Menu

Mode Gelap
Umat Hindu Tengger Rayakan Kuningan, Berharap Dianugerahi Kesehatan dan Keselamatan KAI Daop 9 Jember Tawarkan Sensasi Nikmati Keindahan Alam Diatas Kereta Didampingi Gus Haris, Gubernur Khofifah resmikan SMKN Sukapura di Probolinggo Pelaku Tabrak Lari Pelajar SMK di Pasuruan Ditangkap, Mengaku Takut Dimassa Haru Mardijah, Nenek Berusia 104 Tahun di Jember yang Bakal Naik Haji Kankemenag Kota Probolinggo Bakal Berangkatkan 213 Jamaah Calon Haji, Dilepas Tanggal 26 Mei

Ekonomi · 27 Des 2022 15:52 WIB

Batik Tulis ‘Pasuruan Bercerita’, Meretas Jalan ditengah Modernisasi


					Batik Tulis ‘Pasuruan Bercerita’, Meretas Jalan ditengah Modernisasi Perbesar

Pasuruan- Modernisasi zaman membawa dampak signifikan di berbagai sektor kehidupan, tak terkecuali di dunia batik. Perajin batik tradisional perlahan mulai tersisih seiring munculnya alat-alat modern untuk membatik, yang dinilai lebih cepat dan ekonomis.

Mulai terkikisnya budaya bangsa dalam hal membatik, membuat pegiat lingkungan sekaligus perajin batik, Mohamad Sobari, gusar. Sebab menurutnya, batik tulis merupakan warisan budaya yang harus lestari.

Pria asal Desa Bendungan, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur ini mengajak masyarakat untuk terus meneruskan dan mengedukasi kelestarian batik tulis serta tidak tergoda untuk beralih ke batik printing.

“Mesin printing batik akan menggerus budaya batik di tanah air. Memang proses pembuatan batik tulis secara konvensional memerlukan waktu lama dan melelahkan,” kata Sobari, Selasa (28/12/22).

Oleh karenanya, meski mesin batik modern telah menjamur, namun Sobari tetap ingin mempertahankan keterampilan membuat batik tulis secara manual.

Sejak awal tahun 2022, ia rajin melatih masyarakat sekitar membatik dengan canting di sanggar Citra Harmoni, dekat rumahnya. Karakter yang dipilih mayoritas bercerita tentang kearifan lokal Kabupaten Pasuruan.

“Kita ingin mengangkat Kabupaten Pasuruan lewat batik, jadi batik tulis yang kita buat adalah batik yang menceritakan kearifan lokal Kabupaten Pasuruan, Pasuruan bercerita dan bermakna melalui batik,” urai Sobari.

Menurutnya, batik khas Kabupaten Pasuruan sejauh ini belum memiliki karakter kuat meski sumberdaya alamnya melimpah. Hal itulah yang membuat Sobari bertekad melukiskan eksotika wilayahnya lewat batik.

“Kita memiliki Gunung Bromo, Gunung Arjuno, air terjun dan sejumlah bangunan ikonik, sayang kalau keindahan itu didiamkan, harus digambarkan. Salah satunya melalui batik tulis ini,” cetus dia. (*)

 

Editor: Efendi Muhammad

Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 15 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Umat Hindu Tengger Rayakan Kuningan, Berharap Dianugerahi Kesehatan dan Keselamatan

3 Mei 2025 - 20:50 WIB

Kisah Yulianto, Petani Lumajang yang Berani Ambil Risiko

25 April 2025 - 13:32 WIB

Kontes Domba Lumajang 2025 Diikuti 65 Peserta

24 April 2025 - 16:24 WIB

Umat Hindu Bromo Rayakan Galungan, Begini Kemeriahannya

23 April 2025 - 22:18 WIB

Pemkot Probolinggo Mulai Persiapkan Koperasi Merah Putih, Optimis Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

22 April 2025 - 17:03 WIB

Program Koperasi Makro Desa Dipenuhi Ketidakpastian, Diskopum Jember Tunggu Arahan

12 April 2025 - 17:57 WIB

Inflasi Jember Meroket, Faktor Tarif Listrik dan Kenaikan Bahan Pokok?

9 April 2025 - 18:07 WIB

Dukung Swasembada Pangan, Bupati Probolinggo Gus Haris Pimpin Panen Raya Padi

7 April 2025 - 18:55 WIB

Pengunjung Pantai Mbah Drajid Membeludak, Omset UMKM Meningkat

7 April 2025 - 18:23 WIB

Trending di Ekonomi