Menu

Mode Gelap
Tunggakan Sewa Plasa Bangil Capai Rp22 Miliar, DPRD Desak Pemkab Ambil Langkah Tegas Renovasi Sekolah Rakyat Kabupaten Pasuruan Sudah 50 Persen, Siap Digunakan Saat Tahun Pelajaran Dimulai Pemkab Lumajang Kaji Kebijakan Kerja Fleksibel ASN, Fokus Jaga Kualitas Pelayanan Masyarakat Dua Warga Pasuruan Ditangkap, Edarkan Sabu demi Cuan dan Bisa Nyabu Gratis Sesuai Target, Cabor PODSI Kota Probolinggo Borong 5 Medali di Porprov Jatim 2025 Top! Tiga 3 Atlet Panjat Tebing Kota Probolinggo Sabet 3 Medali Kejurnas Kelompok Umur

Ekonomi · 16 Mar 2019 10:09 WIB

Menteri Bappenas Dorong Peternak Sapi Maksimalkan Konsentrat


					Menteri Bappenas Dorong Peternak Sapi Maksimalkan Konsentrat Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) / Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI, mengunjungi para peternak sapi di Dusun Krajan, Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, Sabtu (16/3/2019).

Menteri PPN/Bappenas RI Bambang Brodjonegoro mengatakan, kunjungan kerja ini untuk melihat perkembangan penggemukan sapi di daerah sekaligus mendorong perbaikan kesejahteraan peternak. Selama ini, kata Bambang, penggemukan sapi kurang maksimal.

“Yang saya lihat selama ini, praktek penggemukan sapi relatif lama namun gemuknya tidak maksimal, yang disebabkan faktor pakannya. Akibatnya, kesejahteraan peternak juga tidak maksimal,” jelas Bambang.

Menteri PPN/Bappenas RI, Bambang Brodjonegoro saat memberi minum sapi warga. (Foto : Tim PPN).

Untuk mengatasi hal tersebut, lanjut Bambang, pihaknya mengajurkan kepada para peternak agar tidak menggantungkan pakan ternak hanya dari rumput melainkan dicampur dengan konsentrat. Cara itu, tuturnya, efektif untuk menggemukkan sapi.

“Setelah kami bincang-bincang dengan para peternak, ternyata kendalanya ada di pakan. Kami menganjurkan kepada peternak agar jangan hanya menggunakan rumput, tetapi harus ditambah dengan konsentrat,” jelas Bambang.

Konsentrat, menurut Bambang, dapat mempercepat proses penggemukan sapi karena berasal dari berbagai macam limbah. “Ada limbah kopra, limbah sawit, ada juga dari katul. Penggemukan bisa disingkat dari dua tahun menjadi satu tahun saja,” ucapnya.

Salah satu peternak sapi, Ahmad Isyhafandi mengakui, sapi hasil penggemukan rumput dengan sapi penggemukan konsentrat berbeda jauh, terutama saat akan dijual. Rentang waktu penggemukan pun juga bisa lebih singkat dari 2 tahun menjadi 9 bulan.

“Lebih singkat prosesnya, lebih mahal juga harga jualnya. Keuntungan jika menggunakan konsentrat bisa sampai Rp. 9-10 juta, jika pakannya rumput hanya Rp. 3-5 juta,” tandas Isyhafandi. (*)

 

 

 

Penulis : Moh Ahsan Faradies

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 11 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Tunggakan Sewa Plasa Bangil Capai Rp22 Miliar, DPRD Desak Pemkab Ambil Langkah Tegas

23 Juni 2025 - 18:01 WIB

Pemkab Lumajang Kaji Kebijakan Kerja Fleksibel ASN, Fokus Jaga Kualitas Pelayanan Masyarakat

23 Juni 2025 - 17:19 WIB

ASN Lumajang Menanti Arahan Implementasi Work From Anywhere, Ini Kata Mereka

23 Juni 2025 - 13:00 WIB

Sebanyak 375 Jemaah Haji Lumajang Pulang, Seorang Meninggal di Madinah

23 Juni 2025 - 12:39 WIB

Gus Haris – Ra Fahmi Ngantor di Kecamatan Pakuniran, Blusukan ke Daerah ini

23 Juni 2025 - 12:19 WIB

Pusat Kreativitas Anak Muda Segera Hadir di Kabupaten Pasuruan

22 Juni 2025 - 18:24 WIB

Pemprov Jatim Gelontorkan Anggaran Rp 9 Miliar Bangun Bronjong di Probolinggo

22 Juni 2025 - 17:54 WIB

DPRD Desak Dinas Pariwisata Lumajang Segera Intervensi dan Perbaiki Manajemen Air Terjun Tumpak Sewu

22 Juni 2025 - 09:20 WIB

Rawan Terjadi Kecelakaan, 2 Pos Perlintasan KA Segera Dibangun di Sumberasih dan Leces

21 Juni 2025 - 17:55 WIB

Trending di Sosial