Menu

Mode Gelap
Miris! Oknum Satpol PP Kota Probolinggo Diduga Curi Beras di Toko Kelontong Dinkes Jember Siapkan 175 Tim Medis untuk Sukseskan MTQ XXXI Jawa Timur 2025 Untuk Ganti Motor Dinas, Pemkab Lumajang Sediakan Rp35 Juta per Desa Jelang Konfercab NU Kraksaan, Desakan Reformasi Pengurus Terjerat Pusaran Korupsi Bermunculan BKD Lumajang Pasrah ke Pusat, Rekrutmen ASN Masih Menggantung Pecatan PNS di Probolinggo Diringkus Polisi Pasca Gelapkan Uang demi Judi Online

Peristiwa · 19 Nov 2023 12:08 WIB

FDR Super Tucano Ditemukan, Jadi Bahan Utama Investigasi TNI AU


					TERJATUH: Kondisi pesawat Super Tucano dengan nomor lambung TT-3111, yang jatuh di Bukit Kundi, Desa Wonorejo, Kec. Lumbang, Kab. Pasuruan. (foto: Umarul Faruq). Perbesar

TERJATUH: Kondisi pesawat Super Tucano dengan nomor lambung TT-3111, yang jatuh di Bukit Kundi, Desa Wonorejo, Kec. Lumbang, Kab. Pasuruan. (foto: Umarul Faruq).

Pasuruan,- Flight Data Recorder (FDR) atau perekam data penerbangan pesawat Super Tucano yang jatuh di Pasuruan, Jawa Timur, ditemukan. Penemuan alat yang fungsinya sama persis dengan Black Box atau kotak hitam pada pesawat komersil itu, akan menjadi bahan utama proses penyelidikan.

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama R. Agung Sasongkojati menyebut, penemuan FDR akan menjadi bahan investigasi untuk mengetahui penyebab kecelakaan di lereng Gunung Bromo itu.

“Mudah-mudahan bisa kita baca untuk dapat memberi penjelasan lebih lanjut apa yang terjadi pada penerbangan ini,” kata Agung.

Menurut Agung, dua FDR itu saat ini berada di Skuadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh Malang. Selain FDR dari dua pesawat yang jatuh, FDR dari pesawat selamat juga akan diambil sebagai komparasi dalam proses investigasi.

Meski demikian, Agung belum bisa menyampaikan seperti apa investigasi yang akan dilakukan oleh TNI AU. Hanya, ia memastikan TNI AU tidak akan melibatkan pihak luar.

“Jadi tujuan daripada investigasi adalah memperbaiki prosedur, menambah prosedur atau mengurangi hal-hal yang tujuannya untuk keselamatan penerbangan,” beber Agung.

Diberitakan sebelumnya, dua pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano milik TNI AU, jatuh di lereng Gunung Bromo, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (16/11/23) siang. Insiden ini menewaskan 4 orang prajurit TNI AU.

Tiga korban meninggal dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Suropati, Kota Malang. Yakni Marsekal Pertama TNI (Anumerta) Subhan, Marsekal Pertama TNI (Anumerta) Widiono Hadiwijaya, dan Kolonel Penerbang (Anumerta) Sandhra Gunawan.

Sementara satu korban lain yang gugur akibat insiden ini adalah Letkol Penerbang (Anumerta) Yuda A, yang lantas dimakamkan di TMP Madiun, Jawa Timur. (*)

 

Editor: Mohamad S
Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 25 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Rumah di Mandaran Kota Pasuruan Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta

12 September 2025 - 13:38 WIB

Duh! Bayi Perempuan Ditemukan di Pos Ronda Pohsangit Leres Probolinggo, Sengaja Dibuang?

12 September 2025 - 08:59 WIB

Terisolasi Akibat Banjir Lahar Semeru, Puluhan Siswa SD Tak Bisa Sekolah

11 September 2025 - 16:52 WIB

Warga Sumurmati Probolinggo Jadi Korban Meninggal Banjir Bali, Jenazah Dimakamkan

11 September 2025 - 14:07 WIB

Banjir Lahar Semeru di Lumajang, Warga Sumberlangsep Terisolasi

10 September 2025 - 20:10 WIB

Pikap Bermuatan Sayur Tabrak Pemotor di Grati, Dua Kendaraan Masuk Parit

10 September 2025 - 18:46 WIB

Waspada! Siswa SDN Kanigaran 6 Kota Probolinggo Nyaris jadi Korban Penculikan

10 September 2025 - 15:08 WIB

Ban Meletus dan Terjebak di Rel, Nissan Serena Dihantam Kereta Api di Probolinggo

8 September 2025 - 22:11 WIB

Heboh! Wanita Dimutilasi jadi 65 Bagian, Potongan Tubuh Ditemukan di Pacet Mojokerto

8 September 2025 - 13:20 WIB

Trending di Peristiwa