Menu

Mode Gelap
Coba Curi Motor di Pasar Maron, Lansia Diamuk Massa Disorot soal Ketimpangan Wilayah, Bupati Pasuruan: Tidak Ada Pasuruan Barat dan Timur Pariwisata Tumpak Sewu Terancam Stagnan, Homestay dan Atraksi Pendamping Tak Terkoordinasi Ketidaksepemahaman BUMDes dan Pengelola Tumpak Sewu Ancaman Serius bagi Ekonomi Lokal Pendapatan Tumpak Sewu Selama Ini Dipertanyakan Diduga Jadi Korban Penganiayaan, Pemuda Asal Kudus Tewas di Pandaan

Budaya · 14 Agu 2022 18:58 WIB

Hari Raya Karo, Tiga Desa di Kecamatan Sukapura Gelar Tari Sodoran


					Hari Raya Karo, Tiga Desa di Kecamatan Sukapura Gelar Tari Sodoran Perbesar

Probolinggo – Warga Tengger di tiga desa di Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo ber-Hari Raya Karo, Minggu (14/8/2022). Mereka menggelar Tari Sodoran di Balai Desa Jetak, yang menyimbolkan awal mula manusia yang diciptakan dari pasangan laki-laki dan perempuan.

Tari Sodoran yang digelar sejak Minggu pagi ini, diawali dengan pertemuan antara dua mempelai. Yakni mempelai laki-laki yang diwakili kepala Desa Jetak dan mempelai perempuan yang diwakili Kepala Desa Ngadisari.

Setelah prosesi pertemuan, kedua mempelai ini masuk ke Balai Desa Jetak, dilanjutkan dengan Tari Sodoran. Tari Sodoran dipergakan empat penari yang berhadapan melakukan gerakan menari, dengan tangan kosong dilanjutkan dengan membawa benda seperti tombak.

Selanjutnya, tari tersebut ditarikan secara bergantian oleh para laki-laki. Dalam Tari Sodoran ini, juga terdapat jimat klontongan yang terdiri dari benda seperti gayung, bambu, serta tanduk kerbau. Barang-barang tersebut merupakan peninggalan leluruh Suku Tengger.

Tokoh Suku Tengger, Supoyo mengatakan, Tari Sodoran ini dimaknai lahirnya manusia, yang mana lahirnya manusia yakni pertemuan dari dua orang laki-laki dan perempuan. Tari Sodoran ini hanya dilakukan di tiga desa yakni, Ngadisari, Wonotoro, dan Jetak.

“Pada Tari Sodoran, Hari Raya Karo 1944 Saka ini yang menjadi mempelai perempuan dari Desa Jetak, dan yang menjadi mempelai laki-laki yakni Desa Ngadisari. Selain itu, nantinya jimat klontongan yang dirawat bergantian, pada hari ini diserahkan untuk dirawat Desa Jetak,” ujarnya.

Di tengah gelaran Tari Sodoran, ratusan kaum ibu dan anak laki-laki dari tiga desa yang menghadiri Tari Sodoran ini, terlihat membawa makanan dalam rantang.

Tepat pukul 12.00, makanan yang dibawa kaum ibu dan dan anaknya ini diberikan kepala para lak- laki untuk sepanjutnya dimakan bersama-sama. Setelah makan siang, Tari Sodoran dilanjutkan hingga sore.

Sementara, salah satu wisatawan asal Denmark, Senna mengaku, baru pertama kali melihat tarian tradisional ini. Ia mengaku, sangat tertarik, apalagi belum pernah menyaksikannya sebelumnya.

“Selain budaya di Bromo cukup bagus, orang-orang di sini cukup ramah khususnya kepada saya, dan juga keindahan alamnya cukup menarik,” ujarnya.

Sementara itu salah satu tamu undangan, dr. Gus Haris Damanhuri Romli mengatakan, kedatangnnya ini merupakan kehormatan, karena kedekatannya dengan para tokoh adat Tengger.

“Kedatangan saya ke acara Tari Sodoran ini karena memang adanya kedekatan antara saya dan tokoh di kawasan Bromo. Selain itu, Tari Sodoran dalam rangka Hari Raya Karo ini bisa menjadi data tarik wisatawan baik dari dalam negeri maupun luar negeri,” ujarnya. (*) 

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 67 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Dihadiri Menteri Kebudayaan, Dua Dukun Pandita Dikukuhkan di Pura Luhur Poten

11 Juni 2025 - 14:37 WIB

Mengenal Sate Lanjeng, Tradisi Tahunan Santri Bani Rancang Probolinggo saat Idul Adha

10 Juni 2025 - 06:35 WIB

Ngater Kajien Iringi Keberangkatan Belasan Jamaah Calon Haji asal Pulau Gili Ketapang

25 Mei 2025 - 13:17 WIB

Desa Senduro, Permata Lumajang dalam Program Berseri: dari Alam hingga Moderasi Beragama

19 Mei 2025 - 17:20 WIB

Pradaksina, Ritual Puncak Perayaan Waisak di Klenteng Tri Dharma Sumber Naga Probolinggo

13 Mei 2025 - 08:54 WIB

Pariwisata Lumajang Butuh Inklusi Pelaku Lokal, Bukan Sekadar Panggung untuk EO Luar

11 Mei 2025 - 16:10 WIB

Batu Badar Besi Semeru, Ikon Langka dari Lumajang

11 Mei 2025 - 10:26 WIB

Harjakabpro ke-279, Ada Selametan Bumi di Alun-alun Kraksaan

10 Mei 2025 - 06:34 WIB

Umat Hindu Tengger Rayakan Kuningan, Berharap Dianugerahi Kesehatan dan Keselamatan

3 Mei 2025 - 20:50 WIB

Trending di Budaya