Menu

Mode Gelap
Ratusan Warga Jember Ikuti Operasi Katarak Gratis, Lansia Prioritas Waspada! Pasien Sakit Musiman di Jember Melonjak Gara-gara Anomali Cuaca Bocah di Paiton Curhat di Tik-tok, Ngaku jadi Korban Pencabulan Polres Pasuruan Ungkap Jaringan Narkoba, Bandar hingga Kurir Dibekuk Dinkes Lumajang Edukasi Bahaya Sound Horeg, Bukan Sekadar Berisik, Bisa Mematikan BPN Lumajang: Kami Punya Dasar Yuridis dan Fisik yang Kuat

Kesehatan · 12 Agu 2021 15:31 WIB

Vaksinasi Covid-19 Dikebut, ABK-nelayan Divaksin Diatas Kapal


					Vaksinasi Covid-19 Dikebut, ABK-nelayan Divaksin Diatas Kapal Perbesar

PROBOLINGGO,- Polres Probolinggo benar-benar ngebut dalam proses vaksinasi Covid-19. Setelah memfasilitasi suntik vaksin bagi remaja, pelajar, lansia hingga kelompok difabel, korps coklat ini kini menyasar para pekerja laut.

Polres Probolinggo melalui Sat Polair, melakukan vaksinasi terhadap nelayan, nakhoda dan anak buah kapal, Kamis pagi (12/08/21). Penyuntikan vaksin dilakukan diatas kapal oleh petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).

Menggunakan kapal patroli, petugas mendatangi setiap kapal yang sedang sandar di dermaga Pelabuhan Tanjung Tembaga Kota Probolinggo. Setelah melalui pendataan dan skrining, vaksinasi langsung dilakukan.

“Vaksinasi dengan jemput bola ini merupakan upaya proaktif kita untuk meningkatkan herd immunity para ABK dan nelayan sehingga bisa meminimalisir penyebaran Covid-19 di kalangan ABK dan nelayan,” ujar Kapolres Probolinggo, AKBP Teuku Arsya Khadafi.

Puluhan ABK dan nelayan yang disuntik vaksin, sebagian besar merupakan warga luar pulau, yang kebetulan memang belum divaksin. Otomatis, para pekerja laut ini baru suntik vaksin tahap pertama.

“Vaksinasi bagi ABK dan nelayan ini juga dilakukan di kantor Polairud. Mereka yang telah divaksin, paling tidak dapat memutus mata rantai penularan Covid-19,” Arsya menegaskan.

Vaksinasi dengan cara jemput bola dilakukan untuk mempecepat terbentuknya herd immunity atau kekebalan kelompok di masa pandemi Covid-19. “Khususnya di kalangan ABK kapal dan nelayan,” tandas Arsya.

Salah satu ABK kapal asal Lampung, Eko Purnomo (33), mengatakan, selama melaut ia tidak pulang ke kampung halamannya selama 6 bulan terakhir. Karena tuntutan kerja itu lah, ia tidak bisa pulang untuk suntik vaksin.

“Selama enam bulan bekerja, saya tidak ada waktu untuk pulang dan melakukan vaksinasi di Lampung. Dengan vaksinasi ini, saya cukup senang karena tidak usah antri untuk vaksin saat pulang nanti,” ungkap Eko senang. (*)

 

Editor: Efendi Muhammad

Publisher: A. Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Ratusan Warga Jember Ikuti Operasi Katarak Gratis, Lansia Prioritas

5 Agustus 2025 - 22:49 WIB

Waspada! Pasien Sakit Musiman di Jember Melonjak Gara-gara Anomali Cuaca

5 Agustus 2025 - 19:12 WIB

Capaian Cek Kesehatan Gratis Lumajang Baru 12,7 Persen, Tantangan Edukasi Masih Besar

27 Juli 2025 - 11:24 WIB

Gandeng UJ, Pemkab Lumajang Operasi Gratis Bibir Sumbing

13 Juli 2025 - 16:27 WIB

Canangkan Zero Kusta, Pemkab Probolinggo Gandeng Organisasi Pemerhati Kusta Internasional

9 Juli 2025 - 19:37 WIB

Kasus Kusta Indonesia Masuk 3 Besar Dunia, The Nippon Foundation Turun Tangan

9 Juli 2025 - 19:09 WIB

Dokter Muter: Harapan Baru Warga Terpencil Dusun Bakah Lumajang

3 Juli 2025 - 18:28 WIB

Ancaman di Balik Genangan Air: Leptospirosis Mengintai Warga Lumajang

2 Juli 2025 - 16:04 WIB

Kesiapan Maksimal Lumajang Jaga Kesehatan Masyarakat di Tengah Tren Positif Covid-19 Nasional

16 Juni 2025 - 10:58 WIB

Trending di Kesehatan