Menu

Mode Gelap
Pengurus Pokja Kraksaan Periode 2025 – 2028 Dilantik, Bupati Berharap Bekerja Profesional Bersih-bersih Premanisme, Satreskrim Polres Pasuruan Kota Tangkap 16 Orang Waspada Cuaca Ekstrem, BPBD Kota Probolinggo Siapkan Peralatan dan Minta Warga Waspada Hujan Disertai Angin Kencang Robohkan Rumah Lansia di Pasuruan Bonus Ratusan Juta Dibagikan untuk Atlet dan Pelatih Probolinggo yang Raih Medali PON XXI Partai Gerindra Apresiasi Pemekaran Batas Kota Kraksaan, Sebut Banyak Manfaatnya

Berita Pantura · 12 Jun 2021 15:21 WIB

Cara Sambat Ala Smart City di Pasuruan dan Pamekasan


					Cara Sambat Ala Smart City di Pasuruan dan Pamekasan Perbesar

PASURUAN,- Program Smart City atau Kota Cerdas membuat kerja pemerintah menjadi lebih efisien. Pemerintah Kota Pasuruan dan Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur memanfaatkan teknologi informasi untuk mendengarkan aspirasi masyarakat.

Hal ini terungkap dalam acara seminar ‘Smart City, Creative Government: Membangun Ekosistem Digital CETTAR Bagi Pembangunan Jawa Timur’, yang digelar Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jawa Timur secara daring dan luring di Prigen, Pasuruan, Sabtu (12/6/21).

Kota Pasuruan memiliki program e-Sambat sebagai saluran pengaduan secara digital. Masyarakat dengan cara memasukkan NIK (Nomor Induk Kependudukan) sudah bisa sambat alias ‘wadul’ apa saja sepanjang datanya cukup.

“Dengan e-Sambat kita bisa tahu berapa lama respons pemerintah dan instansi berwenang. Kalau respons kurang dari 10 menit, mereka dapat reward. Kalau sehari dua hari patut dapat sanksi,” kata Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf.

Gus Ipul, sapaan akrabnya, mengatakan, 60 persen pengaduan lewat e-Sambat mengenai infrastruktur, 30 persen keluhan pelayanan, dan 10 persen lain-lain. “Paling banyak infrastruktur karena bagi mereka pembangunan apa yang dia lihat di depan rumah. Ketika buka pintu jalan bagus atau tidak,” katanya.

Sistem digital dalam Smart City membuat pemerintah bekerja efisien. “Layanan digital tak bisa dihindari lagi dalam rangka ada interaksi yang baik antara masyarakat dengan pemerintah,” kata Gus Ipul.

“Saya tangkap masyarakat tidak ingin dilayani hanya pada jam kerja. Inginnya dilayani setiap saat pada saat butuh, karena tidak semua orang bisa mengurus keperluannya pada jam kerja. Maka itu layanan harus disiapkan. Kita perlu media agar masyarakat bisa menyampaikan pendapatnya lewat layanan digital,” papar Gus Ipul.

Namun Gus Ipul merasa masih harus belajar dari kota lain seperti Banyuwangi dan Surabaya. “Ada kota-kota yang sangat siap smart city atau pemerintahannya sudah menggunakan sudah on process menggunakan teknologi. Tapi ada yang baru memulai seperti Kota Pasuruan,” ungkap mantan Wakil Gubernur ini.

Gus Ipul sadar harus bergerak cepat untuk menyusul ketertinggalan, karena Smart City adalah sebuah kebutuhan. Ia mengaku memahami ada dinamika cukup tinggi kaitan dengan perkembangan teknologi dan berpengaruh terhadap kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap layanan.

“Inti smart government adalah memaksimalkan potensi dan meminimalisir kendala. Dalam mewujudukan potensi itu, kita haru bertransformasi,” pungkasnya.

Sementara itu, Bupati Pamekasan Baddrut Tamam juga menilai keberadaan teknologi menjadi bagian dari fasilitas kemudahan yang perlu difungsikan maksimal dalam melayani publik. Ada pelayanan masyarakat berupa aplikasi e-Lorong, e-Sehat, e-Babhar, e-Madul.

“E-Lorong adalah pengaduan masyarakat mengenai infrastruktur jalan, e-Sehat terkait layanan kesehatan, e-Babhar dimanfaatkan untuk pelayanan ibu hamil, dan e-Madul untuk pengaduan lainnya dari masyarakat. Kami juga punya media sosial untuk mendekatkan diri kepada masyarakat,” terang Baddrut.

Ia menambahkan, tidak mungkin ada hasil luar biasa jika cara yang ditempuh biasa. “Era revolusi industri tak hanya menuntut kita bergerak luar biasa, tapi melakukan langkah inovatif kreatf menjadi tuntutan zaman,” ujar Baddrut.(*)

Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Albafillah

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kedapatan Mencuri di Bus, Pria Asal Jember Diamankan Penumpang Bus di Pasuruan

23 Maret 2025 - 22:10 WIB

Tanaman Ganja Dilarang tapi Tumbuh Subur di Lumajang

23 Maret 2025 - 17:05 WIB

Penemuan Ribuan Koin Kuno di Pasuruan Segera Diteliti

28 Januari 2025 - 16:44 WIB

Target PAD Lumajang Melalui Pajak Sebesar Rp170 Miliar

3 Januari 2025 - 11:03 WIB

Pendapatan PBB-P2 Belum Maksimal, BPRD Lumajang Akan Grebeg Desa yang Capaiannya Rendah

2 Januari 2025 - 16:13 WIB

Antisipasi Lonjakan Penumpang saat Nataru, KAI Daop 9 Jember Operasikan Satu KA Tambahan

25 Desember 2024 - 13:27 WIB

Balos Tampilkan Karakteristik Batik Khas Lumajang

22 Desember 2024 - 15:50 WIB

Diguyur Hujan Deras, Gelora Merdeka Kraksaan Banjir

16 Desember 2024 - 18:19 WIB

Banjir Tahunan Resahkan Warga Pasuruan, Dewan Desak Pemprov Jatim Segera Normalisasi Sungai

16 Desember 2024 - 13:20 WIB

Trending di Berita Pantura