Menu

Mode Gelap
Dua Jurnalis ‘Duel’ Perebutkan Posisi Ketua PWI Probolinggo Raya Truk Muat Amunisi Milik TNI Terbakar di Tol Gempol, Keluarkan Suara Ledakan 893 Warga Kab. Probolinggo Bakal Berangkat Haji Tahun ini, Terbanyak dari Pulau Gili Baru 60 Persen Desa di Pasuruan Patuhi Laporan Digital, Kejaksaan Ingatkan Pentingnya Transparansi Polisi Periksa Dua Saksi Pasca Pesta Miras Maut di Temenggungan Probolinggo Pariwisata Lumajang : Janji Regulasi Lama, Realita Masih Berantakan

Pemerintahan · 20 Des 2022 16:38 WIB

PDA Kabupaten Probolinggo Gulirkan Progam Inklusi


					PDA Kabupaten Probolinggo Gulirkan Progam Inklusi Perbesar

Probolinggo – Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Probolinggo resmi memulai program inklusinya di Kabupaten Probolinggo. Permulaan program inklusi tersebut dimulai pada Selasa (20/12/2022) di Ruang Tengger Komplek Kantor Bupati Probolinggo.

Dalam acara tersebut, turut hadir Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur, Siti Dalilah Candrawati. Dari pihak pemerintah setempat hadir Asisten I Setda Kabupaten Probolinggo, Heri Sulistyanto mewakili Wakil Bupati Probolinggo HA. Timbul Prihanjoko.

Sekretaris PDA setempat Aminatul Ifa mengatakan, program inklusi ini merupakan program kerja sama antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Australia. Sedangkan, Aisyiyah dipilih untuk menjadi mintra dalam program tersebut.

“Dan di Jawa Timur yang mendapatkan program ini Kabupaten Bojonegoro dan Probolinggo. Di Probolinggo pun ada tiga kecamatan, Tegalsiwalan, Banyuanyar, dan Krejengan. Masing-masing kecamatan ada dua desa,” katanya, Selasa (20/12/2022).

Menurutnya program inklusi ini memang sangat dibutuhkan. Sebab di Kabupaten Probolinggo masih banyak kasus stunting pada anak termasuk juga tingginya pernikahan anak serta tingginya angka kemiskinan. Salah satunya kurang meratanya jangkauan program dari pemerintah.

“Termasuk juga jangkauan terhadap kaum disabilitas. Dan di tuga kecamatan ini kami nilai masih banyak yang belum tersentuh,” ujarnya.

Sementara itu, Heri Sulityanto mengaku, sangat berterima kasih dengan adanya program tersebut. Menurutnya, program inklusi ini akan dapat membantu pemerintah dalam membangun probolinggo menjadi lebih baik.

“Jika tidak ada gerakan secara masif, baik dari pemerintah maupun ormas, tentu perkembangan daerah akan kurang maksimal. Contohnya stunting, bisa jadi disebabkan oleh pernikahan dini, namun bisa juga karena kemiskinan. Maka dari itu, dengan program ini kami berterima kasih,” ujarnya. (*)

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 16 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pariwisata Lumajang : Janji Regulasi Lama, Realita Masih Berantakan

5 Mei 2025 - 17:25 WIB

Bunda Indah Kenalkan Tagline ‘Ikhlas Melayani Rakyat’ sebagai Budaya Kinerja ASN Lumajang

5 Mei 2025 - 17:04 WIB

Seringnya Kasus Kekerasan Seksual di Lumajang, Indikasi Sistem Perlindungan Anak Gagal

5 Mei 2025 - 16:38 WIB

Digitalisasi Pesantren, Solusi Untuk Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Lumajang

5 Mei 2025 - 13:27 WIB

Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri

2 Mei 2025 - 16:57 WIB

Dari Sejarah Ki Hajar Dewantara, Bupati Lumajang Dorong Revitalisasi Pendidikan untuk Tingkatkan SDM

2 Mei 2025 - 16:04 WIB

Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK

1 Mei 2025 - 20:07 WIB

Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur

1 Mei 2025 - 19:37 WIB

Komisi A DPRD Lumajang Apresiasi Kinerja Damkar, Dorong Peningkatan Sarana dan Prasarana

30 April 2025 - 10:21 WIB

Trending di Pemerintahan