Menu

Mode Gelap
Kankemenag Kota Probolinggo Bakal Berangkatkan 213 Jamaah Calon Haji, Dilepas Tanggal 26 Mei Jadi Tuan Rumah Pesta Miras yang Tewaskan 2 Orang, Kades Temenggungan Ngaku Tidak Tahu Kasus PMK di Probolinggo, 51 Ekor Sapi Terpapar, 2 Mati, 9 Sembuh Kunjungan Industri Dinilai Penting Bagi Siswa SMK, ini Beberapa Alasannya Singa Betina TWSL Kota Probolinggo Bunting, Kandang Mulai Disterilkan Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri

Peristiwa · 19 Nov 2023 12:08 WIB

FDR Super Tucano Ditemukan, Jadi Bahan Utama Investigasi TNI AU


					TERJATUH: Kondisi pesawat Super Tucano dengan nomor lambung TT-3111, yang jatuh di Bukit Kundi, Desa Wonorejo, Kec. Lumbang, Kab. Pasuruan. (foto: Umarul Faruq). Perbesar

TERJATUH: Kondisi pesawat Super Tucano dengan nomor lambung TT-3111, yang jatuh di Bukit Kundi, Desa Wonorejo, Kec. Lumbang, Kab. Pasuruan. (foto: Umarul Faruq).

Pasuruan,- Flight Data Recorder (FDR) atau perekam data penerbangan pesawat Super Tucano yang jatuh di Pasuruan, Jawa Timur, ditemukan. Penemuan alat yang fungsinya sama persis dengan Black Box atau kotak hitam pada pesawat komersil itu, akan menjadi bahan utama proses penyelidikan.

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama R. Agung Sasongkojati menyebut, penemuan FDR akan menjadi bahan investigasi untuk mengetahui penyebab kecelakaan di lereng Gunung Bromo itu.

“Mudah-mudahan bisa kita baca untuk dapat memberi penjelasan lebih lanjut apa yang terjadi pada penerbangan ini,” kata Agung.

Menurut Agung, dua FDR itu saat ini berada di Skuadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh Malang. Selain FDR dari dua pesawat yang jatuh, FDR dari pesawat selamat juga akan diambil sebagai komparasi dalam proses investigasi.

Meski demikian, Agung belum bisa menyampaikan seperti apa investigasi yang akan dilakukan oleh TNI AU. Hanya, ia memastikan TNI AU tidak akan melibatkan pihak luar.

“Jadi tujuan daripada investigasi adalah memperbaiki prosedur, menambah prosedur atau mengurangi hal-hal yang tujuannya untuk keselamatan penerbangan,” beber Agung.

Diberitakan sebelumnya, dua pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano milik TNI AU, jatuh di lereng Gunung Bromo, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (16/11/23) siang. Insiden ini menewaskan 4 orang prajurit TNI AU.

Tiga korban meninggal dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Suropati, Kota Malang. Yakni Marsekal Pertama TNI (Anumerta) Subhan, Marsekal Pertama TNI (Anumerta) Widiono Hadiwijaya, dan Kolonel Penerbang (Anumerta) Sandhra Gunawan.

Sementara satu korban lain yang gugur akibat insiden ini adalah Letkol Penerbang (Anumerta) Yuda A, yang lantas dimakamkan di TMP Madiun, Jawa Timur. (*)

 

Editor: Mohamad S
Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 22 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Jadi Tuan Rumah Pesta Miras yang Tewaskan 2 Orang, Kades Temenggungan Ngaku Tidak Tahu

2 Mei 2025 - 20:01 WIB

Pesta Miras di Rumah Kades Temenggungan Probolinggo, Dua Warga Meninggal Dunia

1 Mei 2025 - 13:33 WIB

Brakk! KA Ijen Ekspres di Jember Sasak Dump Truk saat Seberangi Perlintasan

30 April 2025 - 23:37 WIB

Kurang Hati-hati, Pelajar Tabrak Pejalan Kaki di Beji Pasuruan

30 April 2025 - 21:11 WIB

Pelajar SMK di Pasuruan Tewas Ditabrak Truk Saat Menuju Sekolah

30 April 2025 - 15:53 WIB

Korban Kecelakaan yang Tercebur ke Sungai Bondoyudo Lumajang Ditemukan Meninggal Dunia

26 April 2025 - 11:40 WIB

Laka Maut di Jalur Pantura Karanggeger, Pengendara Motor Tewas Diseruduk

26 April 2025 - 04:12 WIB

Fenomena Langka, Ada Telur Berlafaz Allah di Jember

25 April 2025 - 18:49 WIB

Motor Tercebur ke Sungai Bondoyudo Lumajang, Korban Belum Ditemukan

25 April 2025 - 17:25 WIB

Trending di Peristiwa