Menu

Mode Gelap
Coba Curi Motor di Pasar Maron, Lansia Diamuk Massa Disorot soal Ketimpangan Wilayah, Bupati Pasuruan: Tidak Ada Pasuruan Barat dan Timur Pariwisata Tumpak Sewu Terancam Stagnan, Homestay dan Atraksi Pendamping Tak Terkoordinasi Ketidaksepemahaman BUMDes dan Pengelola Tumpak Sewu Ancaman Serius bagi Ekonomi Lokal Pendapatan Tumpak Sewu Selama Ini Dipertanyakan Diduga Jadi Korban Penganiayaan, Pemuda Asal Kudus Tewas di Pandaan

Ekonomi · 8 Feb 2022 16:25 WIB

Minyak Goreng Satu Harga Belum Masuk Pasar Tradisional


					Minyak Goreng Satu Harga Belum Masuk Pasar Tradisional Perbesar

Probolinggo – Minyak goreng satu harga sudah bisa ditemui di toko-toko retail modern (swalayan) di Kota Probolinggo. Sisi lain minyak goreng murah itu belum masuk ke pasar-pasar tradisional.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP) Kota Probolinggo, Fitriawati. Dikatakan minyak goreng satu harga yang sebelumnya hanya ada di toko waralaba (franchise) kini juga sudah bisa ditemui di sejumlah supermarket di Kota Probolinggo seperti, GM dan KDS.

“Minyak goreng yang dijual di supermarket tersebut sama, Rp14 ribu per liter serta untuk minyak curah Rp11 ribu per liter, dan harga itu berlaku semua merek,” ujarnya, Selasa (8/2/2022).

Selain itu, hingga saat ini minyak goreng satu harga di toko retail ini masih sering kehabisan stok. Hal ini karena masyarakat masih terkena panic buying. Juga karena masih dibatasinya pasokan dari pabrik, sehingga kebutuhan masyarakat akan minyak goreng belum tercukupi.

“Hingga saat ini saya masih belum mendapat info terkait minyak goreng satu harga ini masuk ke pasar tradisional. Hanya saja minyak goreng satu harga ini masuk ke supermarket, karena supermarket tersebut sudah tergabung dalam Aprindo,” katanya.

Diketahui, sejak beberala waktu yang lalu, harga minyak goreng di Kota Probolinggo sempat melambung. Meski pemerintah pusat telah memberikan subsidi kepada minyak goreng, namun hal tersebut masih belum dapat memenuhi kebutuhan minyak goreng di masyarakat. (*)


Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Albafillah

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Serapan Tembakau tak Maksimal, HKTI Probolinggo Temui Bupati Gus Haris

17 Juni 2025 - 22:59 WIB

Perputaran Uang Pemotongan Hewan Kurban di Probolinggo Capai Rp 30 Miliar

14 Juni 2025 - 14:23 WIB

PHRI Lumajang Nilai Kebijakan Mendagri Buka Peluang Besar Pertumbuhan Hotel dan Restoran

8 Juni 2025 - 08:58 WIB

Terjadi Deflasi, Harga Cabai di Jember Turun Drastis

4 Juni 2025 - 01:41 WIB

Gurihnya Keripik Talas Lereng Gunung Semeru Rambah Luar Daerah

29 Mei 2025 - 17:17 WIB

Laris Sebelum Hari H, Sapi Kurban di Pasuruan Hampir Habis

28 Mei 2025 - 17:14 WIB

Disporapar Probolinggo Gelar Pelatihan Digital, Dorong Pegiat Ekonomi Kreatif Kuasai Teknologi

28 Mei 2025 - 16:43 WIB

Jual Sapi Zaman Now: Offline, Online, tetapi Tetap Bikin Dompet Tebal

27 Mei 2025 - 17:16 WIB

Menjelang Idul Adha, Harga Hewan Ternak di Lumajang Merangkak Naik

24 Mei 2025 - 18:34 WIB

Trending di Ekonomi