pelajar,” ucap Sholeh.

Dalam lomba ini, juara pertama diraih oleh Kelas XI C Putri, kemudian Kelas XC Putri sebagai runner up, dan Kelas XI A Putra di peringkat ketiga. Peringatkat pertama, kedua dan ketiga, berhak mendapatkan uang pembinaan dari sekolah. (*)

 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 179 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Inovasi Pendidikan di Jember-Lumajang, Kawendra Lukistian Berkomitmen Kembangkan Potensi Lokal

6 Mei 2025 - 15:22 WIB

Didampingi Gus Haris, Gubernur Khofifah resmikan SMKN Sukapura di Probolinggo

3 Mei 2025 - 18:10 WIB

Kunjungan Industri Dinilai Penting Bagi Siswa SMK, ini Beberapa Alasannya

2 Mei 2025 - 18:55 WIB

Ngebut! Pemkot Probolinggo Siapkan 4 Rombel Sekolah Rakyat

30 April 2025 - 23:44 WIB

Tingkatkan Akses Pendidikan bagi Warga Kurang Mampu, Pemkab Jember Bangun Dua Sekolah Rakyat

29 April 2025 - 18:55 WIB

Bersih-bersih Dokumen, Cabdin Jember Kirimkan Ijazah ke Rumah Alumni

28 April 2025 - 19:12 WIB

Lomba Keterampilan Siswa SLB di Jember, Panggung Prestasi Anak Berkebutuhan Khusus

24 April 2025 - 20:40 WIB

Cegah Kasus Pelecehan, Disdikbud Lumajang Batasi Penggunaan Telepon untuk Siswa

23 April 2025 - 17:03 WIB

Pemkab Pasuruan Terbitkan SE Study Tour dan Wisuda Siswa

23 April 2025 - 15:57 WIB

Trending di Pendidikan