Menu

Mode Gelap
Satpolairud Polres Pasuruan Kota Tempati Gedung Baru di Panggungrejo Fisik Terbatas tak Halangi Para Tunanetra Unjuk Kebolehan di MTQ Jatim XXXI Jember Parkir di Selatan Alun-alun Kota Probolinggo, Motor Matic Raib Residivis Ditangkap Usai Satroni Sekolah dan TPQ Pasca Laka Maut di Jalur Bromo, Usulan Pembangunan Jalur Penyelamat Menguat Kantor KUD di Beji Pasuruan Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Ekonomi · 27 Okt 2023 16:34 WIB

Cabai Rawit di Kota Probolinggo Meroket, Tembus Rp70 Ribu/Kg


					TURUN OMSET: Su'eb, pedagang cabai rawit di Pasar Baru Kota Probolinggo sedang menunjukkan dagangannya. (foto: Hafiz Rozani) Perbesar

TURUN OMSET: Su'eb, pedagang cabai rawit di Pasar Baru Kota Probolinggo sedang menunjukkan dagangannya. (foto: Hafiz Rozani)

Probolinggo,- Seperti di sejumlah daerah lainnya, harga cabai rawit di Kota Probolinggo juga merangkak naik. Hari ini, Jum’at (27/10/23), harga cabai rawit tembus Rp70 ribu per kilogram (kg).

Menurut pedagang, kenaikan harga cabai rawit terjadi karena tanaman cabai petani banyak yang rusak, sehingga pasokan ke pedagang berkurang.

Pantauan PANTURA7.com di Pasar Baru Kota Probolinggo, harga cabai rawit hari ini mencapai 70 ribu per kg. Padahal, harga cabai rawit pada Kamis kemarin (19/10/2023) masih di kisaran Rp58-60 ribu per kg.

“Jadi naiknya harga cabai rawit ini terjadi sejak seminggu yang lalu, di mana sebelumnya harga cabai sekitar Rp30 ribu per kilogram, kemudian secara bertahap naik hingga Rp70 ribu per kilo,” ujar Su’eb, pedagang cabai rawit.

Faktor yang mempengaruhi naiknya harga cabai rawit ini karena saat musim kemarau, banyak tanaman cabai rusak karena kekurangan pasokan air.

Karena banyak yang rusak, alhasil pasokan cabai dari petani ke distributor maupun ke pedagang otomatis juga berkurang drastis.

“Faktornya karena pasokan cabai rawit dari petani berkurang. Tadi saja dari petani, saya hanya dapat pasokan 20 kilogram, yang biasanya dapat 35 hingga 40 kilogram,” imbuh Su’eb.

Hal senada disampaikan pedagang lainnya, Kholifah. Ia menyebut kenaikan harga cabai ini bertahap, yang awalnya Rp30 ribu, saat ini mencapai Rp70 ribu per kg.

Akibat naiknya harga cabai rawit, pembeli mengurangi pembelian cabai rawai. Dampaknya, omset penjualan pedagang pun juga berkurang.

“Naiknya harga cabai ini karena pasokannya berkurang. Hal ini akibat musim kemarau yang mana tanaman cabai petani kekurangan air, sehingga rusak,” ujarnya.

Diperkirakan, harga cabai rawit ini akan terus naik mengingat saat ini musim kemarau masih terus berlangsung. (*)

 

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kue Pasar Jadi Konsumsi MTQ XXXI Jatim, Pedagang Tradisional Jember Kebanjiran Pesanan

15 September 2025 - 14:57 WIB

Serapan Gula Petani tak Maksimal, Wagub Emil Tinjau PG Gending Probolinggo

9 September 2025 - 23:54 WIB

Harga Tembakau Kasturi Turun, Petani Lumajang Tetap Sumringah

9 September 2025 - 21:05 WIB

Penyerapan Pupuk Organik di Lumajang Rendah, Alokasi Berpotensi Dikurangi

8 September 2025 - 18:54 WIB

Petani Tebu Lumajang Akhirnya Sumringah, Tumpukan Gula di Gudang Terjual Rp.79,7 Miliar

5 September 2025 - 19:13 WIB

Impor Gula Rafinasi Bocor ke Pasar Konsumsi, Gula Petani Lokal Tak Terserap

4 September 2025 - 10:59 WIB

Kebanjiran Order, Persewaan Baju Karnaval di Pasuruan Raup Puluhan Juta

24 Agustus 2025 - 17:18 WIB

Dari Dapur Nenek ke Meja Milenial, Makanan Tradisional yang Menyatukan Zaman

24 Agustus 2025 - 15:15 WIB

Target Luas Tanam Tembakau di Kabupaten Probolinggo Belum Tercapai

18 Agustus 2025 - 17:22 WIB

Trending di Ekonomi